Terbit: 3 February 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Apa yang Anda bayangkan ketika mendengar kata piring melamin? Sebagian besar akan langsung membayangkan piring yang tidak mudah pecah, penuh warna, dan memiliki harga yang terjangkau. Meski populer di kalangan masyarakat, sebagian besar masyarakat tidak menyadari bahwa melanin juga bisa memengaruhi kesehatan apabila digunakan tidak tepat. Lantas, seberapa aman atau bahaya melamin bagi tubuh? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Piring Melamin Berbahaya bagi Kesehatan, Benarkah?

Apa Itu Melamin?

Melamin adalah bahan kimia yang sering digunakan untuk industri seperti pembuatan peralatan masak, piring, hingga pelapis bahan industri. Ketika dikombinasikan dengan senyawa kimia formaldehida, melamin menjadi resin melamin, suatu zat yang dapat dicetak untuk membuat peralatan makanan. Ciri peralatan dengan bahan melamin biasanya keras, tidak mudah retak, memiliki beragam bentuk, warna, dan pola.

Apakah Piring Melamin Aman untuk Penggunaan Setiap Hari?

Menurut Food and Drug Administration (FDA), peralatan makan yang terbuat dari bahan melamin aman untuk digunakan, tetapi ada beberapa pedoman yang perlu diikuti, di antaranya:

  • Banyak peralatan makan dengan bahan melamin tidak aman untuk microwave dan tidak boleh digunakan untuk memanaskan makanan. Piring melamin yang dipanaskan pada suhu yang tinggi bisa membahayakan kesehatan, terutama saat memanaskan masakan asam. Peralatan melamin tidak digunakan untuk makanan yang suhunya lebih dari 70 derajat celcius.
  • Jangan gunakan peralatan makan melamin yang terkelupas, rusak, atau tergores.

Risiko Penyakit Penggunaan Peralatan Melamin

Lantas, adakah bahaya melamin bagi tubuh? Pada tahun 2007 di China, ditemukan kasus susu formula dan makanan hewan peliharaan mengandung melanin. Dilaporkan bahwa 54.000 bayi jatuh sakit karena pajanan melamin dan menderita masalah ginjal.

Para peneliti dari Kaohsiung Medical University dan Kaohsiung Municipal Hsiao-Kang Hospital, Taiwan, mengungkapkan bahwa penggunaan peralatan berbahan melamin untuk makanan panas berisiko meningkatkan masalah kesehatan.

Studi yang diterbitkan di Journal of the American Medical Association ini menunjukkan bahwa, paparan melamin dosis rendah terus menerus telah dikaitkan dengan pembentukan batu di ginjal dan bagian lain dari saluran kemih, terutama pada anak-anak dan orang dewasa.

Para peneliti mengatakan bahwa mereka menjalankan studi percontohan pada 12 orang partisipan, enam makan sup panas dari mangkuk melamin dan enam lainnya memakannya dari mangkuk keramik.

Meskipun uji sampel yang dilakukan kecil, studi ini menemukan tingkat melamin yang lebih tinggi diekskresikan dari urine individu setelah menggunakan mangkuk melamin dibanding mangkuk keramik.

“Konsekuensi dari paparan melamin jangka panjang masih harus menjadi perhatian,” kata Dr. Chia-Fang Wu, seorang peneliti dari Kaohsiung Medical University. Studi ini tidak melihat risiko kesehatan yang terkait dengan penggunaan peralatan makan yang terbuat dari bahan melamin—hanya saja bahan kimia tersebut dapat larut ke dalam makanan dari piring melamin.

Dalam konsentrasi tinggi, kontaminasi melamin dapat membuat orang berisiko terkena batu ginjal, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

Apakah Anda Harus Menghindari Peralatan Makan Melamin?

Pada dasarnya, makanan dan minuman dapat disajikan pada peralatan makanan yang dibuat dengan bahan melamin. Hal penting yang harus menjadi perhatian adalah perhatikan peralatan makan yang digunakan apakah ada microwave-safe nya, jika tidak ada sebaiknya tidak digunakan untuk memanaskan makanan atau minuman.

Menurut Dr. Kenneth Spaeth, director of the Occupational and Environmental Medicine Center di North Shore University Hospital, melamin dapat larut dari peralatan makanan jika makanannya sangat asam, panas, atau peralatan yang digunakan rusak.

Sementara itu, bahan kimia lain yang dapat masuk ke tubuh melalui makanan seperti BPA (bisphenol A) dan phthalate lebih banyak terdapat di lingkungan. Spaeth mengatakan paparan melamin sering hanya terbatas pada jenis wadah atau peralatan makan tertentu yang sebetulnya dapat dihindari.

Food and Drug Administration (FDA) mengungkapkan, bahwa lebih banyak paparan senyawa kimia mungkin terjadi ketika makanan yang sangat asam dipanaskan di dalam microwave.

Menurut FDA, hanya keramik atau peralatan makan selain melamin yang aman digunakan untuk microwave. Melamin menjadi berbahaya ketika dipanaskan karena melepaskan hidrogen sianida dan nitrogen oksida.

 

  1. Anonim. Melamine in Tableware Questions and Answers. https://www.fda.gov/food/chemicals/melamine-tableware-questions-and-answers. (Diakses pada 3 Februari 2020).
  2. Anonim. Plastic plates and kidney stones claim ‘overcooked’. https://www.nhs.uk/news/lifestyle-and-exercise/plastic-plates-and-kidney-stones-claim-overcooked/. (Diakses pada 3 Februari 2020).
  3. Anonim. MELAMINE: AN IN-DEPTH LOOK AT THE TOXIC CHEMICAL IN OUR KITCHEN. https://labdoor.com/article/melamine-an-in-depth-look-at-the-toxic-chemical-in-our-kitchen. (Diakses pada 3 Februari 2020).
  4. Jaslow, Ryan. 2013. Melamine in soup bowls may seep into our bodies: Is it safe?. https://www.cbsnews.com/news/melamine-in-soup-bowls-may-seep-into-our-bodies-is-it-safe/. (Diakses pada 3 Februari 2020).

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi