Pada trimester pertama kehamilan, ibu hamil sering sekali mengalami gangguan kesehatan, misalnya saja gejala morning sickness. Tak jarang, sering buang air kecil saat hamil juga dapat terjadi. Apa yang menyebabkan kondisi ini? Simak penjelasannya di bawah ini.
Penyebab Sering Buang Air Kecil saat Hamil
Secara umum, frekuensi buang air kecil yang meningkat saat kehamilan wajar dirasakan Bumil. Namun, pada beberapa kasus, kondisi ini bisa menandakan masalah medis serius.
Agar Anda lebih waspada, simak sejumlah penyebab sering buang air kecil saat hamil berikut ini:
1. Peningkatan Hormon Progesteron
Pada umumnya, tidak ada yang salah dengan peningkatan frekuensi berkemih yang dialami oleh wanita selama trimester pertama kehamilan.
Sering buang air kecil saat hamil muda dapat terjadi karena meningkatnya hormon progesteron. Hormon ini bermanfaat dalam pembentukan janin dan membuat calon bayi bisa tumbuh dengan sempurna.
Peningkatan progesteron ini akan menyebabkan kandung kemih terganggu.
2. Peningkatan Human Chorionic Gonadotropin (hCG)
Selain progesteron, ada lagi hormon yang menyebabkan gangguan pada kemampuan berkemih pada wanita. Gangguan itu disebabkan oleh human chorionic gonadotropin (hCG).
Kondisi ini biasanya akan membaik dengan sendirinya saat trimester kedua kehamilan. Namun, saat janin makin membesar pada trimester ketiga, kondisi ini bisa muncul kembali.
Saat hormon ini meningkat, Bumil akan mengalami pembesaran rahim dan peningkatan produksi urine.
Baca Juga: 11 Ciri-ciri Kehamilan Sehat yang Harus Bunda Ketahui
3. Meningkatnya Volume Air di Tubuh
Selain masalah hormon, sering berkemih saat hamil juga bisa disebabkan oleh meningkatnya volume air di dalam tubuh. Akibatnya, kerja dari ginjal akan semakin meningkat dan mengakibatkan frekuensi berkemih semakin meningkat.
4. Infeksi Saluran Kemih
Jika gejala sering buang air kecil saat hamil dibarengi dengan rasa nyeri atau terbakar ketika berkemih, Anda sebaiknya waspada. Pasalnya, ini bisa menandakan infeksi saluran kemih (ISK).
Penyebab utama kondisi ini adalah bakteri E. Coli. Saat memasuki uretra, bakteri ini bisa menginfeksi.
Selain frekuensi buang air kecil bertambah dan rasa nyeri, Bumil juga bisa mendapati adanya darah pada air kemih dan mengalami demam.
5. Diabetes Gestasional
Penyebab lain sering buar air kecil saat hamil yang mesti diwaspadai berikutnya adalah diabetes gestasional. Kondisi ini terjadi ketika kadar gula di dalam darah berlebih. Kondisi ini terjadi selama kehamilan dan akan menghilang setelah bayi lahir.
Selain keinginan untuk buang air kecil meningkat, Bumil yang mengalami kondisi ini kerap kali merasa lelah dan merasa haus.
Dikarenakan gejalanya sulit dibedakan dengan gejala kehamilan pada umumnya, Bumil sebaiknya rutin memeriksakan kondisi kehamilan, terutama di minggu ke-24 dan 28.
6. Penyebab Lain
Selain beberapa penyebab di atas, Bumil yang sering buang air kecil juga bisa disebabkan oleh berbagai kondisi berikut:
- Konsumsi terlalu banyak cairan.
- Berat badan naik. Kondisi ini bisa memberikan tekanan berlebih pada kandung kemih.
- Konsumsi terlalu banyak kafein.
- Konsumsi obat-obatan yang memiliki efek diuretik (mengeluarkan cairan dari tubuh).
- Posisi kepala bayi yang mulai masuk panggul sehingga menekan kandung kemih. Kondisi ini umum terjadi pada trimester III
Baca Juga: Beragam Cara Mengatasi dan Mencegah Stretch Mark saat Hamil
Cara Mengatasi Sering Buang Air Kecil saat Hamil
Selama bukan karena infeksi saluran kemih atau diabetes gestasional, penanganan frekuensi buang air kecil yang meningkat saat hamil bisa Anda lakukan dengan cara sederhana berikut ini:
- Senam kegel untuk menguatkan otot rahim. Dengan rutin latihan, Bumil bisa lebih menahan keinginan untuk berkemih.
- Tetap cukupi kebutuhan cairan harian.
- Hindari konsumsi kafein. Makanan dan minuman yang mengandung kafein bersifat diuretik sehingga mendukung pengeluaran air dari dalam tubuh.
- Condongkan tubuh ke depan saat buang air kecil. Cara ini dapat membantu Anda mengosongkan kandung kemih.
- Dapatkan berat badan ideal selama kehamilan.
- Hindari konstipasi dengan konsumsi serat yang cukup.
- Kendalikan stres.
- Dapatkan istirahat yang cukup.
Nah, itulah berbagai kemungkinan penyebab sering buang air kecil saat hamil. Meski merupakan kondisi yang wajar terjadi selama kehamilan, tetap waspadai adanya kondisi medis yang menyebabkan hal tersebut.
Jika kondisi ini muncul dibarengi dengan gejala lain, seperti keluar darah atau nyeri saat berkemih, segera periksakan kondisi ke dokter.
- Anonim. 2021. What Are Bladder Infections? https://www.webmd.com/a-to-z-guides/understanding-bladder-infections-basic-information. (Diakses pada 10 Oktober 2022).
- Mariz, Fernando. 2021. The Causes of Frequent Urination During Pregnancy and What to Do. https://www.medicalnewstoday.com/articles/frequent-urination-during-pregnancy. (Diakses pada 10 Oktober 2022).
- Murray, Donna. 2021. Frequent Urination in Pregnancy. https://www.verywellfamily.com/frequent-urination-in-pregnancy-4177475. (Diakses pada 10 Oktober 2022).