Terbit: 27 May 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Penyakit campak adalah infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam di seluruh tubuh. Penularan campak terjadi melalui kontak lendir yang terinfeksi, lewat air liur dan droplet infection dari batuk dan bersin. Nama lain dari penyakit ini adalah morbili, measles ataurubeola.

Campak – Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan & Pencegahan

Penularan campak dimulai dari batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi dapat membuat virus terbang di udara. Virus dapat hidup di permukaan selama beberapa jam. Bahkan, jika Anda minum dari gelas atau berbagi peralatan makanan dengan orang yang terinfeksi Anda bisa terkena penyakit campak.

Penyebab Penyakit Campak

Penyakit campak disebabkan virus yang menular antar-manusia dan kekurangan asupan vitamin, berikut penjelasannya:

1. Virus

Penyakit campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus jenis paramyxovirus yang menular melalui saluran pernapasan, yakni dari hidung, tenggorokan, dan mulut seseorang yang terinfeksi virus. Tetesan cairan dari pernapasan ini menyembur keluar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Di antara orang yang tidak diimunisasi yang terpapar virus, lebih dari 90% akan tertular penyakit ini.

2. Kekurangan vitamin A

Sementara itu, kekurangan vitamin A juga merupakan faktor risiko munculnya penyakit ini. Anak-anak yang terlalu sedikit asupan vitamin A kemungkinan memiliki risiko lebih tinggi untuk terjangkit virus Rubeola ini. Penyakit ini menular selama 4 hari sebelum ruam muncul, dan terus menular sekitar 4 hingga 5 hari setelahnya.

Penyakit ini berbeda dengan rubella atau penyakit campak jerman. Kekebalannya diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir dari ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang yang rentan terhadap penyakit ini adalah:

  • Bayi berumur lebih dari 1 tahun
  • Bayi yang tidak mendapatkan imunisasi
  • Remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.

 

Gejala Campak

Gejala umumnya muncul dalam waktu 14 hari sejak terpapar virus. Penyakit ini memiliki gambaran klinis yang cukup khas.

Gejala campak yang biasanya pertama timbul, mencakup:

  • Mata kemerahan, berair dan sensitif terhadap cahaya
  • Batuk
  • Pilek
  • Demam tinggi
  • Sakit otot
  • Sakit tenggorokan
  • Bintik-bintik putih di dalam mulut

Masa inkubasi campak, yaitu waktu yang dibutuhkan sejak terpapar virus dan gejala campak yang muncul adalah sekitar 10-14 hari. Penyakit ini dimulai dengan gejala demam tinggi yang dapat mencapai 40 derajat Celsius. Demam diikuti dengan konjugtivitis atau peradangan pada kedua konjungtiva mata yang ditandai dengan kedua mata merah, berair dan sensitif terhadap cahaya.

Selain itu, kedua kelopak mata juga dapat terlihat sedikit membengkak. Kemudian akan muncul gejala batuk, pilek, tubuh terasa lemah dan tidak bertenaga disertai dengan berkurangnya napsu makan.

Sekitar 2-3 hari setelah itu, akan muncul Koplik spot, yaitu munculnya bintik kecil berwana putih kebiruan pada mukosa bukal mulut bagian dalam. Koplik spot adalah tanda khas dari campak yang sangat membantu dokter dalam menegakkan diagnosis ini.

Selama 3-5 hari setelah gejala sistemik tersebut, ruam kemerahan muncul dimulai dari dahi pada daerah batas rambut, kemudian menyebar ke wajah, leher, batang tubuh, dan kedua lengan dan kaki. Ruam campak bersifat morbiliform yaitu ditandai dengan bintik-bintik kemerahan dengan permukaan yang sedikit menonjol, disertai dengan gatal ringan dan dapat menyebar di seluruh tubuh. Ruam dapat sembuh dan menghilang dengan sendirinya setelah sekitar 5-7 hari.

Diagnosis campak ditegakkan dengan wawancara dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, seperti memeriksa bagian dalam mulut untuk mengidentifikasi Koplik spot dan pemeriksaan kulit seluruh tubuh.

Jenis Penyakit Campak

Ada dua jenis campak yang perlu kita kenali, berikut di antaranya:

  1. Campak: Ini adalah bentuk standar yang disebabkan oleh virus rubeola.
  2. Rubella (campak Jerman): Ini disebabkan oleh virus rubella.

Rubella biasanya tampak ringan tetapi lebih berisiko terhadap bayi yang belum lahir daripada anak kecil jika seorang wanita tertular virus saat dia hamil. Penyakit ini tidak menular atau separah campak biasa.

Vaksin morbili atau campak, gondok, dan rubela (MMR) mengandung imunisasi untuk kedua jenis.

Komplikasi Penyakit Campak

Karena penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi, maka pemberian vaksin adalah sesuatu yang penting. Komplikasi yang bisa terjadi adalah pneumonia dan ensefalitis. Komplikasi lain yang terkait dapat mencakup:

  • Infeksi telinga
  • Bronkitis
  • Keguguran atau persalinan prematur
  • Diare berat

Sementara itu, kelompok orang yang berisiko mengalami komplikasi adalah:

  • Bayi berusia di bawah satu tahun
  • Anak-anak dengan kondisi kesehatan buruk
  • Orang dengan penyakit kronis
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah

 

Diagnosis Campak

Dokter biasanya akan mendiagnosis campak dengan melihat tanda dan gejalanya. Tes darah akan memastikan keberadaan virus rubeola.

Campak atau morbili adalah penyakit yang harus dilaporkan, di sebagian besar negara. Dokter harus memberi tahu pihak yang berwenang tentang setiap kasus yang dicurigai. Jika pasien adalah anak-anak, dokter akan memberi tahu sekolah. Anak yang menderita campak tidak boleh ke sekolah setidaknya 5 hari setelah ruam muncul.

Pengobatan Campak

Tidak ada obat campak khusus untuk mengatasi penyakit ini. Biasanya obat-obatan hanya diberikan untuk mengatasi demam dan nyeri otot yang mengiringi infeksi dari virus campak. Virus dan gejala campak biasanya hilang dalam 2–3 minggu. Namun, dokter dapat merekomendasikan pengobatan morbili atau campak berikut:

  • Obat anti-nyeri dan anti-demam untuk meredakan demam dan nyeri otot
  • Obat peningkat kekebalan tubuh untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, seperti suplemen yang mengandung Zinc
  • Asupan cairan (6–8 gelas air sehari)
  • Humidifier untuk meringankan batuk dan sakit tenggorokan
  • Suplemen vitamin A
  • Bedrest atau istirahat di rumah dan isolasi untuk mencegah penularan penyakit ini ke orang lain.

Pencegahan Campak

Orang yang sudah menderita penyakit morbili atau campak biasanya kebal dan tidak mungkin kambuh lagi. Sementara orang yang tidak kebal harus mempertimbangkan untuk mendapatkan vaksin campak. Berikut beberapa beberapa pencegahan morbili atau campak:

1. Vaksin

Pencegahan campak dapat dilakukan dengan menggunakan imunisasi. Vaksin MMR terdiri dari 3 vaksin Mumps (gondongan), Measles (campak), Rubella (campak Jerman) yang memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit Gondongan, Campak dan Rubella. Vaksin MMR diberikan pada bayi berumur 9 bulan, dan booster vaksin diberikan kembali saat anak berumur 15-18 bulan dan 6 tahun.

Pemberian vaksin morbili dilakukan dengan cara penyuntikan subkutan biasanya pada daerah lengan atas. Orang dewasa yang belum pernah menerima imunisasi dapat meminta vaksin dari dokter sebagai salah satu cara pencegahan campak.

2. Batasi interaksi dengan orang lain

Jika Anda atau anggota keluarga terkena virus ini, batasi interaksi dengan orang lain dan hindari kegiatan sosial yang membuat pasien campak harus beraktivitas yang melelahkan dan menguras tenaga.

3. Beristirahat

Disarankan untuk beristirahat yang cukup, menyantap makanan yang sehat, dan berkonsultasi dengan dokter agar kondisi tubuh segera membaik. Pada umumnya, campak hanya terjadi 1 kali karena tubuh kita dapat membentuk antibodi yang akan melindungi kita terkena penyakit ini kembali di kemudian hari.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi