Terbit: 16 November 2021 | Diperbarui: 30 May 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Perut yang panas saat hamil sering dialami pada trimester pertama dan ketiga. Rasa panas terbakar tersebut juga dapat mengakibatkan rasa mual yang teramat sangat. Cek apa saja penyebab dan cara mengatasi perut dan pinggang terasa panas saat hamil muda di sini!

Penyebab dan Cara Mengatasi Perut Panas saat Hamil

Penyebab Perut Panas Saat Hamil

Kehamilan adalah saat yang membahagiakan, namun sering pula efek kehamilan membuat wanita merasa tidak enak badan. Salah satunya adalah perut yang terasa panas.

Perut yang terasa panas sebenarnya efek dari beberapa kondisi tertentu. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan perut terasa panas saat hamil, antara lain:

1. Heartburn

Heartburn muncul ketika asam lambung naik ke dalam esofagus, yaitu saluran yang membawa makanan dari mulut ke perut. Kondisi ini akan menimbulkan rasa panas pada perut bahkan dada. 

Selain merasakan panas pada perut, penderita heartburn juga dapat mengalami rasa nyeri dan tidak nyaman pada dada. 

Beberapa makanan diketahui dapat meningkatkan risiko heartburn pada ibu hamil, seperti makanan pedas, bawang, makanan yang asam, makanan yang terlalu berlemak, hingga minuman ringan. 

2. Gastritis

Gastritis merupakan kondisi di mana dinding lambung mengalami iritasi atau peradangan. Kondisi ini ini dapat menyebabkan rasa sakit, termasuk rasa panas pada perut. 

Seseorang yang mengalami gastritis umumnya merasakan kembung, perut terasa penuh atau begah, mual, dan tidak nafsu makan. 

Ibu hamil bisa mengalami gastritis ketika konsumsi makanan yang terlalu berlemak, pedas, asam, atau memiliki kebiasaan minum alkohol dan kopi. 

Baca JugaPenyebab Perut Kencang Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

3. Rahim yang Membesar

Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, ukuran janin dalam kandungan akan semakin membesar. Kondisi ini akan diikuti dengan ukuran rahim yang membesar sehingga semakin menekan area perut. 

Tekanan yang semakin besar akan menekan lambung sehingga cairan asam dalam lambung akan naik ke kerongkongan. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa panas pada lambung bahkan dada. 

4. Perubahan Hormon

Selama hamil, Anda akan mengalami berbagai perubahan hormon dalam tubuh. Salah satu hormon yang mengalami perubahan signifikan, antara lain hormon progesteron.

Pada masa awal kehamilan, hormon progesteron akan meningkat dan membuat otot polos pada tubuh menjadi lebih lemas. Kondisi ini akan membuat otot yang berada di perbatasan kerongkongan dan lambung menjadi kendur. 

Akibatnya, katup di antara lambung dan kerongkongan tidak dapat berfungsi dengan optimal dan asam lambung mudah naik ke kerongkongan. Hal ini dapat menimbulkan rasa panas di perut dan dada. 

5. Volume Darah Meningkat

Selama hamil, volume darah wanita akan meningkat sebanyak 45 persen. Volume darah yang meningkat berguna untuk mendukung tumbuh kembang janin dalam kandungan. 

Peningkatan volume darah dapat membuat tubuh ibu hamil terasa lebih hangat, termasuk pada bagian perut. Oleh sebab itu, wajar jika Anda merasa perut terasa lebih hangat. 

Cara Mengatasi Perut Panas saat Hamil

Dengan mengetahui penyebab dan mengatasi perut panas saat hamil, ibu dapat melakukan tindakan yang tepat untuk mencegah panas perut.

Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi perut terasa panas saat hamil, termasuk:

1. Perbanyak Minum Air Putih

Air putih dapat melembapkan saluran cerna sebelum menerima makanan. Konsumsi air putih juga dapat mempengaruhi jumlah kalori yang diserap tubuh. Ini juga dapat mengurangi konsumsi lemak dan gula oleh tubuh.

2. Makan dalam Porsi Kecil tapi Sering

Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah heartburn adalah makan dalam porsi yang kecil. 

Makan dalam jumlah banyak dapat menyebabkan lambung membesar sehingga katup antara lambung dan kerongkongan tidak bisa tertutup sepenuhnya. Kondisi ini akan menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.

Anda perlu makan dalam porsi yang kecil tetapi dalam frekuensi yang sering, yaitu sekitar 5 hingga 6 kali makan sehari. 

3. Memilih Makanan yang Ramah Lambung

Sebaiknya jangan memakan makanan pedas, asam, atau terlalu berempah. Makanan-makanan tersebut akan membuat asam lambung yang naik ke tenggorokan semakin banyak, juga akan terasa lebih panas dan pedas.

Makanan yang ramah lambung bagi ibu hamil misalnya susu, pisang, yoghurt, kentang, telur, dan ikan. Hindari juga makanan yang dapat memicu kembung seperti kol atau kubis.

4. Berhenti Merokok atau Minum Alkohol

Bagi ibu hamil yang merokok atau masih mengkonsumsi alkohol, maka harus segera menghentikan aktivitas tersebut.

Alkohol dan rokok akan meningkatkan produksi asam lambung. Selain itu, alkohol dan rokok akan membahayakan kondisi janin di dalam kandungan.

5. Cobalah Mengonsumsi Susu

Susu dapat membantu meredakan panas pada lambung dan tenggorokan. Selain bersifat netral, susu juga dapat membantu memenuhi nutrisi ibu hamil. jika susu tinggi lemak membuat mual ibu bertambah, gantilah dengan susu low fat.

6. Tegakkan Tubuh Setelah Makan

Posisi tubuh juga menentukan apakah asam lambung mudah naik ke tenggorokan atau tidak.

Usahakan tetap duduk tegak paling tidak hingga 30 menit setelah makan. Posisi berbaring atau duduk menyandar terlalu landai memudahkan asam lambung naik ke tenggorokan.

7. Mengatur Posisi Tidur

Saat tidur, usahakan memakai bantal atau penyangga lain di bawah punggung. Sehingga posisi kepala lebih tinggi dari lambung. Posisi ini , dibantu oleh gravitasi, akan menyulitkan asam lambung langsung naik ke tenggorokan. Sebaiknya ibu hamil jangan makan paling tidak 2 jam sebelum tidur.

Baca JugaPenyebab Perut Ibu Hamil Mengecil di Pagi Hari

Kapan Harus Mencari Pertolongan Medis?

Setelah mengetahui penyebab dan cara mengatasi perut panas saat hamil. Bagaimana jika keluhan tersebut masih terasa? Ada kalanya ibu hamil harus mencari pertolongan medis untuk mengatasi keluhan perut panas. Apalagi jika gejala-gejala berikut mulai terasa:

  • Mual dan panas tidak kunjung hilang dan disertai maag atau sembelit. Padahal telah melakukan tindakan untuk mengatasinya.
  • Tekanan darah ibu hamil naik hingga ke atas batas normal. Panas dan sakit pada perut dan tulang rusuk, beserta tekanan darah yang tinggi dapat menjadi salah satu tanda preeklampsia. Diperlukan tes lebih lanjut di laboratorium untuk memastikannya.
  • Ibu hamil mengalami kesulitan makan, kerap mual dan muntah parah serta berat badan menurun drastis.

Dokter biasanya memberikan obat anti mual untuk mengatasi rasa mual dan panas pada perut. Beberapa obat yang mungkin akan diresepkan, tergantung kondisi ibu hamil. Misalnya:

  • Ranitidine atau omeprazole, jika kondisi panas disertai maag.
  • Antasida untuk menetralkan asam lambung.
  • Alginates untuk mengurangi rasa panas di perut.

Penting bagi ibu hamil untuk memberitahu seluruh simtom yang terasa. Termasuk jika sedang mengkonsumsi obat-obatan anti depresan. Jika ada suplemen kehamilan yang juga diresepkan, jangan dimakan bersamaan dengan antasida. Karena antasida menetralkan kegunaan dari suplemen tersebut.

Degan mengetahui penyebab dan cara mengatasi perut panas saat hamil, ibu akan merasakan kondisi yang lebih nyaman. Sehingga kehamilan pun dapat dijalani dengan lebih menyenangkan.

 

  1. Cleveland Clinic. 2021. Heartburn During Pregnancy. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12011-heartburn-during-pregnancy. (Diakses pada 30 Mei 2023).
  2. Kids Health. 2019. How Can I Deal With Heartburn During Pregnancy? https://kidshealth.org/en/parents/heartburn.html. (Diakses pada 30 Mei 2023).
  3. Mayo Clinic Staff. 2022. Heartburn. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heartburn/symptoms-causes/syc-20373223. (Diakses pada 30 Mei 2023).
  4. National Health Service. 2021. Indigestion and heartburn in pregnancy. https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/common-symptoms/indigestion-and-heartburn/. (Diakses pada 30 Mei 2023).
  5. National Health Service. 2022. Gastritis. https://www.nhs.uk/conditions/gastritis/. (Diakses pada 30 Mei 2023).
  6. Stanford Medicine. Pregnancy and Heartburn. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=pregnancy-and-heartburn-134-10. (Diakses pada 30 Mei 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi