Terbit: 29 September 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Kontraksi menjadi tanda wanita hamil akan segera melahirkan. Namun perlu diketahui bahwa ada kontraksi palsu dan asli. Bagaimana cara membedakannya? Simak penjelasannya dalam ulasan berikut.

5 Perbedaan Kontraksi Asli dan Palsu, Kenali Tandanya Mom

Perbedaan Antara Kontraksi Palsu dan Asli

Kontraksi merupakan kondisi saat rahim mengencang selama beberapa saat dan rileks kembali. Proses ini berguna untuk membantu mendorong janin keluar dari rahim. 

Terkadang, wanita hamil bisa merasakan kontraksi palsu. Hal ini menjadi tanda bahwa tubuh sedang berlatih atau mempersiapkan diri dalam menghadapi kehamilan. Kontraksi palsu ini juga dikenal dengan kontraksi Braxton-Hicks

Mengalami kontraksi palsu bukan berarti Anda akan segera melahirkan. Agar tidak terkecoh dengan kontraksi palsu, Anda perlu mengetahui ciri-cirinya. Beberapa hal yang membedakannya, di antaranya:

1. Waktu Kemunculannya

Satu perbedaan mencolok antara kontraksi palsu dan asli adalah waktu munculnya kontraksi.

Perlu diketahui, kontraksi palsu atau Braxton-Hicks umumnya terjadi pada saat kehamilan memasuki usia 32-34 minggu. Siang dan malam hari adalah waktu-waktu di mana kontraksi palsu ini sering muncul. Sementara kontraksi asli yang menandakan kelahiran sudah semakin dekat; terjadi saat usia kehamilan memasuki minggu ke-37 hingga 40.

Akan tetapi, ada kalanya kontraksi asli terjadi bahkan sebelum usia kehamilan mencapai minggu ke-37. Jika ini yang terjadi, maka kemungkinan Anda akan melahirkan bayi secara prematur.

2. Durasi

Kontraksi palsu biasanya terjadi setiap 30 menit sekali dengan durasi kontraksi sekitar 20 detik hingga 2 menit atau kadang tak tentu.

Hal ini berbeda dengan kontraksi asli yang mana durasinya cenderung konsisten yakni berkisar di 30 sampai 70 detik dan bisa terjadi terus-menerus tanpa henti. Apabila Anda merasakan hal ini, sebaiknya segera dapatkan penanganan dari tenga medis.

3. Intensitas

Membedakan kontraksi nyata atau ‘tidak’ juga bisa dengan melihat intensitas atau tingkat keparahan yang dialami oleh ibu hamil.

Kontraksi atau pengencangan rahim palsu alias Braxton-Hicks lazimnya tidak menimbulkan rasa sakit. Kalaupun timbul rasa nyeri dan tidak nyaman, intensitasnya terbilang rendah. Selain itu, ciri ciri kontraksi palsu adalah akan hilang ketika mencoba untuk berjalan, beristirahat, atau mengubah posisi tubuh.

Hal sebaliknya berlaku untuk kontraksi asli menjelang proses persalinan. Ibu hamil bisa merasakan sakit dan rasa tidak nyaman dengan intensitas tinggi dan berlangsung secara konsisten. Selain itu, rasa sakit dari kontraksi asli biasanya bertahap dan semakin lama semakin meningkat rasa sakitnya.

Kontraksi asli juga tak lantas hilang sekalipun ibu hamil berhenti bergerak, beristirahat, atau mengubah posisi tubuh.

4. Lokasi Terjadinya Kontraksi

Kontraksi palsu umumnya terasa terasa di bagian bawah dari perut atau panggul, dan tidak disertai rasa sakit yang berlebihan. Lebih lanjut, pengencangan akibat kontraksi palsu biasanya tidak berkepanjangan.

Pada kontraksi palsu juga tidak terjadi penipisan dinding serviks dan membukanya mulut rahim guna memberikan jalan bagi janin untuk ke luar.

Sedangkan untuk kontraksi asli, lingkup sensasi pengencangannya lebih luas yakni mulai dari punggung bagian bawah kemudian menyebar hingga ke area perut secara keseluruhan.

