Terbit: 27 January 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Kontraksi menjadi tanda wanita hamil akan segera melahirkan. Namun perlu diketahui bahwa ada kontraksi palsu dan asli. Lalu, apa bedanya kontraksi palsu dan asli tersebut? Agar tidak salah perkiraan, simak informasinya berikut ini!

5 Perbedaan Kontraksi Palsu dan Asli (Baca Yuk, Mom)

Perbedaan antara Kontraksi Palsu dan Asli

Kontraksi merupakan kondisi saat rahim mengencang selama beberapa saat dan rileks kembali. Proses ini berguna untuk membantu mendorong janin keluar dari rahim. 

Terkadang, wanita hamil bisa merasakan kontraksi palsu. Hal ini menjadi tanda bahwa tubuh sedang berlatih atau mempersiapkan diri dalam menghadapi kehamilan. Kontraksi palsu ini juga dikenal dengan kontraksi Braxton-Hicks

Mengalami kontraksi palsu bukan berarti Anda akan segera melahirkan. Agar tidak terkecoh dengan kontraksi palsu, perlu diketahui perbedaan kontraksi palsu dan asli.

Beberapa hal yang dapat membedakan kontraksi palsu dan asli, antara lain:

1. Waktu Kemunculan Kontraksi Palsu dan Asli 

Satu perbedaan mencolok antara kontraksi palsu dan asli adalah waktu munculnya kedua macam kontraksi tersebut.

Ya, kontraksi palsu atau Braxton-Hicks  umumnya terjadi pada saat kehamilan memasuki usia 32-34 minggu.  Siang dan malam hari adalah waktu-waktu di mana kontraksi palsu ini sering muncul. Sementara kontraksi asli yang menandakan kelahiran sudah semakin dekat  terjadi di saat usia kehamilan memasuki minggu ke-37 hingga 40.

Akan tetapi, ada kalanya kontraksi asli terjadi bahkan sebelum usia kehamilan mencapai minggu ke-37. Jika ini yang terjadi, maka kemungkinan ibu akan melahirkan bayinya secara prematur.

2. Durasi Kontraksi Palsu dan Asli

Kontraksi palsu atau Braxton-Hicks biasanya terjadi setiap 30 menit sekali dengan durasi kontraksi sekitar 20 detik hingga 2 menit atau kadang tak tentu.

Hal ini berbeda dengan kontraksi asli yang mana durasinya cenderung konsisten yakni berkisar di 30 sampai 70 detik dan bisa terjadi terus-menerus tanpa henti. Apabila Anda merasakan hal ini, sebaiknya segera pergi ke dokter.

3. Intensitas Kontraksi Palsu dan Asli

Membedakan kontraksi nyata atau ‘tidak’ juga bisa dengan melihat intensitas atau tingkat keparahan yang dialami oleh ibu hamil.

Kontraksi atau pengencangan rahim palsu alias Braxton-Hicks lazimnya tidak menimbulkan rasa sakit. Kalaupun timbul rasa nyeri dan tidak nyaman, intensitasnya terbilang rendah. Selain itu, ciri ciri kontraksi palsu adalah kontraksi ini umumnya akan berhenti ketika Anda berjalan, beristirahat, atau mengubah posisi tubuh.

Hal sebaliknya berlaku untuk kontraksi asli menjelang proses persalinan. Ibu hamil bisa merasakan sakit dan rasa tidak nyaman dengan intensitas tinggi dan berlangsung secara konsisten. Selain itu, rasa sakit dari kontraksi asli biasanya bertahap dan semakin lama semakin meningkat rasa sakitnya.

Kontraksi asli juga tak lantas hilang sekalipun ibu hamil berhenti bergerak, beristirahat, atau mengubah posisi tubuh.

4. Lokasi Terjadinya Kontraksi

Braxton-Hicks atau kontraksi palsu umumnya terasa terasa di bagian bawah dari perut atau panggul, dan tidak disertai rasa sakit yang berlebihan. Lebih lanjut, pengencangan akibat kontraksi palsu biasanya tidak berkepanjangan. Pada kontraksi palsu juga tidak terjadi penipisan dinding serviks dan membukanya mulut rahim guna memberikan jalan bagi bayi untuk ke luar.

Sedangkan untuk kontraksi asli, lingkup sensasi pengencangannya lebih luas yakni mulai dari punggung bagian bawah kemudian menyebar hingga ke area perut secara keseluruhan.

5. Tujuan Terjadinya Kontraksi Palsu dan Asli

Baik kontraksi palsu maupun kontraksi asli, keduanya sama-sama terjadi ketika rahim mengencang. Akan tetapi yang perlu Anda pahami adalah, bahwa kontraksi asli bertujuan untuk dapat membantu mendorong bayi ke ‘jalan’ lahir. Kontraksi asli juga biasanya disertai lendir agak kental yang bercampur darah dari vagina.

Sementara pada kontraksi palsu, kontraksi yang terjadi merupakan mekanisme alami tubuh untuk mempersiapkan diri dalam menjalani proses persalinan nantinya. Itu sebabnya, kontraksi palsu atau Braxton-Hicks ini memiliki intensitas yang ringan dan tidak terjadi secara konsisten sebagaimana halnya kontraksi asli.

Penanganan Kontraksi Palsu

Kontraksi palsu pada umumnya tidak berbahaya dan dapat menghilang dengan sendirinya. Namun, jika merasa tidak nyaman, maka Anda dapat melakukan beberapa hal ini untuk mengurangi efeknya, antara lain:

  • Bersantai. Kondisi tubuh yang tegang atau stres dapat menyebabkan kontraksi pada otot, termasuk rahim sehingga Anda perlu membuat tubuh menjadi lebih rileks dengan mengatur nafas, berbaring, mandi air hangat atau mendengarkan musik favorit. 
  • Mengubah Posisi dan aktivitas. Apabila Anda mengalami kontraksi tiba-tiba saat tidur atau diam, maka Anda perlu berjalan-jalan kecil. 
  • Konsumsi air putih. Anda juga perlu konsumsi banyak air putih untuk mengurangi dehidrasi yang bisa saja memicu kontraksi palsu. 
  • Istirahat sejenak. Jika Anda merasakan kontraksi palsu saat sedang banyak aktivitas fisik, maka Anda perlu istirahat, dengan tidur siang sejenak atau berbaring. 
  • Konsumsi sesuatu. Anda juga dapat minum teh atau makan makanan tertentu untuk meminimalisasi rasa tidak nyaman saat kontraksi palsu. 

Baca JugaMudah Dilakukan, Ini 8 Cara Mengatasi Sakit Punggung saat Hamil

Hal yang Perlu Diwaspadai ketika Mengalami Kontraksi

Meskipun kontraksi yang terjadi pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu memiliki kemungkinan berupa kontraksi palsu, tetapi ada beberapa hal yang perlu diwaspadai, antara lain:

  • Kontraksi terjadi lebih dari 4 kali dalam kurun waktu 1 jam. 
  • Cairan vagina menjadi lebih encer dan berlendir, terdapat bercak darah, atau terjadi pendarahan dari vagina. 
  • Merasakan tekanan di dalam pinggul yang meningkat, seakan janin mendorong ke luar. 

Jika mengalami beberapa kondisi ini, Anda perlu segera menghubungi dokter, dula, atau bidan untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Kontraksi palsu memang kerap terjadi trimester akhir kehamilan sebagai bentuk tubuh mempersiapkan kelahiran calon buah hati. Tidak ada tindakan medis khusus yang diperlukan untuk mengatasi hal ini. Namun, Anda perlu waspada jika kontraksi tidak kunjung hilang dan bertambah intens seiring berjalannya waktu, ya. 

Jika merasa ragu, jangan lupa untuk segera melakukan konsultasi dengan dokter.

 

  1. Kandola, A. 2019. How to tell if contractions are real. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324326.php (Diakses pada 23 Maret 2023)
  2. Stoppler, M. Braxton Hicks vs. True Labor Contractions: How to Tell the Difference between Signs and Symptoms. https://www.medicinenet.com/braxton_hicks_vs_true_labor_contractions/article.htm (Diakses pada 23 Maret 2023)
  3. Watson, S. 2018. Braxton-Hicks Contractions vs. Real Contractions. https://www.healthline.com/health/pregnancy/braxton-hicks-contractions-vs-real-contractions (Diakses pada 23 Maret 2023).
  4. WebMD Editorial Contributors. 2022. Braxton Hicks. https://www.webmd.com/baby/guide/true-false-labor. (Diakses pada 23 Maret 2023).


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi