Terbit: 23 June 2020 | Diperbarui: 28 March 2023
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Saat usia kehamilan 29 minggu atau tujuh bulan, banyak perkembangan yang terjadi pada janin dan perubahan pada ibu. Apa saja perkembangan dan perubahannya? Selengkapnya simak dalam ulasan berikut ini.

Perkembangan Janin dan Perubahan pada Ibu di Usia Kehamilan 29 Minggu

Perkembangan Janin saat Hamil 29 Minggu

Memasuki usia kehamilan 29 minggu, ibu hamil pasti penasaran apa saja perkembangan yang dialami oleh janin di dalam perut. Dalam periode ini, ada banyak perkembangan yang terjadi pada bayi, mulai dari penambahan berat badan hingga kepadatan tulang bayi.

Berikut ini sejumlah perkembangan janin saat usia kehamilan 29 minggu, di antaranya:

1. Berat Badan Bayi Bertambah

Janin pada kehamilan 29 minggu memiliki panjang 39 cm atau seukuran kembang kol. Sementara itu, berat ideal janin 29 minggu sekitar 1,1-1,4 kilogram, dan akan terus tumbuh. Selama periode ini, bayi akan bertambah setengah dari berat lahirnya.

Juga, otot dan paru-paru terus matang. Pertumbuhan bayi akan menyebabkan peningkatan rasa lapar. Ini terjadi karena bayi Anda membutuhkan lebih banyak nutrisi untuk tumbuh.

2. Bayi Sering Menendang Dalam Kandungan

Bayi dalam kandungan akan lebih sering menendang perut ibu saat usia kehamilan 29 minggu. Ini karena ruang gerak dalam rahim semakin sesak oleh pertumbuhan bayi itu sendiri, sehingga ibu akan merasakan tendangan atau gerakan dari tangan dan kaki.

Bayi akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya karena penuh semangat merespons segala macam rangsangan, seperti gerakan, suara, dan cahaya.

3. Posisi Kepala Bayi di bawah

Pada usia kehamilan 29 minggu, bayi kemungkinan besar akan berada dalam posisi vertikal dengan kepala menghadap ke bawah menuju leher rahim alias serviks. Juga tidak jarang bayi berada dalam posisi sungsang saat periode ini, dengan harapan bayi akan beralih ke posisi normal sebelum lahir.

4. Kulit yang Mengkerut Mulai Halus

Pada periode ini juga, kulit bayi yang mengkerut perlahan mulai menghalus seiring dengan lapisan lemak yang terus mengisi kulit.

Lemak putih ini, demikian sebutannya, berbeda dengan lemak cokelat sebelumnya yang terakumulasi oleh janin yang sedang berkembang. Lemak cokelat diperlukan untuk mengatur suhu tubuh, sedangkan lemak putih–jenis yang sama dengan yang ibu miliki–sebenarnya berfungsi sebagai sumber energi.

5. Terbentuknya Pelindung Saraf

Selubung pelindung myelin mulai terbentuk di sekitar saraf bayi Anda selama trimester ini, sebuah proses yang akan berlanjut setelah bayi lahir. Myelin adalah selubung dengan fungsi sebagai pelindung di sekitar saraf yang memungkinkan aliran cepat impuls otak. 

6. Tulang Bayi Semakin Padat

Perkembangan janin saat hamil 29 minggu lainnya juga bisa dilihat dari tulangnya yang akan semakin bertambah padat. Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk memperbanyak asupan kalsium di minggu ke-29 ini agar proses pemadatan tulang janin berjalan optimal.

7. Perkembangan Sistem Pernapasan Bayi

Paru-paru bayi mulai memproduksi surfaktan, merupakan cairan yang membantu alveoli tetap terbuka. Pada usia 35 minggu, bayi akan membuat surfaktan yang cukup untuk memungkinkan menghirup udara saat lahir.

