Terbit: 23 June 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Bagaimana perkembangan janin saat hamil 31 minggu, apakah berjalan dengan baik atau tidak? Guna mengetahuinya, simak informasi seputar kehamilan 31 minggu berikut ini!

Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 31 Minggu

Perkembangan Janin saat Hamil 31 Minggu

Memasuki usia kehamilan ke-31, perkembangan janin mulai mengalami berbagai perkembangan. Di usia kehamilan 31 minggu, ukuran janin akan sama dengan 1 buah kelapa. Kemudian memiliki panjang janin mencapai 41 cm dan berat janin sekitar 1,5 kg. 

Selain itu, apa saja perkembangan janin di minggu ke-31? Berikut beberapa perkembangannya:

Baca Juga: Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 30 Minggu

1. Perkembangan Otak

Untuk otak janin di usia ke-31 minggu sistem saraf otaknya sedang mengalami fase perkembangan yang lebih pesat dibandingkan dengan minggu sebelumnya. Sebab koneksi antar-sel saraf pada otak mulai terbentuk. 

Oleh karena itu, banyak ahli yang meyakini bahwa janin sudah bisa memproses berbagai informasi, bergerak lebih leluasa, melacak cahaya, hingga bisa menangkap sinyal dari kelima indranya. 

2. Bisa Cegukan

Perkembangan selanjutnya di usia kehamilan 31 ini janin sudah bisa cegukan, bernapas, menelan, dan menggerakan tangan serta kakinya. Namun indra penciuman di usia ke-31 minggu ini belum bisa bekerja secara optimal karena masih berada di cairan ketuban rahim. 

3. Janin Sudah Mengeluarkan Urine

Masuk ke trimester ketiga, janin pada kandungan sudah bisa buang urine atau air kecil sendiri. Jumlah urine yang dikeluarkan sebanyak 250 m per hari. Urine tersebut kemudian akan bercampur dengan cairan ketuban.

4. Berkembang Lapisan Lemak Kulit

Janin yang berusia 31 minggu akan mengalami perkembangan lapisan lemak pada bagian bawah kulit. Menurut data WHO, bayi yang lahir ketika usia kandungan 31 minggu dianggap sebagai bayi prematur

5. Lebih Banyak Tidur

Saat usia kehamilan ini, bayi akan tidur lebih lama. Dengan begitu, Anda mungkin menjadi lebih memerhatikan pola bangun, gerakan, dan istirahat yang lebih jelas. Apabila Anda ingin membangunkan bayi dalam kandungan, Anda bisa makan atau minum sesuatu yang manis.

Perubahan Tubuh saat Hamil 31 Minggu

Selain perut yang semakin membesar, gejala atau perubahan tubuh lainnya yang akan Anda alami saat hamil 31 minggu adalah sebagai berikut:

1. Napas Lebih Pendek

Ibu yang sedang hamil 31 minggu mungkin akan merasakan jika napasnya lebih pendek dari biasanya. Hal ini wajar, mengingat pembesaran rahim berdampak pada tertekannya sejumlah organ dalam tubuh termasuk organ pernapasan yakni paru-paru, pun dengan diafragma.

Kondisi ini umumnya akan berlangsung hingga menjelang hari persalinan saat posisi bayi sudah berada di pelvis. Untuk sementara waktu, guna meminimalisir ketidaknyamanan yang ditimbulkan, posisikan tubuh Anda dalam keadaan tegak, dan saat tidur, ambil posisi menyamping ke sisi kiri tubuh guna memberikan ruang bagi paru-paru.

2. Nyeri Punggung

Gejala nyeri punggung juga kemungkinan masih terjadi di usia kehamilan 31 minggu ini. Guna mengatasi gejala hamil 31 minggu yang satu ini, salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan melakukan yoga.

3. Gangguan Tidur

Selain nyeri punggung, sulit tidur (insomnia) juga pada beberapa ibu hamil masih terjadi di minggu ke-31 ini. Ada beberapa faktor yang membuat Anda mengalami insomnia saat hamil 31 minggu yaitu:

  • Rasa tidak nyaman pada tubuh akibat gejala lainnya seperti nyeri punggung, sulit bernapas, dan sebagainya
  • Gangguan kecemasan
  • Pengaruh hormon kehamilan

4. Kontraksi ‘Palsu’

Kontraksi Brixton-Hicks atau kontraksi ‘palsu’ menjadi gejala hamil 31 minggu lainnya yang mungkin akan Anda alami. Kondisi ini terjadi secara tiba-tiba. Kontraksi ‘palsu’ biasanya berlangsung tidak lebih dari 30 detik.

Tidak ada yang perlu Anda khawatirkan dari kemunculan kontraksi Brixton Hicks ini. Akan tetapi, segera periksakan diri ke dokter apabila kontraksi tak kunjung mereda setelah beberapa lama atau disertai keluarnya lendir darah atau air ketuban.

5. Keluar Cairan Kolostrum

Kolostrum adalah cairan berwarna bening kekuningan yang keluar dari payudara saat hamil. Kolostrum ini merupakan cikal bakal dari air susu ibu (ASI). Saat usia kehamilan mencapai 31 minggu, cairan ini akan semakin sering keluar.

6. Wasir

Wasir (hemoroid) mungkin masih akan Anda alami saat hamil 31 minggu. Guna mengatasi gejala yang satu ini, Anda bisa meminta resep krim atau obat-obatan lainnya dari dokter. Selain itu, usahakan untuk tidak duduk terlalu lama karena hal ini dapat memperparah pembengkakan yang terjadi.

Gejala lainnya yang kerap terjadi di minggu ke-31 dari kehamilan Anda adalah:

  • Sakit kepala
  • Sulit BAB (sembelit)
  • Sering buang air kecil

Baca Juga: Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 32 Minggu

Pemeriksaan Kehamilan

Berikut pemeriksaan kehamilan pada usia minggu ke-31 meliputi:

1. Pemeriksaan Kehamilan Umum

Untuk memeriksaan janin di usia kehamilan 31 minggu ini dapat dilakukan dengan medium ultrasonografi (USG). Pemeriksaan USG ini bertujuan untuk melihat bagaimana kondisi janin, apakah perkembangannya berjalan dengan baik atau justru ada abnormalitas yang terjadi. Selain itu, pemeriksaan ini juga meliputi pemeriksaan detak jantung bayi dan posisi kepala bayi.

2. Pemeriksaan Fisik

Melakukan pemeriksaan fisik bertujuan untuk memastikan bahwa ibu hamil dalam keadaan sehat sehingga kehamilan dapat berjalan baik. Pemeriksaan fisik yang dilakukan di antaranya, yaitu pengukuran tekanan darah, tinggi badan, berat badan, pangggul, pemeriksaan vagina, hingga urine.

Tips Kehamilan 31 Minggu

Apa saja tips kehamilan yang sebaiknya Anda terapkan di minggu ke-31 ini?

1. Perbanyak Asupan Vitamin dan Nutrisi

Tinggal sedikit lagi bayi Anda akan lahir. Kendati sudah di tahap akhir dari kehamilan, tetap saja janin masih mengalami sejumlah proses tumbuh kembang sehingga Anda masih tetap harus menjaga asupan vitamin dan nutrisi agar perkembangannya berjalan optimal.

Selain itu, hal ini juga penting agar tubuh Anda tetap dalam keadaan yang baik sehingga siap untuk menjalani persalinan nanti. Konsultasikan pada dokter apa saja vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan saat hamil 31 minggu.

2. Minum Air Putih yang Cukup

Jangan lupa untuk tetap mengonsumsi air putih yang banyak di minggu ke-31 ini. Sebagai ibu hamil, Anda tentu saja sangat memerlukan asupan cairan yang cukup guna terhindari dari yang namanya dehidrasi. Dehidrasi pada ibu hamil tidak bisa dibiarkan karena dampaknya akan sangat buruk, baik bagi ibu hamil itu sendiri maupun janin yang tengah dikandungnya.

3. Olahraga Ringan

Melakukan olahraga ringan saat hamil 31 minggu bertujuan untuk meminimalisir gejala serpti nyeri punggung dan pelvis. Selain itu, olahraga membantu Anda untuk mengusir rasa stres yang hampir pasti terjadi, terutama di minggu-minggu akhir menjelang persalinan.

Jenis olahraga yang bisa Anda lakukan adalah:

  • Jogging
  • Senam
  • Yoga
  • Sepeda statis

Nah, itulah perkembangan janin saat kehamilan memasuki usia 31 minggu. Memasuki tahap ini dan selanjutnya, pemeriksaan kehamilan perlu lebih sering dilakukan. Hal ini penting untuk memantau kondisi janin dan ibu hamil, sekaligus menentukan metode persalinan yang tepat untuk Anda nantinya. Semoga bermanfaat!

  1. Anonim. 31 Weeks Pregnant.  https://www.babycenter.com/31-weeks-pregnant. (Diakses pada 23 Juni 2020).
  2. Anonim. 31 Weeks Pregnant.  https://www.whattoexpect.com/pregnancy/week-by-week/week-31.aspx. (Diakses pada 23 Juni 2020).
  3. Marple, K. How big is my baby? Week-by-week fruit and veggie comparisons. https://www.babycenter.com/slideshow-baby-size. (Diakses pada 23 Juni 2020).
  4. Pevzner, H. 2020. Week 31 of Your Pregnancy. https://www.verywellfamily.com/31-weeks-pregnant-4159202. (Diakses pada 22 Juni 2020).
  5. Roland, J. 2017. 31 Weeks Pregnant: Symptoms, Tips, and More.  https://www.healthline.com/health/pregnancy/31-weeks-pregnant#call-the-doctor. (Diakses pada 23 Juni 2020).
  6. Evans, Catherine. 2022. 31 Weeks Pregnant. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/week-by-week/week-31.aspx. (Diakses pada 30 Maret 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi