Anda mungkin sering mendengar tentang berbagai kebaikan dari konsumsi makanan organik. Namun, kira-kira, seberapa perlu sih makanan organik untuk dikonsumsi ibu hamil? Yuk, simak penjelasannya di sini!
Pentingkah Makanan Organik bagi Ibu Hamil?
Makanan organik adalah makanan yang diproduksi dengan metode alami atau tidak diproduksi menggunakan bahan kimia, rekayasa genetik, dan senyawa tambahan. Contoh makanan jenis ini, misalnya sayur yang ditanam menggunakan pupuk alami seperti pupuk kandang.
Makanan organik dianggap lebih sehat dibandingkan dengan makanan biasa. Oleh karena itu, makanan ini banyak dipilih selama kehamilan untuk mendukung janin di dalam kandungan tumbuh optimal dan sehat.
Namun, apakah konsumsi makanan organik untuk ibu hamil memang sangat penting? Faktanya, penelitian mengenai khasiat makanan organik belum menemukan hasil yang pasti dan masih menuai pro dan kontra.
Meski sudah terbukti bisa mengurangi pencemaran lingkungan, belum ada bukti yang pasti bahwa konsumsinya bisa memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan ibu hamil atau orang secara umum.
Namun, ada ada beberapa hal yang bisa Anda pertimbangkan untuk mengonsumsi makanan organik saat hamil, di antaranya:
- Pestisida: Meski penelitian pada manusia masih terbatas, konsumsi makanan organik dianggap dapat mengurangi jumlah pestisida yang masuk ke dalam tubuh.
- Bahan Aditif: Konsumsi makanan organik saat hamil dapat membantu ibu mengurangi paparan terhadap pewarna, perasa buatan, dan pengawet.
- Antibiotik: Daging organik tidak mengandung antibiotik sehingga konsumsinya bisa mengurangi paparan dalam jangka waktu lama terhadap antibiotik. Perlu diketahui, antibiotik sering kali diberikan pada hewan ternak untuk mengatasi bakteri.
Baca Juga: 8 Jenis Nutrisi yang Dibutuhkan Ibu selama Kehamilan
Manfaat Makanan Organik bagi Ibu Hamil
Pada makanan organik, penggunaan bahan sintetis dan kimia sangat ditekan. Dengan begitu, potensi manfaatnya bisa dirasakan bagi ibu hamil.
Sejumlah kebaikan makanan organik untuk ibu hamil, di antaranya:
1. Lebih Aman bagi Ibu Hamil
Salah satu hal yang menjadi penting diperhatikan pada konsumsi makanan ibu hamil adalah adanya paparan dari bakteri atau bahan kimia berbahaya. Kedua hal ini harus dihindari karena dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan pada ibu dan janin.
Makanan organik yang dinilai bebas penggunaan bahan sintetis dan kimia lebih menjamin keamanan produknya ketimbang bahan makanan nonorganik. Hal ini membuatnya unggul untuk dikonsumsi ibu hamil.
Bahan kimia ataupun bakteri rentan ada pada makanan seperti daging segar, buah dan sayur, serta susu, dan produk olahannya.
2. Kandungan Gizi yang Lebih Berkualitas
Manfaat konsumsi makanan organik untuk ibu hamil akan membuat asupan gizi 25 persen lebih baik. Hal ini akan sangat mendukung pemenuhan berbagai jenis zat gizi yang meningkat jumlahnya saat hamil.
Selain itu, makanan organik membuat ibu hamil memperoleh gizi yang lebih berkualitas dari bahan makanan nonorganik.
3. Mengurangi Paparan Racun dari Bahan Makanan
Beberapa studi menyebutkan penggunaan bahan makanan organik lebih sehat bagi ibu dan janin karena paparan racun yang rendah. Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh prinsip makanan organik yang bebas penggunaan bahan kimia.
Baca Juga: Penting, Konsumsi Makanan Ini untuk Mencegah Bayi Terlahir Cacat!
Perhatikan Ini Sebelum Konsumsi Makanan Organik saat Hamil
Harga makanan organik jauh lebih mahal dibandingkan dengan makanan nonorganik. Selain itu, ibu hamil juga dapat mempertimbangkan hal-hal berikut sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya selama kehamilan:
1. Penyimpanan Lebih Pendek
Pada makanan konvensional atau makanan nonorganik, bahan pengawet biasanya ditambahkan agar lebih tahan lama. Di sisi lain, makanan organik bebas bahan pengawet sehingga jangka penyimpanannya lebih pendek.
2. Rasanya Tidak Jauh Berbeda
Makanan organik untuk ibu hamil memang dapat mengurangi paparan bahan kimia. Namun, bagaimana dengan rasanya?
Ternyata produk organik tidak lebih baik dari makanan konvensional dari segi rasa. Penelitian menemukan bahwa rasa sayuran yang ditanam secara organik dan konvensional tidak jauh berbeda.
Baca Juga: Waspada, Ini 10 Tanda Ibu Hamil Kurang Gizi
3. Tidak Selalu Bernutrisi
Banyak yang salah mengira jika makanan organik memiliki jumlah kalori yang rendah. Ini karena klaim makanan ini yang dianggap lebih sehat.
Padahal, penelitian menemukan bahwa makanan organik tidak selalu rendah kalori. Jadi, konsumsinya sebaiknya tidak terlalu sering.
Agar terhindar dari asupan kalori berlebih saat hamil, perhatikan kembali jenis makanan organik yang Anda pilih. Cermati label makanan dengan memeriksa kandungan gizinya secara menyeluruh.
Makanan organik memang bisa menjadi pilihan sehat untuk ibu hamil. Namun, ingatlah bahwa makanan jenis ini juga masih bisa menyimpan bakteri, misalnya Salmonella.
Konsumsi makanan organik untuk ibu hamil juga harus beriringan dengan pengolahan yang tepat agar manfaatnya maksimal. Jadi, selalu pastikan untuk mencuci produk makanan Anda dengan bersih sebelum mengonsumsinya. Jangan lupa untuk memasak daging, ikan, dan unggas hingga matang.
- C, Tian. 2018. Why You Should Eat Organic When Pregnant. https://parenting.firstcry.com/articles/why-you-should-eat-organic-when-pregnant/. (Diakses pada 24 Juli 2023).
- Cheriyedath, Susha. 2018. Pregnancy and Organic Food. https://www.news-medical.net/health/Pregnancy-and-Organic-Food.aspx. (Diakses pada 24 Juli 2023).
- Masters, Maria. 2021. Should You Eat an Organic Diet During Pregnancy? https://www.whattoexpect.com/pregnancy/organic-diet/. (Diakses pada 24 Juli 2023).