Terbit: 25 March 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Salah satu tanda kehamilan adalah munculnya bercak darah pertanda pendarahan implantasi. Banun, banyak wanita yang tidak tahu cara membedakan darah implantasi dan darah haid. Lalu bagaimana cara membedakannya?

Begini Cara Membedakan Darah Haid dan Implantasi

Apa itu Pendarahan Implantasi?

Pendarahan implantasi adalah munculnya flek atau bercak darah pada awal kehamilan. Pendarahan implantasi disebabkan oleh proses melekatnya sel telur di dinding rahim setelah dibuahi oleh sel sperma. Saat menempel di dinding rahim inilah umumnya terjadi pendarahan.

Pendarahan implantasi biasanya terjadi pada 10-14 hari setelah pembuahan dan terjadi pada sekitar 1-2 hari. Banyak perempuan yang mengalami pendarahan implantasi namun tidak menyadarinya.

Jika Anda mendapati bercak darah beberapa hari setelah pembuahan, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan kehamilan.

Baca Juga: 16 Tanda-Tanda Hamil yang Jarang Disadari Oleh Wanita

Cara Membedakan Pendarahan Implantasi dengan Menstruasi

Pendarahan implantasi dan haid memang mirip sehingga banyak perempuan yang tidak bisa membedakan apakah ia mengalami siklus menstruasi atau pendarahan implantasi. Berikut ini ciri-ciri yang membedakan antara pendarahan implantasi dengan haid, di antaranya:

1. Warna Darah

Warna darah haid biasanya berwarna merah terang hingga gelap, dan akan terlihat seperti yang biasa dialami selama hai bulanan. Sedangkan bercak pada pendarahan implantasi berwarna merah muda atau cokelat dan tampak samar.

2. Jumlah Aliran Darah

Aliran darah pada haid umumnya bertahap, awalnya perlahan-lahan lalu aliran darah semakin deras. Sedangkan pada pendarahan implantasi darah hanya akan mengalir secara perlahan dan cenderung sedikit.

3. Kram

Sama halnya dengan menstruasi, pendarahan implantasi juga kadang diiringi dengan kram pada perut. Bedanya kram pada saat pendarahan implantasi tidak sesakit kram pada saat menstruasi.

4. Waktu Pendarahan

Salah satu cara paling mudah membedakan antara haid dengan pendarahan implantasi adalah dengan mengamati jeda waktu terjadinya.

Pendarahan implantasi hanya berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari (1 sampai 3 hari), sedangkan aliran darah haid penuh keluar secara terus-menerus selama 4 hingga 7 hari.

5. Pembekuan

Bagi beberapa wanita mungkin mengalami sedikit penggumpalan darah selama periode menstruasi. Namun, pendarahan implantasi tidak disertai dengan pembekuan darah.

Baca Juga: Proses Kehamilan, Mulai dari Pembuahan hingga Janin Berkembang

Penyebab Pendarahan Implantasi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pendarahan implantasi terjadi karena proses melekatnya sel telur pada dinding rahim setelah pembuahan.

Perdarahan implantasi dapat terjadi pada awal atau akhir kehamilan. Kondisi ini mungkin tidak berbahaya, atau bisa menandakan masalah serius. Pendarahan pada trimester pertama kehamilan terjadi pada sekitar 15 sampai 25 dari setiap 100 kehamilan.

Pada awal kehamilan, adanya peningkatan pembuluh darah di leher rahim. Ini bisa meningkatkan kemungkinan perdarahan ringan atau bercak setelah berhubungan seks atau pemeriksaan panggul.

Kemungkinan penyebab lain perdarahan selama awal kehamilan, berikut di antaranya:

Kemungkinan penyebab perdarahan vagina pada kehamilan selanjutnya, meliputi:

  • Radang serviks.
  • Masalah dengan plasenta.
  • Persalinan prematur.

Baca Juga: Telat Haid tapi Test Pack Hasil Negatif, Apa Sebabnya?

Risiko Pendarahan Saat Hamil Muda

Pendarahan akibat implantasi sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan, dan tidak menimbulkan risiko apa pun pada embrio. Namun, pendarahan merah terang atau berat selama kehamilan dapat menandakan masalah yang lebih serius.

Pendarahan pada trimester pertama sering terjadi. Faktanya, penelitian menunjukkan ada sekitar 25 persen mengalami pendarahan di awal kehamilan. Namun, setiap darah yang keluar selama kehamilan dianggap tidak normal, dan harus mendapatkan penanganan medis.

Berikut beberapa kemungkinan penyebabnya lain pendarahan kehamilan:

  • Perdarahan subkorionik. Kondisi ini terjadi ketika plasenta terlepas dari tempat asal implantasi.
  • Kehamilan ektopik. Ini terjadi hanya 1 hingga 2 persen kehamilan, dan ini terjadi saat sel telur membuahi di luar rahim. Jika merasakan nyeri hebat di satu sisi atau nyeri di punggung, segera hubungi dokter kandungan.
  • Kehamilan mola. Gangguan kehamilan yang terjadi ketika massa jaringan berkembang dari sel telur yang ditanamkan, bukan dari bayi.
  • Keguguran. Keguguran atau juga disebut aborsi spontan, dan didefinisikan sebagai keguguran sebelum 20 minggu kehamilan. Keguguran adalah komplikasi kehamilan yang paling umum, terjadi pada 15 sampai 20 persen.

Jika hasil tes kehamilan positif dan Anda masih mengeluarkan darah, tidak peduli seberapa ringan, pastikan untuk menghubungi dokter kandungan untuk memastikan tidak terjadi sesuatu yang lebih serius.

 

  1. Anonim. 2022. Implantation Bleeding or Your Period? How to Spot the Difference. https://www.lancastergeneralhealth.org/health-hub-home/motherhood/getting-pregnant/implantation-bleeding-or-your-period-how-to-spot-the-difference#:~:text=Implantation%20bleeding%20is%20never%20enough,pink%20or%20light%20rust%20color. (Diakses pada 20 Juni 2023)
  2. Lewis, Rhona. 2020. Implantation Bleeding vs. Period Bleeding: How to Tell the Difference. https://www.healthline.com/health/implantation-bleeding-vs-period#signs-and-symptoms (Diakses pada 20 Juni 2023)
  3. Madormo, Carrie. 2023. Implantation Bleeding vs. Periods. https://www.verywellhealth.com/implantation-bleeding-vs-periods-7093280 (Diakses pada 20 Juni 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi