Terbit: 11 June 2018 | Diperbarui: 12 May 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Kontraksi merupakan cara tubuh untuk membantu bayi keluar dari rahim. Mengalami kontraksi sebelum hari perkiraan lahir tidak selalu berarti Anda akan melahirkan. Ketahui lebih jauh tentang kontraksi di sini!

Mengenal Jenis-jenis Kontraksi Saat Hamil Beserta Ciri-cirinya

Apa itu Kontraksi?

Kontraksi merupakan bagian normal dari kehamilan yang umumnya muncul mendekati waktu persalinan. Namun, beberapa wanita bisa merasakan kontraksi pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu. 

Kontraksi yang dirasakan oleh wanita hamil sebenarnya merupakan efek dari otot rahim yang mengencang dan mengendur. Oleh sebab itu, Anda mungkin merasakan perut menjadi lebih kencang ketika kontraksi tiba. 

Kontraksi rahim dapat menyebabkan mulut rahim menjadi lebih tipis dan terbuka untuk mempersiapkan persalinan. Kondisi ini memungkinkan bayi keluar melalui vagina. 

Selama hamil, Anda bisa saja mengalami berbagai kontraksi. Namun, hanya ada dua jenis kontraksi yang menentukan apakah Anda akan melahirkan atau tidak, kontraksi asli dan kontraksi palsu. 

Kontraksi asli merupakan kontraksi yang menjadi tanda proses persalinan akan segera tiba. Namun, kontraksi palsu merupakan bentuk latihan otot rahim untuk menghadapi persalinan. 

Baca Juga10 Cara Merangsang Kontraksi Asli dengan Cara Alami

Ciri-ciri Kontraksi Asli Pada Ibu Hamil

Kontraksi bisa menjadi tanda bahwa Anda sebentar lagi akan menjalani proses persalinan. Selain kontraksi, Anda juga bisa saja mengalami gejala lainnya.

Beberapa tanda-tanda yang menandakan Anda mengalami kontraksi asli, antara lain:

  • Mengalami kontraksi teratur dan semakin kuat. Kontraksi asli umumnya berlangsung sekitar 30 hingga 70 detik dan bisa muncul selama 5 hingga 10 menit sekali secara teratur. Kontraksi ini bisa terasa sangat kuat hingga Anda tidak bisa jalan atau bicara saat mengalaminya.
  • Merasakan sakit pada perut atau pinggang. Rasa sakit ini tidak akan berpindah atau hilang meskipun Anda mengubah posisi.
  • Volume keputihan meningkat dan bisa berwarna bening, merah muda, atau ada sedikit darah. Kondisi ini disebut juga dengan bloody show. Anda dapat mengalami hal ini beberapa hari sebelum persalinan. Jika Anda menyadari pendarahan semakin banyak, maka segera lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan.  
  • Pecah ketuban. Selama ada dalam rahim, janin tumbuh dalam kantung ketuban. Ketika kantung ini pecah, maka Anda bisa merasakan aliran air yang keluar dari vagina. Aliran air ini bisa deras atau hanya berupa tetesan. 

Jika Anda merasakan kontraksi yang disertai dengan tanda-tanda tersebut, maka Anda perlu segera menghubungi dokter kandungan atau bidan. Ini adalah waktu yang tepat untuk pergi ke rumah sakit atau rumah bersalin. 

Dokter atau bidan akan membantu Anda mengukur bukaan pada leher rahim. 

Jenis-jenis Kontraksi

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kontraksi tidak hanya dialami menjelang persalinan. Ibu hamil dengan usia kandungan kurang dari 37 minggu tetap bisa mengalami kontraksi. 

Oleh sebab itu ibu hamil perlu mengetahui jenis-jenis kontraksi agar tidak terus menerus merasa cemas, terutama bagi wanita yang pertama kali mengandung.

Beberapa jenis kontraksi, antara lain:

1. Kontraksi Palsu

Kontraksi palsu dikenal juga dengan Braxton Hicks. Kontraksi jenis ini umumnya terjadi saat usia kehamilan 32 hingga 34 minggu. 

Kontraksi palsu umumnya terjadi sebentar dan tidak teratur, yaitu hanya berlangsung sekitar 30 detik dan terjadi 30 menit sekali. Kontraksi palsu tetap terasa sakit seperti nyeri perut atau kram saat menstruasi. 

Jenis kontraksi ini terjadi karena tubuh sedang mempersiapkan otot rahim untuk persalinan. 

2. Kontraksi Dini

Kontraksi dini umumnya terjadi pada trimester pertama. Kondisi ini terjadi karena tubuh sedang menyesuaikan diri dengan perubahan akibat kehamilan. 

Jika Anda merasa perut terasa kencang, sebenarnya ini adalah hal yang wajar, sehingga Anda tidak perlu cemas. Kontraksi dini terjadi karena otot di sekitar rahim mengalami peregangan. 

Kontraksi pada awal kehamilan umumnya disertai dengan perut kembung, sembelit, dan kekurangan cairan. 

Namun, jika Anda mengalami kontraksi yang tidak kunjung hilang dan muncul bercak darah, maka Anda disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan diri ke dokter kandungan. 

3. Kontraksi Akibat Berhubungan Intim

Cairan sperma mengandung hormon prostaglandin yang dapat menyebabkan kontraksi pada rahim. 

Sebenarnya, jika Anda memiliki kehamilan yang normal tanpa masalah, berhubungan seksual ketika hamil tidak akan menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur. Anda mungkin akan merasakan kontraksi palsu atau sedikit flek setelah melakukannya.

Pada wanita dengan kondisi kehamilan atau kesehatan khusus, berhubungan seksual dapat memicu masalah pada kehamilan. 

Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter kandungan sebelum melakukan hubungan seksual ketika hamil.  

4. Kontraksi Asli (Kontraksi Melahirkan)

Kontraksi asli menandakan Anda akan segera melahirkan. Awalnya, kontraksi asli akan terasa seperti kram akibat menstruasi. Namun, semakin bertambah pembukaan, rasa sakitnya mulai terasa lebih kuat dan semakin sering terjadi. 

Saat kontraksi asli tiba, Anda akan kesulitan untuk bergerak atau bahkan berbicara karena rasa sakit yang sangat kuat. 

Selain itu, jika kontraksi dapat berhenti saat Anda berubah posisi maka bisa jadi ini adalah kontraksi palsu.  

Cara Membedakan Kontraksi Saat Hamil

Wanita yang baru pertama kali hamil mungkin mengalami kebingungan untuk mengenali jenis kontraksi yang dialami. 

Cara paling mudah untuk mengetahui apakah Anda mengalami kontraksi asli adalah dengan melakukan pemeriksaan mandiri sederhana. Anda dapat berbaring dan menempatkan tangan di atas perut. 

Jika Anda merasa seluruh perut terasa keras ketika kontraksi, maka ini adalah tanda kontraksi asli. Apabila hanya sebagian perut yang terasa keras dan bagian lainnya lunak, maka kondisi ini bisa jadi bukan kontraksi asli. 

Jika ternyata kontraksi yang terjadi bukan merupakan tanda dari persalinan, maka kontraksi dapat diredakan, dengan cara seperti berikut ini:

  • Berbaring dengan tubuh miring ke kiri.
  • Mandi menggunakan air hangat.
  • Melatih cara pernapasan yang baik, yaitu menarik napas dalam dan hembuskan secara perlahan.
  • Minum air putih yang cukup.
  • Mengubah posisi, dari duduk menjadi berdiri atau sebaliknya.
  • Melakukan olahraga ringan, seperti yoga atau jalan kaki.

Cara Meredakan Nyeri Kontraksi Asli

Kontraksi asli sebagai tanda akan melahirkan umumnya terasa sangat nyeri. Namun, rasa sakit ini tetap bisa ditangani. 

Agar tubuh merasa lebih nyaman selama kontraksi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. 

Beberapa metode yang dapat dilakukan di rumah untuk meredakan nyeri kontraksi, antara lain:

1. Berendam di Air Hangat

Bahkan jika Anda tidak ingin melakukan persalinan dalam air, cara ini tetap dapat dilakukan. Mandi atau berendam selama pembukaan dapat membantu meredakan rasa sakit kontraksi.

Berada di air diketahui efektif untuk meredakan rasa sakit dan kecemasan saat pembukaan. Anda juga dapat menyiram bagian punggung dan pinggang dengan air hangat untuk memberikan rasa nyaman.

2. Bergerak

Berjalan, duduk di atas bola gym, atau melakukan dansa bersama pasangan bisa membantu mempercepat proses pembukaan dan meredakan rasa tidak nyaman. 

Anda dapat mencoba berbagai posisi, seperti duduk, berdiri, atau jongkok. Sebuah penelitian menemukan bahwa jongkok mampu meredakan rasa sakit paling efektif. Anda dapat mengubah posisi untuk mengetahui posisi terbaik. 

Baca Juga5 Perbedaan Kontraksi Palsu dan Asli (Baca Yuk, Mom)

3. Menyentuh atau Memijat Organ Tubuh Tertentu

Pijatan ringan selama persalinan diketahui dapat membantu meredakan rasa nyeri. Anda bisa meminta bantuan pasangan untuk mengusap bagian tangan, kaki, punggung, dan bahu ketika kontraksi tiba. 

Selain itu, Anda juga dapat meminta bantuan suami untuk melakukan pijat perineum. Pijatan ini dapat membantu menjaga dan menyiapkan perineum untuk meregang selama persalinan.

Banyak wanita yang merasa lebih nyaman ketika mendapat tekanan pada beberapa organ tubuh karena dapat membantu mengalihkan rasa tidak nyaman saat kontraksi. 

4. Mendengarkan Musik

Musik diketahui efektif untuk menurunkan tekanan darah dan tingkat stres. 

Apakah musik dapat meredakan rasa nyeri saat kontraksi? Ya, sebuah studi menemukan bahwa mendengarkan musik dapat membantu meredakan rasa sakit dan kecemasan selama persalinan.

Kontraksi adalah proses alami untuk mendorong bayi keluar dari rahim. Kontraksi yang dialami wanita hamil tidak selalu menjadi tanda akan melahirkan. Namun, Anda tetap perlu mengetahui tanda-tanda kontraksi asli agar bisa mempersiapkan diri lebih baik.

  1. Crider, Catherine. 2020. How Painful Is Childbirth, Really? https://www.healthline.com/health/pregnancy/how-painful-is-childbirth. (Diakses pada 11 Mei 2023). 
  2. Lindberg, Sara. 2022. What Are Contractions? https://www.verywellfamily.com/what-are-contractions-5081158. (Diakses pada 11 Mei 2023).
  3. March of Dimes. 2018. Contractions And Signs Of Labor. https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/birth/contractions-and-signs-labor. (Diakses pada 11 Mei 2023).
  4. Marcin, Ashley. 2016. What Do Different Types of Labor Contractions Feel Like? https://www.healthline.com/health/pregnancy/types-of-contractions. (Diakses pada 11 Mei 2023).
  5. Milbrand, Lisa. 2022. The Different Types of Contractions and What They Mean. https://www.parents.com/pregnancy/giving-birth/signs-of-labor/what-are-contractions/. (Diakses pada 11 Mei 2023). 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi