Terbit: 29 September 2018 | Diperbarui: 9 May 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Salah satu cara yang bisa dilakukan pasangan untuk mengendalikan kehamilan adalah dengan memakai alat kontrasepsi. Selain kondom, pil KB, dan suntik hormon, wanita juga bisa menggunakan IUD sebagai perlindungan jangka panjang. Lantas, sebetulnya apa saja manfaat kb iud dan kelebihannya yang bisa dipertimbangkan? 

Mengenal Beragam Manfaat dan Kelebihan KB IUD

Manfaat dan Kelebihan Kontrasepsi IUD

IUD itu sendiri merupakan singkatan dari Intrauterine device (alat kontrasepsi dalam rahim). IUD dikenal juga dengan sebutan KB spiral. Alat kontrasepsi ini berperan sebagai barrier yang bekerja dengan cara menghambat gerakan sperma menuju rahim untuk mencegah terjadinya pembuahan, sehingga tidak terjadi kehamilan. 

Ada beragam manfaat dan kelebihan IUD dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya. Berikut ini di antaranya: 

1. Persentase Pencegahan Nyaris Sempurna

Alat kontrasepsi memiliki kemungkinan pencegahan kehamilan yang cukup besar. Kemungkinan hamil setelah pemakaian kb IUD dengan benar adalah kurang dari 1%. Kontrasepsi IUD, baik jenis hormonal atau tembaga sama-sama mencegah kehamilan selama 3 -10 tahun hingga 99%. Dengan angka yang cukup besar, pasangan bisa melakukan seks dengan lebih nyaman tanpa takut terjadi pembuahan meski ejakulasi terjadi di dalam.

2.  Dapat Digunakan Jangka Panjang

KB jenis hormonal yang meliputi suntik dan juga pil biasanya hanya bertahan selama beberapa bulan. Saat berganti bulan wanita harus suntik lagi atau minum pil KB yang diberikan oleh dokter atau bidan. Kalau dua hal itu tidak dilakukan, kemungkinan wanita mengalami hamil akan tinggi kalau seks dilakukan tanpa kondom.

Dengan IUD, Anda tidak perlu khawatir dengan aktivitas lagi. Pasalnya alat akan diganti setiap 5-10 tahun sekali. Dengan waktu yang panjang ini, kelalaian untuk melakukan KB lagi tidak akan terjadi lagi. Selain itu, Anda juga akan lebih hemat.

3. Tidak Menyebabkan Obesitas

Jika sebagian besar alat kontrasepsi hormonal bisa memicu kenaikan berat badan pada wanita, dengan kontrasepsi IUD jenis hormonal mungkin bisa menyebabkan hal yang sama, akan tetapi kemungkinanya sangat kecil. Kalau Anda tidak mau ambil risiko bisa memakai jenis tembaga yang lebih aman.

4. Aman untuk Ibu yang sedang Menyusui

Ibu menyusui sebaiknya teliti memilih alat kontrasepsi agar produksi dan kualitas ASI tetap terjaga. Kontrasepsi IUD hormonal sangat cocok untuk ibu yang menyusui. Kandungan hormonnya tidak memengaruhi jumlah ASI yang keluar dan tidak memberikan efek samping ke bayi.

5. Lebih Praktis

Manfaat kb iud lainnya yaitu  terbilang lebih praktis. Hal ini dikarenakan IUD hanya dipasang sekali. Meski demikian, alat kontrasepsi ini tetap bisa dilepas kapan saja ketika Anda ingin merencanakan kehamilan kembali. Jangka waktu pemakaian IUD umumnya ditentukan oleh dokter dokter kandungan demi memastikan keamanan dan efektivitasnya. 

6. Direkomendasikan untuk Kondisi Tertentu

Kelebihan dan manfaat IUD berikutnya adalah sebagai alat kontrasepsi yang paling direkomendasikan untuk wanita yang tidak bisa mengonsumsi pil KB atau menderita penyakit tertentu, seperti hipertensi (tekanan darah tinggi, sakit kepala, diabetes, atau endometriosis). 

Baca juga: 14 Alat Kontrasepsi: Kelebihan dan Kekurangan (Lengkap)

Efek Samping Penggunaan IUD

IUD memberikan manfaat yang besar, tapi alat ini juga ada efek samping atau risiko yang cukup besar, berikut risiko IUD.

  • Setelah IUD dimasukkan ke serviks dan kaki-kakinya menempel di mulut rahim, tubuh akan menyesuaikan diri. Beberapa wanita akan mengalami infeksi pada pelvis selama 3 minggu sebelum akhirnya membaik.
  • Kerusakan organ dalam kalau saat memasukkan tidak berjalan dengan benar.
  • IUD masuk ke rahim.
  • Rasa sakit saat berhubungan seks khususnya dirasakan oleh pria. Tali dari IUD kadang agak lancip dan melukai penis yang menyentuh serviks.

Nah, inilah manfaat dan risiko dari kontrasepsi IUD. Sebelum memutuskan untuk memakainya, lakukan konsultasi dengan dokter agar aman dan risiko bisa diturunkan.

  1. Anonim. 2023. Birth Control and the IUD. https://www.webmd.com/sex/birth-control/iud-intrauterine-device. (Diakses pada 8 Mei 2023) 
  2. Anonim. Intrauterine Contraceptive Device (IUD, IUCD). https://www.health.govt.nz/your-health/healthy-living/sexual-health/intrauterine-contraceptive-device-iud-iucd. (Diakses pada 8 Mei 2023) 
  3. American Pregnancy Association. What is a Intrauterine Device: IUD?. https://americanpregnancy.org/unplanned-pregnancy/birth-control-pills-patches-and-devices/iud-intrauterine-devices/. (Diakses pada 8 Mei 2023) 
  4. Anonim. Contraception During Breastfeeding. https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/15280-contraception-during-breastfeeding. (Diakses pada 8 Mei 2023) 
  5. Ibrahim Hafizah, Et al. 2019. Comparison of Body Weight Among Hormonal and Non – Hormonal Users in a Malaysian Cohort. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31435386/. (Diakses pada 8 Mei 2023)  

[/fusion_accordion


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi