Melakukan pijat setelah melahirkan umumnya berfokus pada perbaikan otot dan jaringan yang telah berubah selama kehamilan. Namun, apakah hal ini aman dilakukan oleh semua wanita yang baru melahirkan? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Bolehkah Pijat Setelah Melahirkan Dilakukan?
Perlu Anda pahami, pada dasarnya teknik pijat berguna untuk meningkatkan aliran darah dan membantu pelepasan endorfin yang membuat perasaan rileks. Bahkan pijat pascapersalinan dikhususkan untuk mengembalikan kekuatan otot-otot spesifik tubuh yang tegang setelah melahirkan.
Lantas, kapan waktu terbaik pijat usai melahirkan dilakukan? Wanita yang melahirkan secara normal sebenarnya bisa langsung memulai pijat bahkan setelah pulang dari rumah sakit, akan tetapi banyak ibu melakukannya lima hari setelah melahirkan. Sebuah studi mengungkapkan, pijat punggung satu hari setelah melahirkan secara signifikan mengurangi kecemasan pada ibu baru.
Namun, jika proses persalinan dilakukan secara caesar, pijat pascapersalinan baru bisa dilakukan setelah luka sembuh, biasanya satu hingga dua minggu. Jika Anda ragu untuk melakukannya, lebih baik konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memulai pijatan.
Selain itu, tidak ada jadwal pasti seberapa sering pijat dilakukan. Banyak ibu baru menikmati pijatan setiap satu atau dua minggu sekali selama beberapa bulan pertama.
Hal penting yang juga harus diperhatikan adalah pertimbangan waktu, keuangan, dan kondisi kesehatan. Semuanya dapat memengaruhi keputusan Anda tentang seberapa sering mendapatkan pijatan.
Baca Juga: Pijat Perineum: Cara Melahirkan Mudah Tanpa Robek
Manfaat Pijat Setelah Melahirkan
Pada dasarnya, pijat usai persalinan mencakup banyak banyak elemen yang sama dengan pijat biasa. Wanita yang dipijat usai melahirkan kemungkinan besar akan mendapatkan banyak manfaat.
Berikut adalah berbagai manfaat pijat setelah melahirkan yang bisa Anda dapatkan, di antaranya:
1. Membantu Pemulihan Rahim
Kontraksi rahim membantu dalam proses pembersihan alami, menghilangkan darah, dan keluarnya cairan lainnya setelah melahirkan. Pijat perut setelah melahirkan dapat membantu rahim dalam proses pembersihan serta membantu memulihkan ukuran dan bentuknya sebelum melahirkan.
2. Mengurangi Pembengkakan
Peningkatan tekanan pada pembuluh darah utama oleh rahim yang berat dan ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan retensi air dan pembengkakan pada persendian. Pijatan pada jaringan lunak tubuh meningkatkan sirkulasi dan menghilangkan kelebihan cairan serta racun.
3. Meningkatkan Produksi ASI
Pijat setelah melahirkan ternyata memiliki teknik khusus yang mampu merangsang jaringan payudara. Hal tersebut memicu produksi oksitosin yang menyebabkan refleks ‘letdown‘, kondisi yang dapat membuat tubuh mengeluarkan ASI selama pijatan.
4. Mengurangi Risiko Mastitis
Pijat usai melahirkan membantu meningkatkan aliran ASI, melonggarkan gumpalan, dan membantu mencegah mastitis. Mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara, kondisi yang sering dialami oleh ibu menyusui. Kondisi ini membuat ibu mengalami kesulitan memberikan ASI karena payudara yang terasa sakit.
5. Meningkatkan Stabilitas, Postur, dan Koordinasi
Selama kehamilan, otot inti meregang dan menjadi lemah. Perubahan massa tubuh menyebabkan postur tubuh berubah dan perubahan hormonal membuat jaringan ikat menjadi rileks. Pijat usai persalinan dapat membalikkan perubahan ini dan membantu mendapatkan kembali kekuatan.
6. Mengurangi Stres
Stres setelah melahirkan tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya, kondisi tersebut dapat berpengaruh pada kesehatan mental sang ibu. Stres berlebih yang dialami wanita setelah melahirkan, bisa menyebabkan ibu mengalami baby blues syndrome.
Kondisi tersebut dapat terjadi karena ibu mengalami gangguan kecemasan dan rasa frustasi setelah melahirkan. Untuk kasus lebih parah, ibu juga bisa mengalami depresi postpartum. Oleh karena itu, ibu perlu melakukan perawatan atau pijat setelah melahirkan untuk mengatasi rasa stres.
Dengan melakukan pijat, otot akan lebih rileks. Selain itu, dapat membantu menurunkan kadar hormon kortisol di tubuh dan melancarkan sirkulasi darah sehingga tubuh Anda bisa terbebas dari stres dan rileks.
7. Membantu Mengatasi Postpartum Depression
Postpartum depression adalah depresi yang terjadi setelah melahirkan. Kondisi ini umumnya terjadi pada 10-15% wanita yang baru melahirkan. Jika Anda mulai mengalami kecemasan, stres, dan emosi tinggi, cobalah untuk melakukan pijatan. Apabila gangguan ini tidak hilang setelah melakukan pijatan, Anda membutuhkan psikoterapi dan obat-obatan resep.
8. Menyehatkan Kulit
Pijat meningkatkan aliran darah dan membantu menenangkan jaringan yang meregang. Dampaknya, hal ini bisa membuat kulit Anda lebih cerah setelah melahirkan. Bahkan, pijatan juga dipercaya mengurangi stretch mark.
9. Menjaga Keseimbangan Hormon
Kadar hormon estrogen dan progesteron sangat tinggi selama kehamilan dan menurun setelah melahirkan. Sementara kadar hormon prolaktin dan oksitosin meningkat untuk memfasilitasi menyusui.
Studi menunjukkan bahwa pijat mengurangi hormon kortisol, hormon yang berfungsi mengendalikan stres. Selain itu, minyak esensial tertentu yang digunakan selama pijatan juga dipercaya dapat menyeimbangkan hormon dan suasana hati.
10. Meningkatkan Kualitas Tidur
Banyak ibu baru merasa lelah setelah melahirkan. Pijat akan meredakan kelelahan, meningkatkan relaksasi, dan membantu tidur. Penelitian menunjukkan peningkatan gelombang otak delta (yang menyertai tidur nyenyak) terjadi saat dipijat.
Posisi Apa yang Aman untuk Pijat Usai Melahirkan?
Pada dasarnya setiap posisi pijat aman dilakukan, akan tetapi hal itu dapat disesuaikan dengan kenyamanan atau perawatan yang sedang dijalankan. Banyak ibu yang sangat ingin bisa berbaring telungkup lagi setelah berbaring miring selama hampir sembilan bulan.
Sementara beberapa ibu yang lain ada yang merasa tidak nyaman dengan wajah menghadap ke bawah. Ketidaknyamanan itu akibat posisi dan kondisi payudara yang mengeluarkan ASI.
Posisi berbaring menyamping dapat membuat nyaman dan sangat efektif untuk mengatasi masalah pada bahu, panggul, atau tungkai.
Kondisi yang Membuat Anda Tidak Boleh Melakukan Pijat
Meski pijat memberikan banyak manfaat bagi ibu yang baru menjalani persalinan. Pijatan tidak dianjurkan dilakukan jika:
- Mengalami komplikasi medis, terutama selama dan setelah melahirkan.
- Memiliki masalah kulit seperti ruam, lecet, bisul dan eksim.
- Pernah menjalani kelahiran caesar dengan tingkat kesembuhan yang lama.
- Memiliki tekanan darah tinggi.
- Menderita hernia.
Nah, itulah berbagai manfaat pijat usai persalinan yang bisa Anda dapatkan. Penting untuk diketahui, jika Anda mengalami pembekuan darah saat hamil, biasanya dokter akan menyarankan untuk menghindari pijat.
Lakukan konsultasi dengan dokter untuk menentukan kapan waktu yang aman untuk melakukannya. Jangan lupa, selalu dapatkan persetujuan dari dokter sebelum mulai melakukan pijatan. Apapun jenis gaya pijat yang Anda pilih juga, pastikan untuk melihat kredibilitas penyedia layanan pijat, ya. Semoga informasi ini membantu!
- Anonim. Benefits of postnatal massage. https://www.babycenter.in/a1047929/benefits-of-postnatal-massage. (Diakses pada 1 September 2020).
- Anonim. Postpartum Massage. https://americanpregnancy.org/first-year-of-life/postpartum-massage-4974. (Diakses pada 1 September 2020).
- Aparna. 2017. A Guide to Postpartum Massage. https://parenting.firstcry.com/articles/a-quick-guide-to-postnatal-massage/. (Diakses pada 1 September 2020).
- Crider, Catherine. 2020. Postpartum Massage Can Help Recovery After Birth. https://www.healthline.com/health/postpartum-massage#how-to-prepare. (Diakses pada 1 September 2020).