Terbit: 4 May 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Ketika mengetahui kabar kehamilan, Anda mungkin mulai bingung tentang perubahan pola makan yang perlu dilakukan selama hamil. Tidak sedikit yang menganggap bahwa makanan pedas dapat berbahaya bagi kehamilan. Benarkah demikian? Simak jawabannya pada artikel ini.

Makan Makanan Pedas Bisa Memicu Kontraksi, Benarkah?

Bolehkah Ibu Hamil Makan Makanan Pedas?

Makanan pedas menjadi salah satu makanan yang banyak disukai oleh wanita. Bahkan, beberapa wanita mengaku tidak bisa menikmati makanan jika tidak ada rasa pedas di dalamnya. 

Konsumsi makanan pedas dapat memicu rasa mulas dan sakit perut. Hal inilah yang dipercaya dapat memicu kontraksi saat usia akhir persalinan. Oleh sebab itu, banyak yang memberikan saran untuk menghindari makan makanan pedas saat usia kehamilan sudah mendekati waktu persalinan.

Namun tahukah Anda bahwa tidak ada penelitian medis untuk mendukung anggapan tersebut?

Faktanya, makanan pedas boleh dan aman untuk dikonsumsi selama kehamilan. Konsumsi makanan ini tidak menyebabkan bahaya bagi kesehatan ibu hamil maupun tumbuh kembang janin dalam kandungan. 

Namun, makanan pedas dapat memberikan efek berupa gangguan sistem pencernaan ketika dikonsumsi baik saat hamil maupun tidak hamil. Pada masa awal kehamilan, Anda mungkin tidak bisa menerima makanan pedas akibat morning sickness. 

Apabila muncul masalah pada pencernaan setelah konsumsi makanan pedas, maka Anda disarankan untuk menghindari makanan ini.

Benarkah Makanan Pedas dapat Memicu Persalinan?

Apabila melihat fakta dunia medis, tidak benar bahwa makanan pedas dapat memicu kontraksi persalinan. Makan makanan yang pedas memang bisa membuat perut mulas. Hal ini dipercaya dapat merangsang kontraksi melahirkan. 

Namun, hingga saat ini belum ada penelitian yang mampu membuktikan bahwa makan makanan pedas dapat menimbulkan kontraksi hingga memicu persalinan. 

Beberapa orang mengaku mengalami kram perut setelah makan makanan pedas. Kondisi ini dianggap sebagai kontraksi untuk melahirkan. Padahal kedua hal ini tidak berhubungan sama sekali. 

Kram perut setelah makan pedas terjadi akibat tumpukan gas sebagai gejala sakit lambung dan refluks asam lambung. 

Makanan pedas akan memberikan efek hanya pada sistem pencernaan saja, yaitu otot-otot di lambung dan usus. Sementra itu, kontraksi sebagai tanda akan melahirkan melibatkan otot rahim. Dua organ ini berbeda dan tidak memiliki hubungan satu sama lain.

Apabila Anda ingin persalinan terjadi lebih cepat, maka cara yang dapat diandalkan adalah induksi medis yang dilakukan di rumah sakit dengan obat-obatan.

Baca JugaBumil Harus Tahu, Ini 5 Tanda Kontraksi Palsu yang Bisa Terjadi

Cara Mempercepat Persalinan dengan Induksi Alami

Ketika sudah melewati hari perkiraan lahir (HPL), Anda perlu segera melakukan persalinan. Semakin lama janin ada dalam kandungan, maka risiko bayi lahir mati atau masalah pada bayi akan semakin tinggi.

Anda bisa langsung ke rumah sakit untuk meminta induksi atau berusaha terlebih dahulu dengan cara induksi alami. 

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempercepat persalinan dengan cara alami, antara lain:

1. Olahraga

Anda bisa melakukan olahraga apapun selama gerakannya dapat meningkatkan kecepatan detak jantung. Beberapa olahraga yang dapat dilakukan adalah jalan kaki dalam jarak jauh atau yoga yang mempercepat persalinan.

Bahkan jika aktivitas ini tidak berhasil memicu kontraksi, tapi cara ini dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan stamina tubuh untuk menghadapi persalinan.

2. Berhubungan Seksual dengan Pasangan

Salah satu cara untuk memicu kontraksi alami adalah melakukan hubungan intim dengan suami, terutama hingga mengalami orgasme. Secara teori, aktivitas seksual dapat membuat tubuh melepaskan hormon oksitosin, yang dapat membantu memicu kontraksi.

Selain itu, cairan semen yang dikeluarkan oleh pria juga mengandung hormon prostaglandin yang dapat membantu pematangan mulut rahim. 

Melakukan hubungan intim pada masa akhir kehamilan tergolong aman selama air ketuban belum pecah. 

3. Stimulasi Puting Payudara

Adanya stimulasi pada puting payudara dapat menyebabkan rahim kontraksi. Hal ini dapat memicu persalinan secara alami. 

Ketika puting payudara menerima stimulasi, maka tubuh akan mengeluarkan hormon oksitosin. Hormon ini dapat menyebabkan kontraksi pada rahim dan air susu keluar dari payudara. 

Faktanya, memberikan ASI pada bayi langsung setelah persalinan dapat membantu rahim untuk menyusut pada ukuran semula. 

Anda dan pasangan dapat stimulasi puting payudara secara manual atau dengan bantuan pompa ASI.

Baca Juga15 Cara untuk Mempercepat Pembukaan Jalan Lahir

4. Akupunktur

Akupuntur merupakan metode pengobatan tradisional China yang sudah digunakan selama ratusan tahun. Sebenarnya, tidak diketahui mekanisme akupunktur dalam memicu persalinan. 

Namun, pada pengobatan China dipercaya bahwa akupunktur akan membuat energi dalam tubuh menjadi seimbang. Selain itu, akupunktur juga akan menstimulasi perubahan hormon atau sistem saraf. 

Jika ingin mencoba metode ini, pastikan untuk melakukannya dengan ahli akupunktur yang sudah mendapatkan lisensi.

5. Akupresur

Beberapa ahli percaya bahwa akupresur dapat membantu induksi persalinan tanpa bantuan obat-obatan. Sebelum praktik akupresur, Anda disarankan untuk mendapatkan pelatihan dan instruksi dari pada profesional yang sudah terlatih. 

Apabila ternyata akupresur tidak efektif untuk memicu kontraksi, tetapi cara ini dapat membantu mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman selama persalinan. 

Sebenarnya, ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan ketika Anda mencoba untuk induksi secara alami dibandingkan dengan induksi medis. 

Wanita yang tidak menerima induksi medis umumnya akan pulih lebih cepat. Namun, apabila kontraksi tidak kunjung muncul saat usia kehamilan sudah mencapai 42 minggu, maka Anda perlu ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

  1. Bellefonds, Colleen de. 2021. Spicy food During Pregnancy. https://www.babycenter.com/pregnancy/diet-and-fitness/is-it-safe-to-eat-spicy-foods-during-pregnancy_1246919. (Diakses pada 3 Juli 2023). 
  2. Cinelli, Elisa. 2021. Can I Eat Spicy Foods While Pregnant? https://www.verywellfamily.com/can-i-eat-spicy-foods-while-pregnant-5195400. (Diakses pada 3 Juli 2023).
  3. Marcin, Ashley. 2020. Natural Ways to Induce Labor. https://www.healthline.com/health/pregnancy/natural-ways-to-induce-labor. (Diakses pada 3 Juli 2023). 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi