Terbit: 6 December 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Bagi Anda yang sedang menjalankan program hamil, mengalami keguguran adalah sesuatu yang pasti membuat sedih. Agar kesedihan tidak berlanjut, setiap pasangan umumnya akan mencoba untuk hamil lagi. Lantas, kapan bisa hamil lagi setelah keguguran? Simak penjelasan di bawah ini.

Ingin Hamil Setelah Keguguran? Ini Cara dan Waktu Tepatnya

Bahaya Langsung Hamil Setelah Keguguran

Setelah mengalami keguguran, wanita membutuhkan waktu untuk bisa siap hamil kembali. Tidak hanya siap dari segi fisik, melainkan juga dari segi mental.

Kesiapan setiap wanita akan berbeda-beda. Hal ini bergantung pada kondisi kesehatan dan keguguran yang dialami.

Selain kondisi psikologis, wanita sebaiknya menunda kehamilan karena alasan medis tertentu. Perlu diketahui, kedekatan jarak antara satu kehamilan dengan kehamilan lainnya menjadi salah satu faktor risiko terjadinya keguguran berulang.

Jadi, wanita yang sudah pernah keguguran sebelumnya lebih berisiko mengalami keguguran kembali di masa mendatang.

Menurut penelitian, wanita yang sudah pernah keguguran satu kali berisiko sebesar 20 persen mengalami keguguran pada kehamilan berikutnya. Risiko bisa meningkat hingga 28 persen jika keguguran sudah terjadi selama dua kali berturut-turut.

Sementara itu, bila keguguran sudah terjadi selama tiga kali atau lebih, risiko untuk mengalami keguguran di masa mendatang meningkat hingga sekitar 43 persen.

Baca Juga: Mengenali Ciri Rahim yang Bersih Tanpa Kuret Setelah Keguguran

Waktu yang Aman untuk Hamil Lagi Setelah Keguguran

Pada umumnya, wanita bisa langsung hamil lagi setelah keguguran, lho. Hal ini dikarenakan fungsi reproduksi akan kembali berjalan seperti biasa sehingga ovulasi bisa langsung terjadi. Menstruasi wanita juga akan kembali mengikuti siklus sebelumnya.

Perlu diketahui, ovulasi dapat terjadi setelah dua minggu Anda mengalami keguguran.

Menurut American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), wanita bisa hamil lagi setelah keguguran jika sudah mengalami menstruasi kembali. Menstruasi ini sudah menjadi tanda bahwa fungsi reproduksi sudah kembali normal.

Namun dari tinjauan medis, kapan waktu aman untuk hamil lagi setelah keguguran?

Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa hamil lagi setelah 1-3 bulan keguguran adalah sesuatu yang aman. Sementara itu, penelitian lainnya mengungkapkan pasangan harus menunggu setidaknya 3 bulan untuk mengurangi risiko bahaya yang dapat terjadi.

Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk menunggu lebih lama lagi sebelum wanita hamil kembali. Waktu yang disarankan adalah sekitar 6 bulan.

Alasan penundaan jangka panjang tersebut tidak lain adalah untuk mengurangi berbagai risiko kesehatan yang merugikan.

Namun tentu saja, waktu terbaik untuk hamil lagi setelah keguguran akan bergantung pada kondisi Anda dan keguguran yang dialami. Jadi, selalu konsultasikan kepada dokter kandungan terkait program hamil yang akan dijalani setelah mengalami keguguran. 

Baca Juga: Mengenal Konsepsi dan Perannya dalam Kehamilan

Berbagai Persiapan Sebelum Hamil Lagi

Sebelum merencanakan kehamilan kembali, ada berbagai tes yang harus dijalani. Tes ini dilakukan untuk mengetahui penyebab keguguran terjadi, baik karena adanya kelainan atau masalah pada rahim maupun masalah medis lainnya.

Dokter atau tenaga medis kemungkinan akan merekomendasikan beberapa pemeriksaan berikut, seperti:

  • Tes darah: Pengecekan sampel darah dilakukan untuk mengidentifikasi adanya masalah pada hormon atau sistem imun tubuh.
  • Tes kromosom: Tes ini dilakukan oleh dua belah pihak untuk mengetahui adanya masalah pada kromosom.
  • Ultrasonografi (USG): Metode ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tubuh secara detail. Dengan begitu, gangguan yang ada bisa terdeteksi.
  • Histeroskopi: Tes ini dilakukan untuk memeriksa kondisi rongga rahim menggunakan endoskopi yang dimasukkan ke dalam rahim.
  • Histerosalpingografi (HSG): Pemeriksaan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran rahim dan area sekitarnya dengan memanfaatkan sinar-X.
  • Sonohisterografi (SHG): Tes ini dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan di dalam rahim.
  • Magnetic resonance imaging (MRI): Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran detail rahim.

Cara Cepat Hamil Setelah Keguguran

Keguguran memang dapat memberikan trauma pada orang yang pernah mengalaminya. Tapi percayalah bahwa Anda tetap bisa hamil kembali dengan kondisi yang lebih sehat. 

Jika Anda sudah siap untuk hamil kembali, ada beberapa langkah yang bisa Anda coba bersama pasangan bisa mendapatkan kehamilan kembali, di antaranya: 

1. Rutin Berolahraga

Berolahraga atau melakukan aktivitas fisik lainnya bagus untuk meningkatkan kesuburan di masa subur. Cara cepat hamil setelah keguguran yang satu ini juga diharapkan mampu mempercepat proses pembuahan nantinya. 

Anda bisa memulai dengan berjalan kaki, jogging, bersepeda, atau berenang selama 1 jam. Paling tidak, lakukan olahraga 3 kali dalam seminggu. Agar lebih menyenangkan dan menambah keintiman, ajaklah pasangan Anda.

2. Jaga Pola Makan dengan Gizi Seimbang

Selain olahraga, penting untuk mengonsumsi makanan bergizi seimban seperti sayuran berdaun hijau, buah-buahan segar, protein, dan makanan yang kaya akan zat besi. Tidak lupa, agar cepat hamil minumlah suplemen atau vitamin kesuburan guna meningkatkan peluang hamil kembali setelah keguguran. 

3. Minum Cukup Air

Perbanyak juga minum air mineral untuk menghindari dehidrasi serta menjaga tubuh tetap bisa melakukan tugasnya dengan baik. 

4. Batasi Konsumsi Kafein 

Berdasarkan beberapa studi penelitian, konsumsi kafein dapat menyebabkan masalah kesuburan atau bahkan keguguran. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya untuk membatasi asupan kafein setiap harinya sebagai cara untuk cepat hamil. Setidaknya, 2 gelas kopi atau teh per hari. 

5. Menghindari Stres

Sebagian besar keguguran menimbulkan trauma hingga stres apabila tidak ditangani dengan baik. Sebuah hal yang sangat wajar jika Anda memiliki ketakutan untuk hamil kembali setelah keguguran. 

Namun, tidak ada salahnya untuk memberikan afirmasi positif pada diri sendiri atau bisa meminta orang-orang terdekat seperti pasangan, keluarga, atau kerabat dekat untuk memberikan motivasi dan dukungan pada Anda. Pasalanya stres dapat berdampak pada fungsi hormon dan ovulasi. 

6. Jaga Berat Badan agar Tetap Ideal

Studi menemukan bahwa wanita yang memiliki berat badan berlebih atau justru kurang dari berat normal justru membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil. 

Wanita yang kelebihan berat badan dan obesitas memiliki kadar lemak yang tinggi. Hal ini  yang menyebabkan lebih banyak hormon estrogen (hormon kehamilan) yang terbentuk di dalam tubuh. Sedangkan, jumlah hormon estrogen yang berlebihan justru dapat mengganggu sistem reproduksi wanita. Itulah sebabnya tidak sedikit wanita yang memiliki berat badan berlebih mengalami menstruasi tidak teratur.

Sementara, pada wanita yang mengalami kekurangan berat badan, kadar lemak di dalam tubuhnya dinilai terlalu sedikit. Sehingga menyebabkan berkurangnya kadar hormon progesteron dan meningkatkan kadar hormon kortisol. Nah, umumnya, perubahan hormonal ini dapat membuat tubuh merasa tidak dalam kondisi baik dan aman untuk hamil atau bisa dikatakan, tubuh bisa mengabaikan proses reproduksi  dan fokus pada upaya untuk bertahan hidup. 

7. Konsultasi dengan Dokter Kandungan 

Jangan lupa untuk rutin melakukan kunjungan ke dokter kandungan jika ingin kembali hamil setelah mengalami keguguran. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah tubuh sudah siap untuk kembali menjalani masa kehamilan. Terlebih jika Anda pernah mengalami keguguran sebanyak dua kali atau lebih, mengalami masalah kesuburan, atau wanita dengan usia di atas 35 tahun.

8. Gunakan Alat Tes Kesuburan 

Selain berusaha rutin melakukan kunjungan ke dokter kandungan, sebaiknya Anda juga memantau masa subur menggunakan alat tes kesuburan. Alat ini dapat membantu memprediksi masa subur dan mempermudah Anda untuk tahu kapan sebaiknya berhubungan seks dengan pasangan. Dengan mengetahui waktu yang tepat untuk berhubungan seks, maka peluang untuk hamil akan lebih besar. 

Itulah penjelasan seputar waktu terbaik untuk hamil lagi setelah mengalami keguguran. Sebagai suami, Anda harus terus memberikan dukungan pada istri agar ia tidak menyalahkan diri sendiri atas keguguran yang dialaminya. 

Jika secara psikis wanita sudah benar-benar siap untuk kembali hamil, maka pasangan pun bisa segera merencanakan kehamilannya.

Namun yang pasti, bila ingin mengetahui setelah keguguran kapan bisa hamil lagi, konsultasikanlah kepada dokter kandungan untuk mendapatkan rekomendasi sesuai kondisi kesehatan Anda. Semoga bermanfaat!

  1. Anonim. 2021. Pregnancy After Miscarriage: What You Need to Know. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/pregnancy-after-miscarriage/art-20044134. (Diakses pada 16 Mei 2023).
  2. Danielsson, Krissi. 2022. How Soon Can You Get Pregnant After a Miscarriage? https://www.verywellfamily.com/pregnancy-after-miscarriage-timeline-2371815. (Diakses pada 16 Mei 2023.
  3. Marcin, Ashley. 2022. Pregnancy After Miscarriage: Answers to Your Questions. https://www.healthline.com/health/pregnancy/pregnancy-after-miscarriage. (Diakses pada16 Mei 2023).
  4. Calino, S. 2020. How Body Weight and Body Mass Index (BMI) Affects a Woman’s Fertility and Ability to Conceive. https://www.everydayhealth.com/fertility/body-weight-bmi/. (Diakses pada 16 Mei 2023)
  5. Logan-Banks. Will Being Underweight Affect My Ability to Get Pregnant?.https://www.babycentre.co.uk/x554802/will-being-underweight-affect-my-ability-to-get-pregnant. (Diakses pada 16 Mei 2023)
  6. American Pregnancy Association. Pregnancy After Miscarriage. https://americanpregnancy.org/getting-pregnant/pregnancy-loss/pregnancy-after-miscarriage/. (Diakses pada 16 Mei 2023) 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi