Terbit: 16 August 2018 | Diperbarui: 30 May 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Selain perubahan ukuran perut, wanita yang sedang mengandung mungkin juga akan mengalami perubahan lain pada bagian tersebut, salah satunya perut kencang saat hamil. Lantas, apa yang menyebabkan perut terasa kencang dan berbayakah bagi ibu dan janinnya? 

Penyebab Perut Kencang Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Apakah Normal Perut Terasa Kencang Saat Hamil?

Perut terasa kencang adalah hal yang normal terjadi pada ibu hamil. Keluhan perut kencang saat hamil ini biasanya dapat dirasakan di trimester pertama hingga kedua kehamilan. 

Meski demikian, keluhan perut kencang di awal kehamilan terbilang ringan, dan masih dalam taraf normal. Umumnya, kondisi ini sering datang dan hilang saat ibu hamil mengubah mengubah posisi, tidur, kentut, atau buang air besar (bab). 

Namun, sebaiknya jangan abaikan perut kencang yang disertai dengan rasa nyeri dan muncul secara tiba-tiba.  Oleh sebab itu,  penting bagi setiap ibu hamil untuk mengetahui beragam penyebab perut  terasa kencang saat hamil. 

Penyebab Perut Kencang Saat Hamil

Berikut ini beberapa penyebab perut terasa kencang saat hamil, di antaranya: 

1. Pertumbuhan Rahim dan Janin

Semakin hari perut ibu hamil semakin tumbuh menjadi lebih besar. Pertumbuhan janin semakin besar begitu pula dengan pertumbuhan rahim. Pertumbuhan janin dan rahim yang semakin besar mengakibatkan adanya tekanan pada perut. Tekanan inilah yang sering menyebabkan perut kencang saat hamil.

2. Sembelit

Beberapa perubahan yang dirasakan oleh ibu hamil saling terkait. Salah satu perubahan yang dirasakan oleh ibu hamil yakni berupa sembelit atau konstipasi juga bisa menjadi penyebab pengencangan perut. Perut menjadi semakin kencang dan keras akibat sembelit.

3. Pergerakan Janin 

Semakin janin bertumbuh besar maka ia akan semakin melakukan banyak gerakan seperti menendang. Anda pasti senang merasakan gerakan janin yang begitu aktif walau terkadang suka membuat Anda geli atau tak bisa konsentrasi. Namun, gerakan janin di dalam rahim juga bisa membuat perut keras saat hamil.

4. Makan Berlebihan

Pada sebagian ibu hamil, nafsu makan ibu hamil pada trimester ketiga meningkat drastis. Para ibu hamil juga sering merasa cepat lapar. Peningkatan konsumsi makanan yang berlebih akan menekan rahim sehingga membuat perut kencang.

5. Gejala Braxton-Hicks (Kontraksi Palsu)

Braxton hicks adalah salah satu sensasi yang sering dirasakan oleh para ibu hamil. Gejala braxton hicks hampir mirip dengan kontraksi persalinan. Braxton hicks dapat menyebabkan perut kencang saat hamil. Braxton Hicks bisa terjadi sejak trimester kedua kehamilan.

6. Waktunya Melahirkan

Apabila Anda sering merasakan perut kencang sejak minggu ke-38 maka besar kemungkinan dikarenakan Anda telah mendekati persalinan. Pengencangan perut yang diikuti oleh sensasi kontraksi secara teratur yakni 2 – 4 menit sekali merupakan tanda bahwa bayi siap untuk dilahirkan.

7. Kembung dan Gas 

Ibu hamil juga bisa mengalami perut kencang akibat kembung atau gas di dalam lambung. Hal ini mengakibatkan perut terasa penuh dan memicu rasa tidak nyaman. 

8. Iritasi Uterus

Perut kencang juga bisa disebabkan oleh iritasi pada uterus.  Kondisi ini terjadi apabil otot rahim berkontraksi tapi tidak menyebabkan perubahan di dalam serviks ataupun persalinan. Sensasi perut kencang pada irritable uterus hampir mirip dengan Braxton-Hicks (kontraksi palsu). Bedanya, kondisi iritasi pada uterus ini disebabkan karena  ibu hamil kurang istirahat atau kurang asupan cairan. 

9. Infeksi  Saluran Kemih

Selain perut kencang, gejala yang menyertai ISK (infeksi saluran kemih) adalah sering buang air kecil, nyeri saat buang air kecil hingga demam. Umumnya, perut kencang yang diakibatkan oleh infeksi saluran kemih pada ibu hamil terjadi pada trimester kedua kehamilan. 

Baca juga: Penyebab Perut Ibu Hamil Mengecil di Pagi Hari

Benarkah Perut Kencang Saat Hamil Tua Tanda akan Melahirkan? 

Kondisi perut kencang tidak hanya terjadi di awal kehamilan, melainkan juga bisa terasa di akhir kehamilan atau tepatnya trimester 3. 

Perut kencang bisa menjadi tanda kontraksi asli jika telah mendekati perkiraan lahir. Akan tetapi, berbeda saat awal kehamilan, kontraksi di akhir kehamilan (hamil tua) akan membuat perut terasa kencang semakin kuat. Selain itu frekuensinya juga akan lebih sering. Biasanya, kontraksi muncul 3 – 5 menit sekali. 

Bahkan setiap kali terasa, kontraksi asli tersebut mampu bertahan selama 30 – 90 detik yang disertai dengan rasa menyerupai kram. Bumil akan mengalami peningkatan ketegangan  perut yang menjalar dari bagian punggung.

Perut Kencang Saat Hamil yang Harus Diwaspadai

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, perut terasa kencang ketika hamil sebetulnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Akan tetapi, ada beberapa gejala yang sebaiknya tidak Anda sepelekan karena mungkin bisa menjadi adanya kondisi medis yang lebih serius. Berikut keluhan perut kencang bersamaan dengan gejala medis lain yang perlu ibu hamil waspadai, yaitu: 

  • Kehamilan ektopik. Kondisi ini ditandai dengan nyeri hebat di salah satu sisi perut saat awal kehamilan.
  • Persalinan prematur. Kondisi ini ditandai dengan rasa kram atau kontraksi secara berkali- kali sebelum memasuki usia kehamilan 37 minggu. 
  • Preeklampsia. Kondisi yang ditandai dengan nyeri parah di tempat tulang rusuk terutama di bagian kanan yang terjadi terus-menerus. 
  • Keguguran, ditandai dengan kram perut parah dengan atau tanpa pendarahan yang umumnya berlangsung selama beberapa jam.
  • Solusio plasenta. Kondisi dimana sakit pada perut tidak kunjung reda. 

Perut kencang saat hamil yang biasanya disertai dengan rasa nyeri dan sakit terjadi sebelum usia kehamilan memasuki 20 minggu. Dokter biasanya menganjurkan ibu hamil dengan kondisi di atas untuk melakukan kuret guna membersihkan isi rahim. 

Baca juga: Perut Begah Saat Hamil, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kapan Harus ke Dokter? 

Segera mungkin untuk periksakan kondisi kehamilan ke dokter kandungan apabila mengalami perut kencang selama kehamilan disertai dengan berbagai gejala yang tidak wajar seperti: 

  • Perut terasa nyeri ketika ditekan
  • Keputihan saat hamil yang tampak tidak normal
  • Pendarahan
  • Kram atau sakit perut yang tidak kunjung sembuh
  • Sakit kepala yang tidak kunjung reda. 
  • Pembengkakan di wajah, tangan, dan kaki.

Untuk keluhan perut kencang ringan, ibu hamil bisa coba untuk beristirahat sejenak, sering mengubah posisi (misalnya saat sedang duduk cobalah untuk berdiri atau berjalan santai), berendam di air hangat, memenuhi kebutuhan cairan, atau melakukan senam ibu hamil seperti yoga dan senam kegel. 

Tetapi, jika cara tersebut tidak efektif untuk meredakan keluhan perut kencang, segera periksakan ke dokter guna membantu mengetahui penyebab perut kencang dan mendapatkan penanganan yang tepat. 

  1. Anonim. Stomach (Abdominal) Pain or Cramps in Pregnancy. https://www.tommys.org/pregnancy-information/pregnancy-symptom-checker/stomach-abdominal-pain-or-cramps-pregnancy. (Diakses pada 29 Mei 2023) 
  2. American Pregnancy Association. Stomach Pain During Pregnancy: Causes and Treatment.https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-complications/abdominal-pain-during-pregnancy/ (Diakses pada 29 Mei 2023) 
  3. Anonim. Braxton Hicks Contractions. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/braxton-hicks-contractions. (Diakses pada 29 Mei 2023) 
  4. Miles Karen. 2021. Cramping during Pregnancy. https://www.babycenter.com/pregnancy/your-body/cramps-during-pregnancy_204. (Diakses pada 29 Mei 2023) 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi