Sebagian besar orang tua pastinya menantikan kelahiran bayi, sehingga mereka mencari bagaimana cara menghitung HPL (hari perkiraan lahir). Sekarang ada ada cara menghitung HPL dengan mudah dan cepat. Lengkapnya simak dalam ulasan berikut ini!
Mengenali Berbagai Cara Menghitung HPL
Sebelum menjelaskan mengenai tanggal jatuh tempo persalinan, penting untuk diketahui bahwa metode ini hanyalah perkiraan. Rata-rata hanya 5% kelahiran terjadi tepat sesuai perkiraan. Sebagian besar kelahiran terjadi seminggu sebelum atau sesudah tanggal jatuh tempo.
Berikut berbagai metode perhitungan yang bisa Anda lakukan, antara lain:
1. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
Sebagian besar proses kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu (atau 38 minggu sejak pembuahan). Jadi, untuk menentukan tanggal lahir adalah dengan menghitung dari hari pertama periode menstruasi terakhir.
Berpatokan pada aturan Naegele, bulan dari HPHT ditambah 9 sementara hari ditambah 7. Misalnya, HPHT Anda adalah 21 Februari 2016, maka perkiraan tanggal persalinan= bulan: 2+9= 11 kemudian hari: 21+7= 28. Maka hari perkiraan bayi Anda lahir adalah 28 November 2018.
Aturan yang kedua adalah jika HPHT ada di bulan April sampai Desember. Jika hari pertama haid terakhir Anda adalah 1 Juni 2018 maka perkiraan tanggal persalinan= tahun: 2018+1= 2019, bulan: 6-3=3, dan hari: 1+7= 8. Perkiraan bayi lahir adalah 8 Maret 2019.
2. Tanggal Anda Dinyatakan Hamil
Jika hasil test pack menunjukkan Anda positif hamil, tepat di hari saat Anda melakukan pengecekan tambahkan 38 minggu kedepan. Kemungkinan, hari tersebut adalah hari perkiraan lahir.
Metode ini hanya akurat jika Anda yakin tentang hari saat Anda dinyatakan hamil. Anda mungkin hanya tahu hari tersebut jika tahu kapan Anda berovulasi.
Ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur. Biasanya, wanita berovulasi sekitar 14 hari setelah hari pertama menstruasi.
Baca Juga: 8 Tips Memilih Rumah Sakit Terbaik untuk Persalinan agar Kelahiran Lancar
3. In Vitro Fertilization Transfer Date
Cara menghitung HPL ini khusus untuk wanita yang hamil dengan program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF). Penghitungannya dimulai dari tanggal transfer IVF. Jika Anda memiliki transfer embrio hari ke 5, hitung 261 hari sejak tanggal transfer. Jika Anda mengalami transfer embrio hari ke-3, hitung 263 hari sejak tanggal transfer.
4. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik juga dapat mengetahui hari perkiraan lahir. Selama pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa dan menghitung jarak dari tulang kemaluan hingga bagian fundus uteri (puncak rahim) yang menonjol di perut.
Penghitungan menggunakan pita ukur saat usia kehamilan melewati 22-24 minggu atau pemeriksaan perabaan (palpasi). Cara ini termasuk akurat apabila dilakukan oleh dokter kandungan atau bidan.
5. Menggunakan Ultrasound
Ultrasonografi (USG) pada trimester pertama kehamilan (sebelum 13 minggu) dapat digunakan untuk memperkirakan tanggal persalinan atau memastikan tanggal jatuh tempo yang ditentukan oleh haid pertama haid terakhir.
USG transvaginal biasanya dilakukan antara usia kehamilan 9 sampai 13 minggu. Selama prosedur, dokter akan mengukur panjang janin dari mahkota hingga bokong. Begitulah cara dokter memperkirakan usia janin dan tanggal perkiraan kelahiran.
Metode lain yang bisa digunakan adalah biparietal diameter (BPD), teknik yang digunakan untuk mengukur diameter tengkorak. Metode ini memiliki tingkat keakuratan yang lebih tinggi dibanding yang lain.
Baca Juga: Cara Menghitung Usia Kehamilan | Kalkulator Kehamilan
Penyebab HPL Berubah
Dokter mungkin akan merevisi tanggal persalinan jika selama pemindaian ultrasound trimester pertama janin lebih besar atau lebih kecil dari yang diharapkan untuk usia kehamilan. Hal ini lebih mungkin terjadi jika Anda memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur sehingga sulit untuk menentukan tanggal pembuahan.
Jika tanggal perkiraan USG berbeda dari tanggal yang ditentukan oleh haid terakhir, kedua tanggal tersebut harus dicatat dalam catatan medis Anda. Sedangkan jika perkiraan USG kurang dari tujuh hari dari tanggal jatuh tempo siklus menstruasi, maka tanggal perkiraan lahir tidak akan berubah. Jika lewat lebih dari tujuh hari, tanggal jatuh tempo Anda mungkin berubah.
Dokter akan mengukur janin selama pemeriksaan USG untuk mengetahui seberapa jauh usia janin dan kemudian memberi tanggal perkiraan lahir yang baru.
Baca Juga: 4 Cara Menghitung Usia Kehamilan yang Bisa Anda Coba
Rumus Menghitung HPL
Ibu hamil bisa menghitung HPL secara mandiri. Menghitung usia kehamilan bisa menggunakan beberapa rumus, seperti rumus Neagle dan Parikh.
Cara menghitung HPL dengan rumus Neagle hanya berlaku bagi wanita dengan siklus haid lancar atau teratur. Namun untuk siklus haid yang tidak teratur, Anda bisa menggunakan rumus Parikh. Berikut penjelasannya:
HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) + 9 bulan + (lama siklus haid – 21 hari).
Misalnya, apabila HPHT Anda 1 Maret 2019, maka lama siklus haid adalah 35 hari. Lalu 1 Maret 2019, Anda tambah 9 bulan, artinya 1 Desember 2019. Setelah itu, Anda tambah 35 hari dan kurangi 21 hari; hasilnya 14 hari.
Kesimpulannya adalah HPL Anda tanggal 1 Desember 2019 + 14 hari tanggal 15 Desember 2019.
Selain cara tersebut, Anda juga dapat menggunakan kalkulator kelahiran melalui website. Anda hanya perlu mengingat kapan haid terakhir. Setelah itu, hasilnya akan langsung keluar.
Dengan menggunakan kalkulator kehamilan, cara menghitung HPL bisa lebih mudah, cepat, dan juga akurat.