8. Perkembangan Lainnya

Jika dilihat melalui USG, Anda juga bisa melihat janin tersenyum, utamanya saat ia sedang tertidur. Sementara itu, pada bayi laki-laki, proses turunnya testis menuju skrotum juga masih berlangsung di minggu ini.

Jumlah rambut halus (lanugo) yang menutupi tubuh bayi juga telah mencapai puncaknya dan akan mulai rontok.

Baca Juga: Hamil 28 Minggu, Perkembangan Otak Semakin Pesat

Perubahan Tubuh Ibu saat Hamil 29 Minggu

Ketika menginjak usia kehamilan 29 minggu, ibu juga tidak lepas dari sejumlah perubahan tubuh dan munculnya gejala. Perubahan yang terjadi pada ibu hamil 28 minggu, berikut di antaranya:

1. Merasakan Tendangan Bayi Lebih Sering

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bayi dalam kandungan akan semakin sering menendang dan meninju perut ibu. Selain karena ukuran tubuhnya yang kian membesar sehingga kerap merasa tidak nyaman dengan ruang gerak yang terbatas, hal ini juga dikarenakan kemampuan refleks janin semakin mengalami peningkatan.

Sehingga, ketika janin mendengar suara atau menangkap cahaya melalui matanya, ia akan meresponsnya dengan menendang-nendang atau meninju perut sebagai bentuk refleks tersebut. Idealnya, bayi akan menendang perut ibu sebanyak 10 kali dalam kurun waktu 2 jam.

2. Perut Kembung

Hormon progesteron yang dihasilkan selama kehamilan 29 minggu lantas memberikan efek rileks pada jaringan tubuh, termasuk jaringan yang ada di saluran pencernaan. Alhasil, sistem pencernaan Anda jadi lebih lambat dalam menjalankan fungsinya.

Melambatnya gerak saluran pencernaan ini menimbulkan sensasi perut kembung akibat gas yang menumpuk di dalam perut. Ini utamanya terjadi setelah Anda makan dalam porsi yang cukup banyak.

3. Wasir

Rahim yang semakin membesar dapat menyebabkan pembengkakan pembuluh darah di bagian usus besar yang bernama rektum. Akibatnya, Anda akan mengalami yang namanya wasir.

Wasir atau dalam dunia medis dikenal dengan nama hemoroid merupakan gejala kehamilan yang umum terjadi. Kondisi ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah ibu melahirkan.

4. Kepala Pusing

Pada beberapa ibu hamil 29 minggu, pusing menjadi gejala lainnya yang kerap dialami. Kemunculan gejala ini utamanya saat Anda bersandar lurus. Posisi ini ternyata berdampak pada suatu kondisi yang dinamakan supine hypotensive syndrome.

Supine hypotensive syndrome adalah kondisi yang dipicu oleh penurunan detak jantung dan tekanan darah akibat posisi berbaring yang ‘salah’ tersebut. Ciri-ciri dari sindrom ini adalah rasa pusing.

5. Tubuh Mudah Lelah

Pada usia kehamilan 29 minggu, Anda akan lebih banyak membutuhkan zat besi. Apabila zat besi tidak terpenuhi dengan baik, maka kelelahan pada tubuh menjadi gejala yang sering dialami. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk selalu menjaga asupan zat besi agar rasa lelah tersebut bisa diminimalisir.

Sementara itu, gejala lainnya yang kerap terjadi di minggu ke-29 dari kehamilan Anda adalah sebagai berikut:

  • Sulit BAB (sembelit).
  • Sering buang air kecil.
  • Sesak napas.
  • Varises.
  • Heartburn.

Baca Juga: Hamil 30 Minggu, Tangan Bayi Sudah Dapat Menggenggam

Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan yang biasa dilakukan pada minggu ke-29 meliputi:

1. Pemeriksaan Kehamilan Umum

Pemeriksaan janin 29 minggu dilakukan dengan medium ultrasonografi (USG). Pemeriksaan USG bertujuan untuk melihat bagaimana kondisi janin, apakah perkembangannya berjalan dengan baik atau justru ada abnormalitas yang terjadi.

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik bertujuan untuk memastikan bahwa ibu hamil dalam keadaan sehat sehingga kehamilan dapat berjalan baik. Pemeriksaan fisik ini berikut di antaranya:

  • Pengukuran tekanan darah.
  • Pengukuran tinggi dan berat badan.
  • Pengukuran panggul.
  • Pemeriksaan vagina.
  • Pemeriksaan urine.

Tips Kehamilan 29 Minggu

Berikut ini adalah tips kehamilan yang sebaiknya Anda terapkan di minggu ke-29, meliputi:

1. Penuhi Asupan Kalsium dan Zat Besi

Usia janin 29 minggu sedang mengalami proses pemadatan tulang. Oleh sebab itu, Anda sangat disarankan untuk senantiasa mencukupi kebutuhan kalsium setiap hari agar proses tersebut berjalan secara optimal. Beberapa jenis makanan kaya kalsium yang bisa dikonsumsi antara lain:

  • Susu khusus ibu hamil.
  • Susu kedelai.
  • Yoghurt rendah lemak.
  • Ikan sarden.
  • Tahu.
  • Kacang edamame.

Selain kalsium, zat besi adalah mineral lainnya yang juga jangan sampai kurang asupannya dalam sehari. Manfaat zat besi untuk ibu hamil adalah untuk menjaga agar produksi sel darah merah tetap berjalan lancar. Kekurangan sel darah merah akan berakibat pada kondisi anemia yang mana hal ini bisa membahayakan Anda maupun janin.

2. Minum Air Putih yang Cukup

Kebiasaan mengonsumsi air putih 8-12 gelas per hari juga harus tetap dipertahankan di kehamilan 29 minggu ini. Air putih bermanfaat untuk menjaga agar tubuh Anda tetap terhidrasi selama kehamilan. Dengan demikian, tubuh akan senantiasa bugar dan terhindar dari masalah kesehatan yang dipicu oleh dehidrasi.

3. Senam Kegel

Saat usia kehamilan 29 minggu, luangkan waktu untuk melakukan senam kegel. Sesuai dengan namanya, senam ini bertujuan untuk melatih otot kegel Anda agar semakin kuat. Hal ini penting guna mempermudah proses persalinan nanti, di samping tentu saja membantu meminimalisir rasa nyeri yang kerap muncul di area panggul.

Akan tetapi, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan senam kegel ini. Atau, Anda bisa mengikuti senam khusus hamil agar lebih aman.

Itu dia perkembangan janin dan perubahan yang dapat dirasakan ibu saat usia kehamilan 29 minggu. Untuk itu, pastikan rutin memeriksakan kondisi kandungan Anda guna mendeteksi gangguan atau kelainan yang mungkin terjadi. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat.

 

  1. Anonim. 29 Weeks Pregnant.  https://www.babycenter.com/29-weeks-pregnant (Diakses pada 22 Juni 2020)
  2. Anonim. 29 Weeks Pregnant. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/week-by-week/week-29.aspx  (Diakses pada 22 Juni 2020)
  3. Marple, Kate. 2022. How big is my baby? Week-by-week fruit and veggie comparisons. https://www.babycenter.com/slideshow-baby-size (Diakses pada 22 Juni 2020)
  4. Sauer, Mary. 2022. Baby development at 29 weeks. https://www.babycenter.com/pregnancy/week-by-week/29-weeks-pregnant (Diakses pada 28 Maret 2023)
  5. Pevzner, Holly. 2020. Week 29 of Your Pregnancy. https://www.verywellfamily.com/29-weeks-pregnant-4159140 (Diakses pada 22 Juni 2020)
  6. Roland, James. 2017. 29 Weeks Pregnant: Symptoms, Tips, and More.  https://www.healthline.com/health/pregnancy/29-weeks-pregnant (Diakses pada 22 Juni 2020)

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi