Terbit: 10 November 2020 | Diperbarui: 18 April 2023
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Gejala vagina gatal saat hamil membuat Anda khawatir dan tidak nyaman? Kebanyakan gejala vagina gatal di masa kehamilan tidak berbahaya karena terjadi akibat perubahan pH tubuh. Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab vagina gatal saat hamil dan cara mengatasinya.

Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Vagina Gatal Ketika Hamil

Penyebab Vagina Gatal saat Hamil

Tidak sedikit wanita hamil yang merasakan gatal pada vagina. Kondisi ini juga dapat menimbulkan rasa khawatir. Ada banyak faktor yang menyebabkan gatal pada vagina dan sebagian besarnya disebabkan oleh perubahan hormon tubuh selama kehamilan.

Gatal pada vagina juga dapat disebabkan oleh infeksi jamur vagina. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan tentang penyebab vagina gatal saat hamil sebagai berikut:

1. Keputihan

Jumlah keputihan dan cairan serviks dapat meningkat selama kehamilan. Perubahan hormon dapat meningkatan volume keputihan serta membuat serviks dan dinding vagina menjadi lebih lembut. 

Cairan keputihan sebebanrnya berguna untuk melindungi vagina dari infeksi. Namun, keputihan juga dapat membuat kulit di area vagina menjadi iritasi, sehingga berwarna kemerahan dan gatal. 

2. Vagina Kering

Pada beberapa wanita, Perubahan hormon selama hamil dapat menyebabkan vagina menjadi kering. Wanita yang menyusui selama hamil memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami vagina kering.

Ketika vagina kering, maka Anda dapat merasa sakit, iritasi, dan kemerahan pada vagina selama berhubungan seksual. Iritasi akan menyebabkan rasa sakit.

Baca JugaHal-hal Penting Seputar pH Vagina yang Wajib Diketahui oleh Wanita

3. Efek Samping Produk Tertentu

Anda mungkin alergi terhadap produk kewanitaan tertentu. Terutama saat hamil, vagina menjadi sensitif karena penuh dengan darah di dalamnya. 

Hindari produk kewanitaan yang mengandung detergen, pewangi buatan, atau bahan kimia yang terlalu kuat. Sebaiknya, jangan menggunakan sabun dengan banyak busa dan hanya basuh vagina dengan air hangat.

4. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah satu penyebab vagina gatal saat hamil yang paling umum terjadi. Berdasarkan data, sekitar 1 dari 4 wanita hamil mengalami infeksi bakteri strep grup B yang menyebabkan infeksi saluran kemih.

Gejala infeksi saluran kemih berupa gatal pada vagina, sensasi kulit terbakar, sakit perut, dan urine berdarah. Bila wanita hamil mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera hubungi dokter karena akan berbahaya bagi bayi saat lahir.

5. Kolestasis Kehamilan

Kolestasis kehamilan adalah gangguan liver pada wanita hamil yang disebabkan oleh hormon kehamilan atau faktor genetik. Gejala kolestasis kehamilan adalah rasa gatal pada telapak tangan, telapak kaki, area vagina, dan seluruh tubuh.

6. Bakteri Vaginosis

Bakteri vaginosis merupakan salah satu penyakit infeksi bakteri vagina. Pada beberapa kasus, penyakit ini menular lewat hubungan seksual. Sekitar 1 dari 5 wanita hamil diketahui mengalami infeksi ini. 

Penyakit bakteri vaginosis terjadi akibat pertumbuhan bakteri anaerobik yang berlebihan di area vagina. Pertumbuhan berlebihan ini dipengaruhi oleh perubahan hormon. 

Beberapa gejala dari bakteri vaginosis, antara lain keputihan berbau amis dan berwarna keabuan, vagina gatal, dan nyeri saat buang air kecil.

Jika tidak diobati, bakteri vaginosis dapat menyebabkan kelahiran prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah. Sebenarnya bakteri vaginosis dapat sembuh dengan sendirinya.

Jika dialami oleh wanita hamil trimester pertama, dokter akan mungkin akan menunggu dan melakukan observasi sebelum mengobatinya pada trimester kedua. 

Penyakit bakteri vaginosis dapat ditangani dengan antibiotik clindamycin atau metronidazole. 

7. Infeksi Jamur

Vagina gatal saat hamil dapat disebabkan oleh infeksi jamur. Kondisi ini dapat terjadi akibat jamur yang tumbuh terlalu berlebihan dalam vagina. Seseorang yang mengalami infeksi jamur dapat mengalami gatal dan sensasi terbakar pada area vagina. 

Ibu hamil diketahui lebih rentan untuk mengalami infeksi jamur jika dibandingkan dengan wanita pada umumnya, Hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar estrogen dan progesteron sehingga jamur dapat berkembang dengan cepat. 

Selain itu, berhubungan seksual dan konsumsi antibiotik juga dapat menyebabkan infeksi jamur karena gangguan keseimbangan pH alami vagina. 

Seseorang yang mengalami infeksi jamur pada umumnya merasa gatal pada vagina, mengalami keputihan yang memiliki tekstur seperti keju cair, berbau asam, dan rasa nyeri pada area vagina. 

8. Trichomoniasis

Trichomoniasis merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit. 

Hanya sekitar 30 persen dari penderita trichomoniasis yang memiliki gejala. Beberapa gejala yang dapat dialami, antara lain gatal pada vagina dan rasa nyeri saat buang air kecil. 

Pada ibu hamil, penyakit ini dapat meningkatkan risiko kelahiran premtur dan bayi lahir dengan berat badan rendah.

9. Kutu Pubis (Pediculosis)

Jika Anda mengalami gatal di sekitar rambut kemaluan, maka kemungkinan penyebabnya adalah kutu pubis. 

Kutu pubis memiliki sifat yang sangat menular, sehingga Anda bisa terkena parasit kutu ini di mana saja, termasuk di tempat-tempat umum atau melalui transmisi seksual. Untuk mencegah penyebaran kutu pubis, Anda disarankan untuk melakukan perawatan di bawah pengawasan dokter.

Anda juga perlu membasmi kutu pubis di semua tempat, termasuk tempat tidur dan pakaian. 

Cara Mengatasi Vagina Gatal saat Hamil

Cara menangani gatal pada vagina tergantung pada penyebabnya. Sebagian besar gejala gatal tersebut tidak berbahaya dan hanya membutuhkan perawatan sederhana di rumah.

Walaupun demikian, gejala gatal vagina yang sangat parah dan lama mungkin menjadi tanda dari kondisi tertentu. Sebaiknya, tetap konsultasi ke dokter dan lakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala.

Berikut ini cara mengatasi vagina gatal saat hamil:

1. Basuh dengan Air Hangat

Gejala gatal ringan pada vagina dapat Anda atasi dengan membasuh vagina dengan air hangat. Ini dapat membantu membunuh bakteri dan menenangkan kulit vagina yang gatal.

2. Batasi Penggunaan Produk

Bila sensasi kulit gatal diakibatkan oleh efek samping penggunaan produk tertentu, sebaiknya hentikan pemakaian produk tersebut. Sebaiknya, gunakan produk berbasis bahan alami yang dirancang khusus untuk ibu hamil dan aman untuk bayi.

3. Baking Soda

Anda dapat menggunakan cara alami seperti dengan cairan baking soda. Larutkan baking soda dengan air lalu gunakan untuk membasuh area kulit yang gatal. Walaupun demikian, pastikan Anda tidak memiliki alergi baking soda dan gunakan sedikit demi sedikit untuk memastikan itu aman.

4. Obat Antijamur

Sensasi vagina gatal akibat infeksi jamur dapat diatasi dengan obat antijamur. Konsultasikan dulu pada dokter apakah salep atau krim antijamur tersebut aman untuk wanita hamil.

Sebaiknya, hanya gunakan obat antijamur berdasarkan resep dokter untuk mengurangi komplikasi. Obat antijamur seperti flukonazol (Diflucan) tidak boleh untuk wanita hamil.

5. Antibiotik

Gejala gatal akibat infeksi saluran kemih dapat diatasi dengan obat antibiotik sesuai dengan resep dokter. Anda perlu konsultasi dengan dokter untuk perawatan jangka panjang yang aman untuk kehamilan.

6. Kortikosteroid

Ada beberapa obat kortikosteroid dalam sediaan krim atau topikal yang aman untuk wanita hamil. Obat kortikosteroid untuk membantu mengurangi rasa gatal pada vagina.

7. Resep Obat Lain

Dokter akan meresepkan obat lain untuk mengatasi gejala gatal saat hamil akibat kolestasis kehamilan. Pilihan obat seperti obat antiempedu biasanya direkomendasikan.

Itulah cara mengatasi vagina gatal saat hamil. Bila Anda ingin menggunakan obat tertentu, sebaiknya konsultasikan pada dokter karena wanita hamil tidak boleh menggunakan obat sembarangan. Obat-obatan tertentu memiliki risiko keguguran dan komplikasi kehamilan lainnya.

Baca JugaKenali 8 Penyebab dan Cara Mengatasi Perdarahan saat Hamil

Cara Mencegah Vagina Gatal saat Hamil

Terapkan gaya hidup bersih untuk mencegah atau mengontrol gejala gatal pada vagina selama kehamilan. Berikut ini cara mencegah vagina gatal saat hamil:

  • Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung bakteri baik seperti yogurt untuk menjaga keseimbangan pH selama hamil.
  • Jangan menggunakan pakaian ketat, gunakan pakaian dalam khusus wanita hamil.
  • Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang adem.
  • Selalu basuh vagina dengan bersih.
  • Hindari penggunaan produk yang mengandung bahan iritan.

Itulah pembahasan tentang penyebab vagina gatal saat hamil dan cara mengatasinya. Pada gejala ringan akibat perubahan hormonal, keputihan, atau efek samping penggunaan produk tertentu, biasanya hanya gejala ringan tidak parah dan dapat sembuh dengan mudah.

 

  1. Pregnancy Birth and Baby. 2018. Vaginal thrush during pregnancy. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/vaginal-thrush-during-pregnancy. (Diakses pada 17 April 2023).
  2. Villines, Zawn. 2020. Vaginal itching during pregnancy: Symptoms and prevention. https://www.medicalnewstoday.com/articles/vaginal-itching-during-pregnancy. (Diakses pada 17 April 2023).
  3. Whelan, Corey. 2019. I’m Pregnant: Why Do I Have Vaginal Itching?. https://www.healthline.com/health/pregnancy/vaginal-itching-during-pregnancy#causes. (Diakses pada 17 April 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi