Terbit: 21 February 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Banyak orang tua tidak menyadari bahwa barang-barang yang ada di rumah sebagian besar mengandung zat berbahaya. Bahan kimia ini mungkin tidak menimbulkan masalah bagi orang dewasa, tetapi dapat memengaruhi kesehatan bayi. Lantas, apa saja zat berbahaya untuk bayi? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Apa Saja Zat Kimia yang Berbahaya untuk Bayi? Cek di Sini

Berbagai Bahan Kimia Berbahaya untuk Bayi

Interaksi dengan bahan kimia adalah sesuatu yang umum  terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Meski begitu, ada juga bahan kimia yang kehadirannya tidak disadari, bisa berada di udara, air, makanan, hingga produk konsumen lainnya yang ada.

Sementara itu, anak-anak adalah kelompok yang lebih sensitif terhadap bahan kimia yang ada di lingkungan daripada populasi umum. Berikut adalah berbagai produk berbahaya untuk bayi yang harus Anda tahu, di antaranya:

1. Pestisida

Semprotan serangga telah dikaitkan dengan kanker, masalah kekebalan, dan kerusakan sistem saraf. Sebuah studi mengungkapkan, paparan pestisida bisa membuat anak memiliki gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder ADHD lebih tinggi dibanding anak yang tidak mendapatkan paparan zat ini.

2. Produk Pembersih

Produk berbahaya untuk bayi berikutnya yang umum ditemukan adalah produk pembersih. Beberapa produk pembersih rumah umumnya mengandung bahan kimia keras seperti chlorine, formaldehyde, dan solvent, yang dapat membakar kulit, mengiritasi mata, merusak paru-paru, dan meningkatkan risiko kanker dalam paparan yang cukup besar.

3. Sabun, Sampo, Deterjen, dan Krim

Hampir setiap produk perawatan pribadi beraroma dan berbahan plastik yang Anda beli mengandung bahan kimia yang disebut ftalat.

Meski sejumlah peneliti tidak mengetahui efek kesehatan dari bahan kimia ini, tetapi studi awal mengaitkannya dengan kanker, masalah reproduksi, dan masalah perkembangan.

Hal ini menjadikan ftalat sebagai bahan skincare berbahaya untuk bayi. Oleh karena itu, gunakanlah produk yang tidak menggunakan pewangi atau beli produk yang bertanda bebas ftalat.

4. Flame Retardant

Flame retardants (FR) adalah senyawa kimia yang ditambahkan pada campuran plastik dengan tujuan untuk menghambat pembakaran plastik. Meski berguna untuk menghambat pembakaran, FR bisa menjadi produk berbahaya untuk bayi

Bantal sofa, karpet, TV, dan hampir sebagian besar yang ada di rumah umumnya mengandung senyawa kimia ini. Satu kelas yang disebut PolyBrominated Diphenyl Ethers (PBDEs) dapat mengganggu hormon dalam tubuh.

Penelitian telah menghubungkan paparan zat ini dengan perkembangan yang tertunda, pubertas dini, dan efek kesehatan lainnya pada anak-anak.

Baca Juga: 8 Cara Efektif Merawat Kulit Bayi yang Sensitif

5. Plastik

Bisphenol A (BPA) adalah bahan kimia dalam produk plastik yang meniru efek hormon estrogen dalam tubuh. Setelah peneliti mengaitkan BPA dengan masalah kesehatan, seperti obesitas, pubertas dini, kanker prostat dan ovarium, banyak produsen mulai menarik zat berbahaya untuk bayi ini dari produknya.

Namun, sebuah studi menemukan bahwa bahan kimia yang digunakan untuk menggantikan BPA mungkin tidak lebih aman.

Oleh karena itu, jangan memasukkan botol plastik ke dalam microwave. Suhu panas dapat menyebabkan sejumlah kecil bahan kimia larut ke dalam makanan atau minuman.

6. Sulfat

Sulfat seperti Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Sodium Laureth Sulfate (SLES) sering digunakan untuk menciptakan busa dan zat ini sangat baik dalam menghilangkan kotoran serta minyak dari berbagai permukaan.

Akan tetapi SLS dapat menyebabkan iritasi mata, kulit, dan pernapasan. Bahan ini juga terbilang keras untuk kulit sensitif, terutama jika konsentrasi lebih besar dari 2 %. Sayangnya, konsentrasi dapat bervariasi antara 1 sampai 30% dalam produk perawatan diri.

Pilih produk dengan label ‘bebas sulfat’ dan perhatikan juga bahan-bahan berikut:

  • Sodium lauryl sulfate (SLS).
  • Sodium laureth sulfate (misalnya, SLES, sodium lauryl ether sulfate).
  • Ammonium laureth sulfate (ALS).
  • Sodium stearyl sulfate.
  • Sodium lauryl sulfoacetate (SLSA).
  • Sodium coco sulfate.

7. Talc

Bahan kimia ini umumnya digunakan dalam bedak bayi untuk membantu mencegah gesekan dan mengatasi ruam popok.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa talc kadang-kadang terkontaminasi selama proses pembuatan oleh endapan asbes yang terjadi secara alami, yang mana asbes dapat mengakibatkan penyakit pada paru-paru bila terhirup terus-menerus.

Gunakanlah bedak dengan label talc-free untuk mengatasi masalah yang terkait dengan gesekan kulit.

8. Paraben

Paraben digunakan untuk memperpanjang daya tahan produk perawatan pribadi. Meski begitu, paraben termasuk zat berbahaya untuk bayi.

Bahan kimia ini telah dikaitkan dari iritasi kulit, disfungsi organ reproduksi yang serius, hingga masalah kesuburan. Paparan paraben pada bayi juga telah dikaitkan dengan masalah berat badan jangka panjang selama delapan tahun pertama kehidupan.

Baca Juga: Piring Melamin Berbahaya bagi Kesehatan, Benarkah?

9. Oxybenzone

Terdapat kekhawatiran bahwa bahan kimia ini adalah pengganggu hormon potensial pada manusia. Food and Drug Administration (FDA) menentukan bahwa zat ini:

  • Memiliki tingkat reaksi alergi topikal yang tinggi.
  • Dapat dideteksi dalam ASI, urine, darah, dan cairan ketuban.
  • Dapat dideteksi secara topikal / dalam darah selama berminggu-minggu setelah digunakan.
  • Bisa memengaruhi anak-anak lebih tinggi dari orang dewasa.

10. Formaldehyde

Bahan kimia ini sering ditambahkan untuk memperpanjang daya tahan produk perawatan dan pembersih pribadi serta mengurangi pertumbuhan bakteri. Formaldehyde juga ditemukan dalam asap rokok dan banyak produk olahan kayu.

Paparan terlalu sering dari zat ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan respons alergi. Pada kasus yang serius, zat ini dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat.

 

  1. Anonim. 2021. Potentially Harmful Chemicals in Baby Products. https://puracy.com/blogs/baby-care/baby-product-ingredients-to-avoid. (Diakses pada 21 Februari 2022).
  2. Watson, Stephanie. 2016. Common Products That Can Harm Your Baby.  https://www.webmd.com/parenting/baby/features/common-products-harm-baby. (Diakses pada 21 Februari 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi