Terbit: 17 April 2018 | Diperbarui: 30 August 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Wanita hamil di usia 40-an tentu memiliki tantangan dan risiko lebih besar daripada hamil di usia lebih muda. Untuk itu, saat hamil di usia 40-an, wanita perlu menjaga kesehatan dan kehamilannya lebih baik lagi. Yuk, simak tips menjaga kehamilan saat usia 40-an agar ibu hamil dan janin tetap sehat di artikel ini!

Tips Menjaga Kehamilan di Usia 40-an agar Tetap Sehat

Tips Hamil Sehat di Usia 40-an

Berikut ini beberapa cara yang bisa ibu hamil lakukan untuk menjaga kehamilan agar tetap sehat di usia 40 tahunan. 

1. Lakukan Pemeriksaan Kehamilan Secara Rutin

Antenatal care (ANC) merupakan pemeriksaan kehamilan yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan kesehatan ibu hamil secara mental dan fisik. 

Pemeriksaan ini dilakukan dengan tujuan agar ibu hamil lebih siap dalam menghadapi persalinan, masa nifas hingga pemberian ASI eksklusif, sekaligus mengembalikan kesehatan reproduksi secara lebih baik.

Proses pemeriksaan ini meliputi skrining fisik, darah, hingga USG untuk mengetahui masalah yang mungkin muncul saat hamil. Misalnya saat Anda ternyata memiliki penyakit diabetes. 

Dengan mengetahui hal itu lebih awal, Anda bisa melakukan upaya untuk mengendalikan kadar gula darah sehingga tidak mengganggu kehamilan di kemudian hari. 

Selain itu, selama hamil pastikan Anda melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan jadwal dokter kandungan Anda demi menjaga kesehatan janin saat hamil di usia 40 tahun. 

Baca juga: Risiko Hamil Tua Usia 35 Tahun ke Atas

2. Konsumsi Suplemen Kesehatan

Untuk menjaga kehamilan di usia 40 tahun, Anda bisa mengonsumsi suplemen tambahan yang mengandung asam folat, kalsium, dan zat besi. Selain menjaga kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan, konsumsi suplemen juga dapat membantu mencegah cacat lahir pada janin yang berkaitan dengan otak dan sumsum tulang belakang. 

Di samping itu, konsumsi asam folat atau vitamin B9 juga berguna untuk mencegah risiko komplikasi kehamilan yang rentan terjadi pada ibu hamil usia 40 tahun. Biasanya dokter akan meresepkan asam folat dengan dosis tinggi sejak tiga bulan sebelum kehamilan atau mulai merencanakan kehamilan. 

3. Olahraga Secara Rutin

Walau hamil di usia 40 tahun bukan berarti ibu hamil tidak boleh berolahraga. Olahraga saat hamil tetap penting dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan. 

Meski hamil di usia 40 tahun boleh berolahraga, ibu hamil tetap perlu memerhatikan jenis olahraga yang dilakukan. 

Apabila sebelum hamil Anda sudah terbiasa berolahraga, maka Anda cukup meneruskan olahraga tersebut. Namun, sebaiknya hindari jenis olahraga berisiko seperti angkat beban atau jenis olahraga berat lainnya yang memiliki riisko untuk kehamilan Anda. 

Ada beberapa pilihan olahraga untuk ibu hamil yang bisa dilakukan seperti yoga, senam salsa, zumba, hingga pilates. Lakukan olahraga setidaknya dua kali dalam seminggu dengan durasi selama 30 menit. Apabila terlalu berat, Anda bisa membagi menjadi empat kali seminggu dengan durasi waktu 15 menit setiap olahraga. 

4. Melakukan Vaksin

Saat hamil, sistem kekebalan tubuh ibu hamil dapat menurun sehingga mudah terkena penyakit. Untuk menjaga kehamilan di usia 40 tahun ke atas, wanita perlu melakukan vaksin saat hamil. Berikut ini lima vaksin wajib yang sebaiknya dilakukan ibu hamil untuk menjaga kesehatan ibu dan janin di dalam kandungan:

  • Vaksin kanker serviks
  • MMR
  • Varisela
  • Tetanus
  • Hepatitis

Baca Juga: 18 Komplikasi Kehamilan yang Harus Diwaspadai

5. Istirahat yang Cukup

Banyak yang mengatakan bahwa saat hamil, wanita perlu banyak bedrest supaya tidak mudah lelah. Padahal hal itu kurang tepat. Mengingat ibu hamil bukan orang sakit sehingga bedrest tanpa alasan medis sebaiknya tidak perlu dilakukan.

Berapapun usia ibu hamil, sebaiknya tetap beraktivitas seperti biasa. Justru jika ibu hamil tidak beraktivitas, tubuhnya akan lebih mudah lemas. Tidak hanya itu, apabila tidak banyak bergerak atau aktivitas bisa memicu penyakit yang dapat membahayakan kehamilan. Ibu hamil yang malas bergerak rentan terkena hipertensi dan obesitas

Hal yang terpenting selama hamil bukan melakukan bedrest atau tidak beraktivitas sama sekali, melainkan memastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup. Dengan begitu, tubuh selama hamil akan tetap sehat. 

6. Menjaga Pola Makan

Selama hamil, kebutuhan gizi untuk ibu akan meningkat. Apabila kebutuhan gizi tersebut tidak terpenuhi dengan baik, hal ini bisa meningkatkan risiko kekurangan mineral dan vitamin. 

Jika itu terjadi, maka akan berpengaruh terhadap kesehatan janin dan ibu hamil. Untuk mencegah hal tersebut, maka perlu menjaga asupan makan yang sehat dan bergizi agar kebutuhan vitamin dan mineral selama hamil terpenuhi. 

Selain menjaga pola makan, ibu hamil sebaiknya tidak asal mengikuti keinginan makanan atau ngidam yang biasanya terjadi saat hamil. Apalagi jika makanan yang diinginkan mengandung lemak tinggi dan gula seperti cokelat, ice cream, dan lainnya. 

Pasalnya makanan seperti itu bisa meningkatkan risiko ibu hamil mengalami prediabetes hingga diabetes. 

Nah, itulah tips menjaga kehamilan agar ibu dan janin di kandungan tetap sehat saat hamil di usia yang tidak lagi muda. Dengan menjaga kehamilan, hal ini bisa membantu agar ibu hamil bisa melahirkan dengan lancar. Selain itu, bayi yang lahir bisa selamat dan sehat sesuai harapan orangtuanya. 

  1. Anonim. 2022. Being pregnant after 40. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/being-pregnant-after-40. (Diakses pada 22 Juni 2023). 
  2. Anonim. 2018. Planning a Pregnancy After 40. https://www.muhealth.org/our-stories/planning-pregnancy-after-40. (Diakses pada 22 Juni 2023).
  3. Anonim. What happens if I’m pregnant over the age of 40?. https://www.tommys.org/pregnancy-information/im-pregnant/ask-a-midwife/what-happens-if-im-pregnant-over-age-40. (Diakses pada 22 Juni 2023).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi