Terbit: 7 July 2015
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Ibu hamil kerap mengalami masalah gigi karena perubahan selama kehamilan, salah satunya perubahan hormon. Masalah apa yang terjadi pada gigi dan gusi ibu hamil? Simak dalam ulasan berikut ini!

Waspadai Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil

Beberapa Gangguan Gigi dan Mulut Saat Hamil

Kehamilan dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mulut, dan masalah ini memengaruhi kehamilan. Beberapa penelitian menunjukkan adanya kaitan antara penyakit gusi dan kelahiran prematur. Oleh karena itu, merawat mulut, gigi, dan gusi selama kehamilan membantu memiliki kehamilan yang sehat.

Perubahan selama kehamilan dapat meningkatkan risiko masalah gigi tertentu, termasuk:

1. Radang Gusi

Gingivitis atau radang gusi adalah peradangan (kemerahan dan pembengkakan) pada gusi. Jika tidak diobati, kemungkinan dapat menyebabkan penyakit gusi yang lebih serius.

Hormon kehamilan seperti hCG, hPL, estrogen, progesteron, prolaktin, dan oksitosin dapat meningkatkan risiko radang gusi. Sekitar 60 hingga 75 persen wanita hamil mengalami radang gusi. Tanda dan gejala dari radang gusi, meliputi:

  • Gusi bengkak dan kemerahan.
  • Kelembutan di gusi.
  • Pendarahan pada gusi, bahkan saat menyikat gigi dengan lembut.
  • Gusi mengkilap.

2. Gigi Berlubang

Cavities atau gigi berlubang adalah area kecil yang rusak di permukaan gigi. Kehamilan membuat Anda lebih mungkin untuk memiliki gigi berlubang.

Ibu dapat menularkan bakteri penyebab gigi berlubang ke bayi selama kehamilan dan setelah melahirkan. Hal ini dapat menyebabkan masalah bagi bayi di kemudian hari.

3. Gigi Goyang

Tingginya kadar hormon progesteron dan estrogen selama kehamilan dapat menyebabkan mengendurnya jaringan dan tulang yang menahan gigi untuk sementara waktu. Kondisi bisa membuat gigi Anda goyang atau kendur.

Baca Juga: Sakit Gigi Saat Hamil? Ini Dia Penyebab dan Cara Mengatasinya

4. Erosi Gigi

Jika kehamilan membuat Anda muntah karena mual di pagi hari, gigi Anda mungkin terpapar terlalu banyak asam lambung. Asam ini dapat merusak enamel (permukaan keras) gigi. Morning sickness adalah mual dan muntah yang terjadi selama kehamilan, biasanya dalam beberapa bulan pertama.

5. Penyakit Periodontal

Gingivitis yang tidak diobati dapat menyebabkan penyakit periodontal (periodontitis atau penyakit gusi). Hal ini menyebabkan infeksi serius pada gusi dan masalah pada tulang yang menopang gigi. Gigi Anda mungkin lepas dan mungkin harus dicabut.

Periodontal dapat menyebabkan bakteremia (bakteri dalam aliran darah). Ini adalah kondisi serius yang membutuhkan perawatan sesegera mungkin. Merokok adalah penyebab penyakit gusi yang parah.

Baca Juga: Mulut Pahit Saat Hamil: Penyebab dan Cara Mengatasi

6. Karies

Sekitar seperempat wanita usia reproduktif memiliki karies gigi, penyakit di mana karbohidrat makanan difermentasi oleh bakteri mulut menjadi asam yang mendemineralisasi enamel.

Wanita hamil berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan gigi karena beberapa alasan, termasuk peningkatan keasaman dalam rongga mulut, konsumsi makanan manis, dan perhatian terbatas pada kesehatan mulut.

Karies dini bisa muncul ditandai dengan area putih demineralisasi yang kemudian terurai menjadi kavitasi kecokelatan. Tambalan atau mahkota adalah tanda karies sebelumnya. Karies gigi yang tidak diobati dapat menyebabkan abses mulut dan selulitis wajah.

7. Tumor Kehamilan

Tumor kehamilan atau juga disebut granuloma piogenik bukanlah kanker. Ini adalah benjolan yang terbentuk di gusi, biasanya di antara gigi.

Tumor kehamilan biasanya terlihat merah dan mudah berdarah. Benjolan ini dapat disebabkan oleh terlalu banyak plak (lapisan lengket mengandung bakteri yang terbentuk pada gigi). Tumor ini biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan.

Dalam kasus yang jarang terjadi, benjolan di gusi mungkin perlu dikeluarkan oleh dokter gigi.

Jika terjadi masalah gigi selama kehamilan, beritahu dokter gigi Anda jika Anda sedang hamil. Perawatan gigi selama trimester pertama harus dihindari sebisa mungkin. Itu adalah masa penting pertumbuhan dan perkembangan bayi sehingga sebaiknya menghindari tindakan pada ibu yang bisa berpengaruh pada bayi.

Namun, perawatan gigi rutin boleh dilakukan selama trimester kedua. Semua tindakan gigi yang dapat ditunda sebaiknya ditunda sampai setelah melahirkan.

 

  1. Anonim. 2008. Oral Health During Pregnancy. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2008/0415/p1139.html (Diakses pada 3 Mei 2023)
  2. Anonim. Tanpa Tahun. Pregnancy and teeth. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/pregnancy-and-teeth (Diakses pada 3 Mei 2023)
  3. Aonim. 2023. Dental health during pregnancy. https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/pregnancy/dental-health-during-pregnancy (Diakses pada 3 Mei 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi