Terbit: 13 December 2021 | Diperbarui: 17 December 2021
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Ibu yang baru melahirkan terkadang mendapatkan masalah saat akan menyusui bayinya. Baik itu ASI yang tidak lancar atau bayi dalam kondisi tidak bisa disusui secara langsung karena masalah kesehatan tertentu. Jangan khawatir, ada beberapa alternatif pengganti ASI yang dapat diberikan kepada bayi baru lahir.

Adakah Alternatif Pengganti ASI Selain Susu Formula?

Pentingnya Kandungan ASI

ASI (Air Susu Ibu) adalah cairan yang diproduksi kelenjar air susu dan secara alami akan keluar setelah ibu melahirkan karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin.

Semua ahli gizi sepakat bahwa ASI adalah minuman yang paling sesuai bagi bayi hingga usia enam bulan. ASI mengandung semua nutrisi penting yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembangnya.

Karbohidrat murni dalam ASI mampu membantu mengurangi kadar bakteri jahat di dalam saluran cerna si Kecil. ASI pertama atau kolostrum mengandung zat penting untuk membangun antibodi bayi.

ASI juga mengandung protein yang paling pas dengan kondisi pencernaan bayi baru lahir. Komposisi ASI adalah 60% protein whey dan 40% protein kasein—ASI paling nyaman di perut bayi. Semua vitamin, mineral, asam amino, dan lemak yang dibutuhkan bayi baru lahir terdapat di dalam ASI.

Namun, ada beberapa kondisi di mana bayi tidak dapat menerima ASI secara langsung dan memerlukan susu pengganti ASI untuk bayi baru lahir sesuai anjuran dokter.

Susu Pengganti ASI Bayi Baru Lahir

Pada kenyataannya, tidak semua ibu dapat menjalani proses menyusui dengan lancar, terutama di awal-awal masa menyusui. Demi mencegah bayi kekurangan cairan dan nutrisi, jika diperlukan,  dokter akan menyarankan alternatif susu pengganti asi untuk bayi baru lahir.

Ada beberapa jenis susu untuk bayi baru lahir, dengan formula dan kandungan yang berbeda. Disarankan untuk meminta pertimbangan dokter atau ahli gizi untuk mendapat rekomendasi susu pengganti ASI bayi baru lahir.

Beberapa susu pengganti ASI untuk bayi baru lahir, berikut ini:

1. Susu formula berbasis susu sapi

Susu formula berbasis susu sapi adalah yang paling umum dikonsumsi. Susu sapi harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu untuk menyesuaikan kandungan lemak di dalamnya dan memecah proteinnya agar lebih ramah di perut bayi.

Bayi baru lahir memiliki daya tahan tubuh yang rentan sehingga penggunaan susu formula berbasis susu sapi harus lebih hati-hati. Pastikan bayi tidak alergi protein sapi—ditandai dengan muntah, diare, serta ruam kemerahan pada kulit.

2. Susu formula dari soya

Bagi bayi yang memiliki alergi terhadap susu sapi, maka jenis pengganti ASI lainnya adalah susu berbasis soya. Susu yang berasal dari kedelai mengandung protein nabati yang lebih mudah dicerna daripada protein hewani.

Kandungan susu soya sudah ditambahkan vitamin dan mineral dengan jumlah tertentu agar kandungan nutrisinya mendekati ASI. Susu dari kedelai juga menjadi pilihan alternatif susu untuk bayi yang menderita galaktosemia atau kekurangan laktosa dan mengalami kolik.

Walaupun susu berbasis soya diklaim lebih aman dibandingkan susu sapi, orang tua tetap harus mengawasi reaksi yang ditunjukkan si Kecil. Beberapa kasus anak yang alergi protein sapi juga mengalami alergi pada protein soya.

3. Susu formula hipoalergenik

Susu formula hipoalergenik mengandung protein hidrolisat—protein di dalam susu telah melalui proses hidrolisis baik sebagian maupun seluruhnya. Proses ini akan mengubah partikel protein menjadi lebih halus dibandingkan protein susu sapi dan susu kedelai.

Whey dan kasein dalam susu sapi akan diubah menjadi peptida yang sangat kecil sehingga tubuh bayi tidak lagi mengenalinya sebagai alergen.

Susu hipoalergenik yang paling cocok untuk bayi baru lahir adalah yang berjenis formula hidrolisis ekstensif karena keseluruhan protein di dalamnya mengalami proses hidrolisis.

Sedangkan susu berjenis formula hidrolisis parsial bisa digunakan pada bayi baru lahir yang tidak mengalami alergi protein.

4. Susu formula berbasis susu kambing

Susu kambing memiliki partikel protein yang jauh lebih halus daripada susu sapi, bisa menjadi alternatif susu pengganti Asi bayi baru lahir juga.

Kandungan zat besi di dalamnya juga jauh lebih tinggi dibandingkan susu sapi. Hanya saja, di Indonesia belum ada susu formula berbasis susu kambing yang dikhususkan untuk bayi baru lahir.

Tanpa standarisasi yang lulus uji, sangat riskan memberikan susu kambing kepada bayi yang baru lahir.

5. Susu formula asam amino

Formula dengan asam amino adalah alternatif ASI bagi bayi yang memiliki alergi protein sapi, namun tetap menunjukkan reaksi penolakan terhadap susu hipoalergenik.

Protein diubah menjadi bentuk asam amino tanpa peptida sama sekali, sehingga susu ini diklaim paling sesuai untuk bayi baru lahir. Penggunaan susu formula asam amino juga harus berdasarkan saran dan pengawasan dokter.

Baca Juga: 5 Tips Pumping ASI yang Penting Diketahui untuk Ibu yang Bekerja

Alternatif Pengganti ASI Selain Susu Formula

Alternatif lain untuk  pengganti ASI selain susu formula adalah donor ASI. Saat ini ada banyak komunitas pengasuhan dan laktasi yang pro donor ASI.

Untuk memilih ASI donor yang tepat, usahakan anak pendonor dan anak yang akan mendapat donor berusia sama atau tidak terlalu berbeda. Pasalnya, zat gizi di dalam ASI mengikuti kebutuhan bayi. Kebutuhan gizi bayi baru lahir tentu berbeda dengan bayi berusia jauh di atasnya.

Hal lain yang perlu dicermati adalah keharusan mengenal (paling tidak melalui biodata) sang ibu pendonor agar dapat memastikan kesehatan ibu dan kualitas ASI yang didonorkan. Bagi mereka yang beragama muslim, ASI donor juga akan berpengaruh kepada garis keturunan.

Bayi baru lahir diharapkan tetap dapat tumbuh sehat dengan mendapatkan alternatif pengganti ASI yang tepat.

 

  1. Cristol, Hope. 2020. Alternatives to Breastfeeding. https://www.webmd.com/parenting/baby/features/breastfeeding-alternatives#1. (Diakses pada 9 Desember 2021).
  2. Deakin University. 2019. Is infant formula a substitute for breastmilk? https://www.futurelearn.com/info/courses/infant-nutrition/0/steps/25413. (Diakses pada 9 Desember 2021).
  3. Martin, Camilia dkk. 2016. Review of Infant Feeding: Key Features of Breast Milk and Infant Formula. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/labs/pmc/articles/PMC4882692/. (Diakses pada 9 Desember 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi