Terbit: 24 May 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Cobalah lihat gigi Anda di cermin, apakah ada bagian gusi yang berwarna kemerahan? Awas, bisa jadi itu adalah Gingivitis, terlebih lagi bila disertai rasa nyeri. Gingivitis adalah masalah gusi yang tidak boleh diabaikan walau tidak termasuk masalah mulut yang serius.

Gingivitis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Mengapa? Ini dikarenakan Gingivitis yang tidak diobati bisa berkembang menjadi penyakit gusi yang serius, yaitu Periodontitis yang bisa membuat Anda kehilangan gigi. Tentunya Anda tidak ingin ‘ompong’ saat usia masih muda kan?

Oleh karena itu, simaklah artikel ini! Temukan pengertian, penyebab Gingivitis, jenis, gejala Gingivitis, diagnosis, komplikasi, pengobatan, dan pencegahan Gingivitis.

Apa Itu Gingivitis?

Gingivitis adalah peradangan yang terjadi pada gusi (gingiva) karena adanya penumpukan plak di gigi sehingga mengakibatkan infeksi bakteri. Masalah Gingivitis merupakan tahap awal dari penyakit gusi dan tidak bersifat merusak.

Namun, Gingivitis bisa berkembang menjadi penyakit gusi yang lebih serius dan merusak gusi jika tidak segera diobati. Tidak pandang bulu, Gingivitis bisa terjadi pada orang dewasa ataupun anak-anak.

Penyebab Gingivitis

Apa sih yang menyebabkan terjadinya Gingivitis? Penyebab Gingivitis yang umum adalah kebersihan mulut yang buruk atau kurang bersihnya menyikat gigi sehingga menghasilkan plak yang menumpuk pada gigi.

Plak adalah lapisan pada gigi yang penuh dengan bakteri. Tekstur plak cukup lunak, lengket, dan tidak berwarna. Lapisan bakteri (plak) itu terbentuk melalui reaksi antara sisa makanan dan air liur.

Apabila plak tersebut dibiarkan menumpuk pada gigi dan tidak dibersihkan, maka akan menghasilkan racun yang bisa mengiritasi gusi. Iritas gusi tersebutlah yang mengakibatkan radang gusi.

Bakteri-bakteri yang ada di dalam plak bahkan bisa menimbulkan masalah selain Gingivitis, yaitu pelemahan enamel gigi.

Peluang terjadinya Gingivitis akan semakin besar jika Anda memiliki beberapa faktor risiko di bawah ini:

  1. Kurang menjaga kebersihan mulut dan gigi
  2. Memiliki kebiasaan merokok
  3. Kurang asupan vitamin C yang baik untuk kesehatan gusi
  4. Perubahan hormon ketika pubertas, siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause
  5. Penggunaan obat-obatan tertentu seperti anti-angina atau antikonvulsan
  6. Usia yang semakin bertambah
  7. Riwayat keluarga yang pernah mengalami Gingivitis
  8. Menderita penyakit seperti penyakit diabetes, kanker, atau HIV
  9. Mengalami gangguan psikis seperti stres yang bisa menurunkan imunitas tubuh dalam melawan infeksi bakteri

Jenis Gingivitis

Masalah Gingivitis tidak hanya terdiri dari satu jenis saja. Berdasarkan faktor induksi plak gigi, ada dua jenis Gingivitis.

Berikut ini adalah kedua jenis Gingivitis:

1. Gingivitis yang diinduksi plak gigi

Gingivitis yang tergolong pada jenis ini biasanya disebabkan oleh plak, faktor sistemik, terapi obat-obatan tertentu, atau kurangnya asupan vitamin C.

2. Gingivitis yang diinduksi non-plak

Gingivitis juga bisa terjadi karena diinduksi oleh non-plak. Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi virus dan mikroorganisme, faktor genetik, reaksi alergi, penyakit tertentu, atau penggunaan gigi palsu.

Gejala Gingivitis

Tingkat keparahan Gingivitis bisa berada pada tingkat ringan hingga berat. Gejala Gingivitis tergantung pada tingkat keparahannya. Orang-orang yang mengalami Gingivitis ringan biasanya mengalami gejala yang ringan sehingga tidak menyadarinya.

Berikut ini adalah gejala Gingivitis yang umum terjadi:

  • Gusi kemerahan
  • Gusi melunak
  • Gusi menyusut
  • Gusi mudah berdarah saat sikat gigi atau flossing (menggunakan benang dental)
  • Gusi akan sakit jika disentuh atau mengunyah
  • Gusi bengkak
  • Gigi menjadi lebih sensitif
  • Aroma mulut yang tidak sedap
  • Perubahan posisi gigi palsu
  • Gigi terlepas (sudah masuk tahap Periodontitis)

Kapan Anda harus ke dokter gigi?

Jika Anda mengalami tanda atau gejala gingivitis, maka periksakan diri Anda ke dokter gigi. Hal ini bertujuan agar Gingivitis atau masalah mulut lainnya bisa segera dideteksi sehingga komplikasi yang lebih parah bisa dicegah lebih dini.

Diagnosis Gingivitis

Dokter gigi akan melakukan beberapa tindakan diagnosis untuk memastikan apakah Anda mengalami Gingivitis atau masalah gusi yang lain.

Inilah tindakan diagnosis Gingivitis yang umum dilakukan oleh dokter gigi:

  1. Menanyakan tanda atau gejala yang Anda alami
  2. Meninjau berbagai faktor risiko yang mungkin Anda miliki
  3. Pemeriksaan gigi, gusi, lidah, dan mulut guna melihat plak dan sinyal peradangan
  4. Pemeriksaan fisik dengan mengukur kedalaman kantung antara gusi dan gigi
  5. Pemeriksaan radiologi dengan menggunakan Sinar-X guna melihat kekeroposan tulang gigi dan kedalaman
  6. Tes lainnya

Ada kemungkinan Anda akan dirujuk ke dokter gigi spesialis penyakit gusi jika hasil diagnosis menunjukkan status Gingivitis Anda sudah meningkat menjadi Periodontitis.

Komplikasi Gingivitis

Merupakan hal yang penting untuk segera mengobati Gingivitis. Pasalnya, Gingivitis bisa menyebabkan beberapa komplikasi yang cukup berisiko dan lebih serius.

Berikut ini adalah beberapa komplikasi Gingivitis yang mungkin terjadi::

  1. Infeksi gusi atau tulang rahang
  2. Periodontitis
  3. Kehilangan gigi
  4. Kejadian Gingivitis yang terulang
  5. Ulserasi gusi
  6. Penyakit jantung, stroke, paru-paru

Pengobatan Gingivitis

Pengobatan Gingivitis bisa dilakukan dengan tiga cara, yaitu pembersihan gigi, terapi obat, dan tindakan operasi.

Pembersihan gigi bertujuan untuk menghilangkan plak agar infeksi bisa diatasi. Beberapa tindakan pembersihan gigi yang akan direkomendasikan dokter gigi adalah scaling, root planing, dan laser.

Jika diperlukan, pasien akan disarankan untuk berkumur dengan obat kumur mulut yang mengandung antiseptik. Pasien juga bisa diresepkan antibiotik oral untuk mengatasi infeksi mikroorganisme.

Operasi adalah tindakan pengobatan yang menjadi pilihan terakhir bagi dokter. Tindakan operasi bertujuan untuk mengangkat gusi agar plak bisa dibersihkan lebih mendalam. Tindakan operasi cangkok tulang dan jaringan dilakukan bila gigi dan rahang sudah sangat rusak.

Pencegahan Gingivitis

Mencegah lebih baik daripada mengobati bukan? Oleh karena itu, bagi Anda yang tidak ingin mengalami Gingivitas atau tidak mau Gingivitis muncul lagi, maka lakukan beberapa upaya pencegahan ini.

Berikut ini adalah beberapa upaya pencegahan Gingivitis:

  • Rajin menyikat gigi dua kali sehari dan sebelum tidur malam
  • Bersihkan sela-sela gigi dengan dental floss
  • Berkumur dengan obat kumur antiseptik (atas anjuran dokter gigi)
  • Rutin memeriksakan diri ke dokter gigi

Beberapa cara di atas bisa menurunkan peluang bahkan mencegah terjadinya Gingivitis. Sebaiknya, lakukan cara tersebut agar Anda tidak perlu mengalami ketidaknyamanan, risiko kesehatan, dan pengeluaran biaya yang tidak sedikit karena Gingivitis.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi