Heartburn saat hamil adalah sesuatu yang umum terjadi. Heartburn sendiri diartikan sebagai sensasi panas atau terbakar yang terjadi di dada. Simak penjelasan lengkap mengenai penyebab dada terasa panas saat hamil, pengobatan, hingga pencegahannya di bawah ini!
Penyebab Heartburn saat Hamil
Pada umumnya, keadaan ini dimulai di trimester pertama sekitar bulan kedua. Lantas, apa yang menyebabkan heartburn pada ibu hamil?
1. Perubahan Hormon
Pada awal kehamilan, tubuh wanita memproduksi sejumlah besar hormon progesterone dan relaxin, di mana hormon tersebut yang cenderung mengendurkan jaringan otot polos di seluruh tubuh, termasuk yang ada di saluran pencernaan.
Akibatnya, makanan terkadang bergerak lebih lambat di seluruh sistem tubuh, sehingga menyebabkan segala jenis gangguan pencernaan, mulai dari perut kembung, kelebihan gas, hingga dada terasa panas seperti terbakar.
Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Perut Kembung Saat Hamil
2. Pencernaan yang Melambat
Progesteron atau yang dikenal sebagai hormon kehamilan, dapat menyebabkan sfingter esofagus bagian bawah menjadi melambat. Saat lambat atau rileks, asam lambung bisa naik ke kerongkongan.
Isi perut bertahan lebih lama dari biasanya akibat progesteron. Saat pencernaan melambat dan perut tetap kenyang lebih lama, kemungkinan heartburn meningkat.
3. Pertumbuhan Janin
Saat rahim ibu membesar karena janin yang sedang tumbuh, sehingga sesak dengan beberapa organ yang lain. Rahim yang tumbuh memberi tekanan pada perut Anda, sehingga asam lambung kemungkinan besar akan keluar – terutama jika perut sedang penuh.
Semakin besar rahim tumbuh, semakin besar kemungkinan perut akan terjepit. Kondisi ini dapat membantu menjelaskan mengapa mulas lebih umum terjadi saat menjalani kehamilan.
Gejala Heartburn saat Hamil
Gejala umum yang sering dilaporkan oleh wanita hamil meliputi:
- Sensasi terbakar di dada, tepat di belakang tulang dada (sternum) setelah makan. Keadaan ini bisa berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam.
- Nyeri dada, terutama setelah membungkuk, berbaring, atau makan.
- Cairan panas, asam, atau asin terasa di bagian belakang tenggorokan.
- Sering bersendawa.
- Batuk kronis.
- Suara serak.
- Mengi atau gejala seperti asma lainnya.
Cara Mengatasi Heartburn saat Hamil
Gejala heartburn bisa Anda obati secara alami di rumah dan apabila tidak kunjung sembuh, segera kunjungi dokter. Ia akan meresepkan atau merekomendasikan obat yang dijual bebas untuk meredakan gejalanya.
Berikut ini cara mengatasi heartburn yang alami dan medis, di antaranya:
1. Kunyah Permen Karet Tanpa Gula
Melakukannya sekitar setengah jam setelah makan akan meningkatkan produksi air liur, di mana hal ini dapat menetralkan kelebihan asam di kerongkongan.
2. Menambahkan Almond
Makan beberapa almond setelah makan membantu menetralkan cairan di perut. Hal ini pada akhirnya dapat meredakan atau bahkan mencegah heartburn. Selain mengonsumsi langsung dalam bentuk kacang, Anda juga bisa mengonsumsinya dalam bentuk susu almond.
3. Konsumsi Pepaya
Buah ini mengandung banyak nutrisi di dalamnya seperti vitamin A, vitamin C, dan berbagai mineral pentingnya lainnya. Selain itu, buah ini juga mengandung enzim papain yang membuat protein menjadi lebih mudah untuk dicerna.
4. Makan Sedikit tapi Sering
Alih-alih makan tiga kali sehari, cobalah untuk mengubahnya menjadi enam porsi kecil yang tidak lebih dari 1½ cangkir. Makan dalam jumlah sedikit lebih mudah dicerna tubuh, sehingga membantu meredakan gejala heartburn pada ibu hamil.
5. Konsumsi Makanan Cair
Makanan ini lebih kecil kemungkinannya menyebabkan masalah dibandingkan makanan padat, karena makanan tersebut bergerak melalui perut lebih cepat. Sup, smoothie, yoghurt, milkshake, dan puding adalah pilihan yang baik.
6. Antasida
Antasida yang dijual bebas seperti kalsium karbonat atau magnesium hidroksida. Obat ini umumnya aman digunakan selama kehamilan. Ibu hamil mungkin menemukan bahwa obat pereda heartburn cair lebih efektif dalam mengobati mulas, karena melapisi kerongkongan.
7. H2 Blocker
Obat ini dapat memblokir sinyal kimiawi yang memproduksi asam lambung. Obat-obatan ini termasuk cimetidine dan famotidine, dan obat bisa diresepkan atau bisa didapatkan secara bebas.
8. Proton Pump Inhibitors (PPI)
Seperti penghambat H2, proton pump inhibitors dapat membantu mengurangi asam lambung. PPI, yang meliputi lansoprazole dan omeprazole, tersedia tanpa resep dan dengan resep dokter.
Baca juga: Dampak Buruk Stres Pada Ibu Hamil dan Janin
Apakah Heartburn Terus Dialami selama Kehamilan?
Iya, heartburn adalah gejala yang mungkin Anda alami selama kehamilan. Faktanya, jika Anda tidak mengalami hal ini di awal kehamilan, ada kemungkinan besar Anda akan mengalaminya di trimester kedua atau ketiga, ketika rahim mengambil alih rongga perut dan memaksa perut naik. Untungnya, keadaan ini akan hilang segera setelah melahirkan.
Apakah Heartburn pada Ibu Hamil Bisa Dicegah?
Kemungkinan mengalami kehamilan yang terbebas dari heartburn sangatlah kecil. Meski begitu, hal ini adalah sesuatu yang tidak perlu dikhawatirkan. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan berikut di antaranya:
- Jangan minum dan makan bersamaan. Terlalu banyak cairan bercampur dengan terlalu banyak makanan akan membuat perut buncit, sehingga memperparah heartburn.
- Hindari konsumsi makanan dalam jumlah besar. Membagi makanan dalam beberapa porsi kecil adalah solusi untuk mengatasi masalah pencernaan terkait dengan kehamilan.
- Makan dengan perlahan. Semakin banyak Anda mengunyah, semakin sedikit pekerjaan yang harus dilakukan sistem pencernaan. Makan terlalu cepat membuat Anda sering menelan udara sehingga membentuk kantung gas di perut. Jadi, meskipun Anda sangat lapar atau sedang terburu-buru, berusahalah untuk makan sedikit dan mengunyahnya dengan baik.
- Mengenakan pakaian longgar. Pakaian ketat di sekitar pinggang dapat membuat perut Anda kaku, menambah tekanan, dan memicu sensasi panas.
- Meninggikan posisi kepala saat tidur. Cobalah tidur dengan kepala terangkat sekitar 15 cm. Cara yang memanfaatkan gravitasi ini menjaga cairan lambung tetap di tempatnya.
- Menjaga berat badan ideal. Pertahankan kenaikan berat badan kehamilan secara bertahap. Kenaikan berat yang direkomendasikan adalah 11 sampai 15 kg. Berat badan yang berlebih dapat memperburuk heartburn karena penambahan tekanan pada saluran pencernaan.
- Bersantai untuk menghilangkan rasa sakit. Stres memperparah semua gangguan lambung, jadi belajar mendinginkan tubuh dapat meredakan sensasi panas. Cobalah melakukan prenatal yoga, meditasi, akupuntur, biofeedback, atau hipnosis.
Sebelum melakukan pengobatan atau pencegahan secara mandiri, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter tentang pilihan pengobatan dan pencegahan yang paling aman selama kehamilan Anda. Semoga Informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!
- Anonim. Pregnancy and Heartburn. https://www.webmd.com/baby/guide/what-is-heartburn. (Diakses pada 18 Maret 2021).
- Anonim. How Can I Deal With Heartburn During Pregnancy?. https://kidshealth.org/en/parents/heartburn.html. (Diakses pada 18 Maret 2021).
- Anonim. Heartburn During Pregnancy. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/heartburn-during-pregnancy-982/. (Diakses pada 18 Maret 2021).
- Anonim. 2021. Heartburn During Pregnancy. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12011-heartburn-during-pregnancy (Diakses pada 28 Juni 2023)
- Christiano, Donna. 2019. Heartburn in Pregnancy: 11 Treatments to Put Out the Fire. https://www.healthline.com/health/pregnancy/heartburn-during-pregnancy#overview (Diakses pada 28 Juni 2023)
- Dowdle, Hillari, Michele Bender, dan Laura Riley. 2020. How to Relieve Heartburn During Pregnancy. https://www.parents.com/pregnancy/stages/2nd-trimester-health/heartburn-causes-and-cures/. (Diakses pada 18 Maret 2021).
- O’Connor, Amy. 2020. Heartburn During Pregnancy. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/heartburn-during-pregnancy.aspx. (Diakses pada 18 Maret 2021).