5. Tujuan Terjadinya

Baik kontraksi palsu maupun kontraksi asli, keduanya sama-sama terjadi ketika rahim mengencang. Akan tetapi yang perlu dipahami adalah kontraksi asli bertujuan untuk membantu mendorong bayi ke ‘jalan’ lahir. Kontraksi asli juga biasanya disertai lendir agak kental yang bercampur darah dari vagina.

Sementara pada kontraksi palsu, kontraksi yang terjadi merupakan mekanisme alami tubuh untuk mempersiapkan diri dalam menjalani proses persalinan nantinya. Itu sebabnya, kontraksi ini memiliki intensitas yang ringan dan tidak terjadi secara konsisten sebagaimana halnya kontraksi asli.

Penanganan Kontraksi Palsu

Kontraksi palsu pada umumnya tidak berbahaya dan dapat menghilang dengan sendirinya. Namun, jika merasa tidak nyaman, maka Anda dapat melakukan beberapa hal ini untuk mengurangi efeknya, antara lain:

  • Bersantai. Kondisi tubuh yang tegang atau stres dapat menyebabkan kontraksi pada otot dan rahim. Oleh karena itu, Anda perlu membuat tubuh menjadi lebih rileks dengan mengatur napas, berbaring, mandi air hangat atau mendengarkan musik favorit. 
  • Mengubah posisi dan aktivitas. Apabila Anda mengalami kontraksi tiba-tiba saat tidur atau diam, maka Anda perlu berjalan-jalan kecil. 
  • Konsumsi air putih. Anda juga perlu konsumsi banyak air putih untuk mengurangi dehidrasi yang bisa saja memicu kontraksi palsu. 
  • Istirahat sejenak. Jika Anda merasakan kontraksi palsu saat sedang banyak aktivitas fisik, maka Anda perlu istirahat, dengan tidur siang sejenak atau berbaring. 
  • Konsumsi sesuatu. Anda juga dapat minum teh atau makan makanan tertentu untuk meminimalisasi rasa tidak nyaman saat kontraksi palsu. 

Baca JugaMudah Dilakukan, Ini 8 Cara Mengatasi Sakit Punggung saat Hamil

Hal yang Perlu Diwaspadai ketika Mengalami Kontraksi

Meskipun kontraksi yang terjadi pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu memiliki kemungkinan berupa kontraksi palsu, tetapi ada beberapa hal yang perlu diwaspadai, antara lain:

  • Kontraksi terjadi lebih dari 4 kali dalam kurun waktu 1 jam. 
  • Cairan vagina menjadi lebih encer dan berlendir, terdapat bercak darah, atau terjadi pendarahan dari vagina. 
  • Merasakan tekanan di dalam pinggul yang meningkat, seakan janin mendorong ke luar. 

Jika mengalami beberapa kondisi ini, Anda perlu harus segera mendapatkan penanganan medis yang tepat. Kontraksi palsu memang kerap terjadi trimester akhir kehamilan sebagai bentuk tubuh mempersiapkan kelahiran.

Tidak ada tindakan medis khusus yang diperlukan untuk mengatasi hal ini. Namun, Anda perlu waspada jika kontraksi tidak kunjung hilang dan bertambah intens seiring berjalannya waktu. 

 

  1. Anonim. 2022. Braxton Hicks. https://www.webmd.com/baby/guide/true-false-labor. (Diakses pada 23 Maret 2023).
  2. Kandola, A. 2019. How to tell if contractions are real. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324326.php (Diakses pada 23 Maret 2023)
  3. Stoppler, M. Braxton Hicks vs. True Labor Contractions: How to Tell the Difference between Signs and Symptoms. https://www.medicinenet.com/braxton_hicks_vs_true_labor_contractions/article.htm (Diakses pada 23 Maret 2023)
  4. Watson, S. 2018. Braxton-Hicks Contractions vs. Real Contractions. https://www.healthline.com/health/pregnancy/braxton-hicks-contractions-vs-real-contractions (Diakses pada 23 Maret 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi