Terbit: 5 December 2023
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Saat seorang wanita dinyatakan positif hamil, pada umumnya menstruasi akan berhenti. Namun, dalam beberapa kasus, hamil tapi haid bisa terjadi dan menjadi sesuatu yang perlu diwaspadai. Apa penyebab kondisi ini? Simak penjelasan lengkapnya dalam ulasan berikut.

Positif Hamil Tapi Mengalami Haid? Ini Penyebabnya

Mungkinkah Haid Setelah Positif Hamil?

Setiap wanita pada umumnya mengalami menstruasi setiap bulan. Menstruasi akan terjadi jika sel telur tidak dibuahi oleh sel sperma dan meluruh bersama dengan dinding endometrium. 

Jika terjadi pembuahan sel telur oleh sel sperma, maka sel telur tidak akan luruh dan tidak keluar dalam bentuk darah sebagai haid. Sel telur yang sudah dibuahi akan menempel pada endometrium dan berkembang menjadi embrio. 

Lantas, apakah bisa mengalami haid setelah dinyatakan positif hamil? Secara medis, haid saat hamil adalah kondisi yang tidak mungkin terjadi. Anda tidak mungkin mengalami menstruasi dengan volume darah normal saat hamil.

Namun, jika Anda mengalami flek selama satu sampai dua hari, maka hal ini normal terjadi pada awal kehamilan. Flek pada awal kehamilan disebut juga dengan pendarahan implantasi. 

Proses menempelnya sel telur yang sudah dibuahi pada dinding rahim akan mengakibatkan adanya luka pada dinding rahim. Luka ini dapat berdarah dan darahnya sedikit keluar melalui vagina. Oleh sebab itu, pendarahan implantasi umumnya mengeluarkan hanya sedikit darah dan berwarna merah muda atau cokelat.

Pada haid normal, darah yang keluar biasanya berwarna merah segar dan lama kelamaan berwarna semakin gelap. Selain itu, jumlah darah yang keluar juga cukup banyak hingga mampu memenuhi pembalut. 

Jika Anda mengalami pendarahan seperti haid setelah dinyatakan positif hamil, maka kondisi ini bisa jadi tanda masalah pada kehamilan. Jika mengalaminya, Anda disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. 

Baca Juga: Warna Urine Berubah-ubah Selama Hamil, Normalkah?

Penyebab Positif Hamil Tapi Keluar Darah Seperti Haid

Perdarahan yang disalahartikan sebagai haid ketika hamil sebenarnya dapat disebabkan oleh sejumlah faktor berdasarkan usia kehamilan, berikut penjelasannya:

1. Trimeseter Pertama

Keluarnya bercak darah selama kehamilan adalah kondisi yang umum terjadi dan hanya terjadi dalam kurun waktu satu sampai dua hari. Kondisi ini terjadi karena sel telur menempel pada dinding rahim. 

Selain itu, bercak darah selama trimester pertama kehamilan juga dapat terjadi setelah berhubungan seks, pemeriksaan panggul, atau ultrasonografi (USG) transvaginal. Dalam kasus ini, darah mungkin berasal dari serviks (leher rahim), yang menjadi lunak selama kehamilan dan sedikit meradang atau iritasi.

Perdarahan juga dapat terjadi sebelum keguguran atau kehamilan ektopik (hamil di luar rahim).

Meski begitu, sebagian dari wanita hamil yang mengalami pendarahan tidak mengalami keguguran. Jika mengalami kondisi ini, langkah terpenting adalah memberi tahu dokter untuk mencari tahu penyebabnya.

Pada masa awal kehamilan, ibu hamil juga bisa saja mengalami gejala lain yang mirip dengan haid seperti sakit punggung bagian bawah, kram perut, dan lemas. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya kelainan pada kehamilan. Oleh sebab itu, Anda perlu segera periksa ke dokter kandungan jika mengalami hal ini.

2. Trimester Kedua dan Ketiga

Selama akhir trimester kedua dan ketiga, beberapa penyebab perdarahan selama kehamilan, di antaranya:

  • Plasenta Previa

Plasenta previa dapat terjadi ketika plasenta berada di bagian bawah rahim dan sebagian atau seluruhnya menutupi leher rahim. Kebanyakan wanita tidak merasakan sakit ketika pendarahan.

Kondisi ini terjadi pada 1 dari 200 kehamilan dan memerlukan perhatian medis jika terjadi perdarahan. Plasenta previa biasanya akan sembuh dengan sendirinya, terutama bila didiagnosis pada awal kehamilan. Dalam kasus lain, hal ini dapat menyebabkan kelahiran prematur melalui operasi caesar.

  • Solusio Plasenta

Solusio plasenta dapat terjadi ketika plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum atau selama persalinan. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak didiagnosis lebih awal.

Penyakit yang jarang terjadi ini biasanya muncul dengan kontraksi yang menyakitkan. Faktor yang dapat meningkatkan risiko solusio plasenta yaitu ibu yang merokok, penggunaan narkoba, dan tekanan darah tinggi (hipertensi).

  • Persalinan Prematur

Persalinan prematur adalah kelahiran yang dimulai sebelum usia kehamilan 37 minggu. Persalinan prematur ditandai dengan beberapa gejala seperti kontraksi teratur, kram, nyeri punggung, dan peningkatan tekanan panggul. Jika merasa akan melahirkan lebih awal, sebaiknya segera dapatkan penanganan medis.

Cara Membedakan Bercak Kehamilan dengan Haid?

Agar tidak keliru tentang haid tapi positif hamil, penting untuk mengetahui perbedaan bercak kehamilan dan haid.

Membedakannya cukup mudah, bercak di awal kehamilan jauh lebih ringan daripada menstruasi. Bercak tidak berlangsung lebih dari tiga hari, dan wanita mungkin hanya menyadarinya ketika ke toilet. Biasanya bercak tidak menimbulkan rasa sakit.

Jika siklus menstruasi tidak selalu teratur, mungkin saja sedang dalam proses menstruasi. Cara paling cepat untuk memastikannya adalah dengan tes kehamilan.

Tes kehamilan dapat mendeteksi hormon human chorionic gonadotrophin (hCG). Kadar hCG dapat meningkat dengan cepat setelah implan telur yang dibuahi. Jika mendapatkan hasil negatif, tetapi menstruasi belum dimulai dengan benar, coba lakukan tes lain setelah beberapa hari.

Baca Juga: Flek saat Hamil: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Jika mengalami perdarahan haid banyak tapi positif hamil atau mengalami tanda-tanda perdarahan selama kehamilan, terutama wanita yang baru pertama kali hamil, segera hubungi dokter.

Begitupun jika pendarahan tidak berhenti atau memiliki salah satu dari gejala berikut ini, segera dapatkan perawatan medis:

  • Pembalut penuh setiap jam.
  • Berdarah seperti sedang haid.
  • Mengeluh pusing atau pingsan.
  • Kram atau sakit perut yang berat.
  • Keluarnya jaringan melalui vagina.
  • Perdarahan kapan saja setelah trimester pertama kehamilan.

Mengalami haid saat dinyatakan positif hamil adalah hal yang tidak wajar. Namun, Bumil tetap bisa mengalami flek di trimester awal kehamilan karena penempelan sel telur yang sudah dibuahi. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan untuk mengetahui penyebab dan cara penanganannya.

 

  1. Anonim. 2022. Bleeding During Early Pregnancy. https://www.nationwidechildrens.org/family-resources-education/family-resources-library/bleeding-during-early-pregnancy. (Diakses pada 18 April 2023).
  2. Anonim. 2017. I’m Pregnant! Why Am I Bleeding?. https://www.premierhealth.com/your-health/articles/women-wisdom-wellness-/i-m-pregnant!-why-am-i-bleeding-. (Diakses pada 18 April 2023).
  3. Anonim. 2016. Can You Still Have Your Period If You’re Pregnant?. https://kidshealth.org/en/teens/period-pregnancy.html. (Diakses pada 18 April 2023).
  4. Cherney, Kristeen. 2019. Can You Get Your Period and Still Be Pregnant? https://www.healthline.com/health/pregnant/period-and-pregnant. (Diakses pada 18 April 2023).
  5. Thomas, Chess. 2021. I think I’m pregnant so why am I bleeding?. https://www.babycentre.co.uk/x545274/i-think-im-pregnant-so-why-am-i-bleeding. (Diakses pada 18 April 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi