Ibu hamil perlu menjaga kesehatannya selama hamil. Namun kadang daya tahan tubuh yang melemah semasa hamil justru dapat membuat ibu hamil mudah terserang penyakit, salah satunya adalah campak. Untuk mencegah infeksi campak saat hamil, yuk kenali bahaya hingga cara mengatasinya di artikel ini!
Mengenal Gejala Campak
Campak pada ibu hamil merupakan salah satu kondisi yang berbahaya dan dapat meningkatkan risiko keguguran di trimester awal. Campak disebabkan oleh measles virus atau genus virus morbili, paramxivirus.
Gejala campak umumnya diawali dengan kondisi mirip influenza seperti batuk, pilek, demam, radang pada selaput lendir, nyeri sendi, dan kadang disertai dengan diare. Salah satu tanda yang khas adalah bercak koplik dan mata sensitif pada cahaya.
Setelah demam turun, akan muncul bintil merah di sekitar mulut dan muncul ruam merah yang akan menyebar ke seluruh tubuh. Pada ibu hamil ruam ini bisa sangat mengganggi karena kulit ibu hamil sangat sensitif. Setelah beberapa hari, demam akan kembali naik dan ruam merah akan kembali muncul.
Fase penyembuhan akan mereda setelah ruam timbul merata, suhu badan turun dan normal kembali. Ruam akan menghulang dan berganti menjadi bercak kehitaman dan kulit jadi bersisik. Kondisi kulit ini akan membaik setelah 1-2 minggu.
Baca juga: Jenis Penyakit Kulit Saat Hamil & Cara Mengatasinya
Campak saat Hamil
Penyakit campak pada dasarnya bisa berbahaya, apalagi pada ibu hamil. Pasalnya penyakit ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi seperti radang pada telinga, infeksi paru-paru, infeksi otak, hingga bronkitis.
Selain itu, pada ibu hamil infeksi campak juga bisa menyebabkan keguguran atau mengalami persalinan secara prematur. Tidak hanya itu, campak yang menyerang di awal kehamilan juga bisa menyebabkan bayi lahir dengan cacat.
Di samping itu, ibu hamil yang terkena campak di usia kehamilan yang memasuki trimester akhir juga bisa mengalami infeksi perinatal pada janin. Kemudian menyebabkan peradangan di seluruh jaringan otak janin.
Lalu campak yang menyerang ibu hamil pada minggu-minggu terakhir persalinan juga bisa mengakibatkan bayi lahir dengan penyakit campak juga. Oleh karena itu, campak pada ibu hamil sangat berbahaya tidak hanya pada ibunya, tapi juga janin di kandungan.
Cara Mencegah Campak pada Ibu Hamil
Untuk mencegah penyakit campak yang bisa dilakukan, yaitu melakukan vaksin MMR (measles mumps and rubella). Vaksin tersebut merupakan jenis vaksin primer anak yang biasanya diberikan saat usia 9 bulan. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian booster lanjutan pertama pada usia 18 bulan dan booster kedua di usia 5-7 tahun.
Sementara pada orang dewasa, pemberian vaksin MMR akan dilakukan di usia 19-59 tahun dalam satu atau dua dosis dengan jeda selama 28 hari antardosisnya. Namun sayangnya, vaksin MMR tidak bisa diberikan pada ibu hamil atau orang yang memiliki sistem imun yang lemah.
Oleh karena itu, cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah campak pada ibu hamil adalah dengan menjaga sistem kekebalan tubuh. Selain itu, menghindari kondisi atau faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena campak.
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir risiko terpapar campak yang bisa dilakukan selama hamil:
- Gunakan masker saat berada di luar ruangan
- Rajin mencuci tangan dengan sabun serta air yang mengalir atau menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 70%.
- Hindari kontak langsung dengan orang sakit yang mengalami infeksi penyakit menular
- Pastikan keluarga atau orang terdekat Anda sudah melakukan vaksinasi MMR agar ibu hamil tidak tertular campak lewat keluarga atau orang terdekat
- Hindari kebiasaan berbagi barang pribadi seperti alat mandi dengan orang lain.
Baca juga: Ini Cara Mengatasi Campak pada Bayi yang Alami dan Medis
Cara Mengatasi Campak pada Ibu Hamil
Apabila Anda terinfeksi campak saat hamil, berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengatasinya:
1. Lakukan Tes Darah
Apabila Anda tidak tahu apakah sudah divaksinasi atau belum, sebaiknya Anda segera melakukan tes darah untuk mengetahuinya secara lebih pasti.
Jika memungkinkan, sebaiknya lakukan tes darah sebelum Anda berencana hamil. Selain itu, jika Anda berencana hamil, lakukan juga vaksin campak terlebih dahulu untuk mencegah kemungkinan terinfeksi campak.
2. Konsultasi dengan Dokter
Jika Anda khawatir terkena virus selama hamil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan suntikan imunoglobulin demi mencegah penyakit campak. Pasalnya ibu hamil tidak bisa mendapatkan vaksin MMR saat hamil.
3. Tidak Keluar Rumah Jika Terinfeksi
Jika ibu hamil terlanjur terkena infeksi campak saat hamil, sebaiknya tidak keluar rumah. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran virus pada orang lain.
Selain itu, ibu hamil juga perlu menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan air, menutup hidung dan mulut saat bersin atau batuk, hingga mendisinfeksi permukaan yang sering ibu hamil sentuh, serta menghindari kebiasaan berbagi minuman dan peralatan dengan anggota keluarga lainnya.
4. Lakukan Pengobatan
Saat ibu hamil terkena campak, tidak ada obat antivirus yang bisa diberikan untuk mengobati infeksi campak. Untuk itu, pengobatan campak yang bisa dilakukan ibu hamil adalah melakukan terapi suportif.
Selain itu, ibu hamil yang terinfeksi campak juga membutuhkan pemantauan terhadap fungsi paru-paru untuk mencegah risiko komplikasi yang mungkin terjadi setelah terpapar campak.
Nah, itulah pembahasan mengenai campak saat hamil yang perlu Anda ketahui Semoga dengan informasi ini Anda bisa mencegah bahaya campak saat hamil atau bisa mengatasinya jika sudah terkena campak.
- Anonim. 2019. Measles in Pregnancy: Frequently Asked Questions. https://www.pennmedicine.org/updates/blogs/womens-health/2019/may/measles-in-pregnancy-faqs. (Diakses pada 2 Juni 2023).
- Picard, Caroline. 2022. Measles During Pregnancy. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/pregnancy-health/complications/measles.aspx. (Diakses pada 2 Juni 2023).