Terbit: 5 October 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Selain perut yang semakin membesar, sebagian ibu hamil juga dapat mengalami pusar yang menonjol. Kondisi ini biasanya dimulai pada trimester kedua kehamilan. Bunda, simak penyebab hingga penanganannya di bawah ini!

Pusar Menonjol saat Hamil? Ini Penyebab dan Perawatannya

Apa yang Menyebabkan Pusar Menonjol saat Hamil?

Pusar adalah bekas luka di perut yang dibuat sengaja ketika tali pusar dilepas dan digunting dari perut bayi yang baru lahir. Pusar bisa menonjol karena faktor tertentu, termasuk pada ibu hamil.

Pada trimester kedua dan ketiga, rahim yang membesar memberi tekanan pada perut. Tekanan ini mendorong pusar dan menyebabkannya menonjol. Namun, jika pusar menonjol secara luas atau sangat sakit dan terasa lunak, ini mungkin menunjukkan bukan hanya karena pertumbuhan janin di belakang pusar. Pusar menonjol juga bisa menjadi tanda ibu hamil mengalami hernia umbilikalis.

Munculnya tonjolan di sekitar pusar atau pusar yang terasa sangat lembut saat disentuh adalah dua tanda hernia umbilikalis selama kehamilan. Tidak semua orang hamil akan menyadari gejalanya, sehingga hernia sulit dikenali.

Faktanya bahwa hampir semua wanita hamil akan mengalami beberapa tingkat pemisahan otot perut selama kehamilan untuk memungkinkan pertumbuhan rahim.

Ketika pemisahan tersebut lebih lebar dari sekitar 2 sentimeter, itu dianggap sebagai diastasis recti. Diastatis recti dapat membuat wanita hamil lebih rentan mengalami hernia selama atau bahkan setelah kehamilan jika pemisahan otot terus berlanjut.

Baca juga: 7 Penyebab Pusar Terasa Sakit saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Gejala Hernia Umbilikalis saat Hamil

Beberapa wanita hamil mungkin tidak mengalami tanda-tanda hernia umbilikalis. Namun, wanita hamil yang lain memiliki gejala berikut ini:

  • Tonjolan di sekitar pusar.
  • Tekanan di sekitar pusar.
  • Nyeri tumpul yang menjadi lebih buruk dengan gerakan
  • Sembelit dan mual, terutama jika hernia berat.

Ukuran tonjolan dari hernia umbilikalis berkisar dari buah anggur hingga jeruk. Tonjolan ini biasanya tidak tampak ketika berbaring dan membengkak ketika duduk, dan batuk.

Hernia umbilikalis dapat didiagnosis selama pemeriksaan rutin kehamilan atau Anda mungkin perlu menemui dokter spesialis. Jika Anda mengalami gejala hernia umbilikalis, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: Penyebab Perut Ibu Hamil Mengecil di Pagi Hari

Perawatan Pusar Menonjol saat Hamil

Perawatan untuk hernia umbilikalis saat hamil bergantung pada seberapa parah hernia dan apakah menyebabkan bahaya bagi ibu dan janin dalam kandungan.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan pendekatan “tunggu dan lihat” untuk membantu ibu hamil melewati sisa kehamilannya.

Selain itu, dokter mungkin merekomendasikan pembedahan untuk memperbaiki hernia, yang dapat dilakukan dengan sedikit risiko pada ibu hamil dan janin, bahkan selama kehamilan. Jika memerlukan pembedahan tetapi tidak ada bahaya yang mengancam, Anda juga bisa menunggu sampai melahirkan untuk memperbaiki hernia.

Namun meskipun jarang, usus bisa saja terperangkap di hernia, yang berpotensi tercekik. Terperangkapnya hernia biasanya merupakan keadaan darurat medis karena dapat merusak organ (terutama usus) dan memutus suplai darah ke janin.

Jika melihat area di sekitar pusar Anda berubah warna menjadi gelap atau tiba-tiba mengalami peningkatan rasa sakit, muntah, atau demam, segera dapatkan bantuan medis.

Kondisi tersebut dapat diperbaiki selama kehamilan dengan prosedur pembedahan. Ahli bedah juga dapat melakukan pembedahan untuk memperbaiki hernia umbilikalis selama operasi caesar.

Pencegahan Hernia Umbilikalis

Selain perawatan yang telah dijelaskan sebelumnya, ibu hamil dapat melakukan langkah-langkah berikut untuk membantu mencegah hernia bertambah parah, antara lain:

  • Hindari sembelit. Untuk mencegahnya pastikan Anda tetap terhidrasi dan makan makanan berserat tinggi. Sembelit menyebabkan ketegangan saat buang air besar (BAB), yang dapat memperburuk hernia.
  • Hindari aktivitas berat. Selama kehamilan, sebaiknya jangan mengangkat sesuatu yang berat. Ini karena tekanan tambahan dari beban berat mungkin akan memperluas hernia Anda.
  • Mencegah iritasi. Untuk mencegah Anda mengalami iritasi sebaiknya mengenakan pakaian longgar yang tidak memberi tekanan berlebih pada hernia.

Hal terpenting adalah menjaga kesehatan selama kehamilan, baik untuk Anda maupun janin dalam kandungan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Frothingham, Scott. 2018. How Does Pregnancy Affect Your Belly Button?. https://www.healthline.com/health/pregnant-belly-button (Diakses pada 4 Agustus 2023)
  2. Harris, Nicole. 2023. How to Handle an Umbilical Hernia in Pregnancy. https://www.parents.com/pregnancy/my-body/aches-pains/pregnancy-symptoms-complaints-umbilical-hernia/ (Diakses pada 4 Agustus 2023)
  3. Saha, Ria. 2023. Outie Belly Button During Pregnancy: Everything You Need To Know. https://www.momjunction.com/articles/outie-belly-button-during-pregnancy_00123516/ (Diakses pada 4 Agustus 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi