Wanita hamil biasanya sering berkemih karena perubahan hormon dan rahim membesar menekan kandung kemih. Namun, sakit saat buang air kecil apakah tanda kehamilan? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Sakit Saat Buang Air Kecil Apakah Tanda Kehamilan?
Jawabannya adalah belum tentu. Wanita bisa saja merasakan sakit saat buang air kecil karena ada gangguan di saluran kemihnya. Vagina yang mengalami infeksi biasanya kerap memicu wanita berkemih berkali-kali dengan rasa sakit yang cukup tinggi. Rasa sakit juga bisa terjadi karena ada endometriosis atau penyakit menular seksual lainnya.
Wanita hamil bisa jadi rentan mengalami infeksi pada vagina akibat perubahan hormon. Ketika sakit saat buang air kecil, wanita tidak bisa serta-merta menganggap dirinya hamil.
Cara untuk mengetahui hamil atau tidaknya, pemeriksaan harus dilakukan dengan test pack atau cek ke dokter kandungan.
Nah, sekarang sudah terjawab pertanyaan soal sakit saat buang air kecil apakah tanda kehamilan. Lalu apa penyebab sakit saat buang air kecil pada wanita?
Penyebab Sakit saat Buang Air Kecil yang Perlu Diwaspadai
Kondisi yang memengaruhi kandung kemih atau bagian tubuh yang berdekatan dapat menyebabkan sakit saat buang air kecil atau dysuria. Banyak kondisi yang berbeda dapat menyebabkan kondisi ini. Untuk itu, sakit saat buang air kecil apakah tanda kehamilan tidaklah tepat, namun disebabkan berbagai penyakit.
Berikut adalah penyebab sakit saat buang air kecil, di antaranya:
1. Infeksi Saluran Kemih
Sakit saat buang air kecil dapat disebabkan infeksi saluran kemih (ISK) yang terjadi ketika kelebihan bakteri menumpuk di suatu tempat di saluran kemih. Bagian tubuh ini berjalan dari ginjal ke kandung kemih ke uretra, yang membawa urine ke arah luar tubuh.
Orang dengan ISK dapat mengalami gejala lain, seperti:
- Sering buang air kecil.
- Urine keruh atau bernoda darah.
- Demam.
- Urine berbau busuk.
- Rasa sakit di samping dan belakang tubuh.
2. Infeksi Menular Seksual
Sakit saat buang air kecil juga disebabkan infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia, gonore, dan herpes, semuanya dapat memengaruhi saluran kemih dan menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil.
Gejala lainnya dapat bervariasi sesuai dengan jenis IMS. Sebagai contoh, herpes biasanya menyebabkan lesi seperti blister atau melepuh pada alat kelamin.
3. Infeksi Prostat
Infeksi bakteri jangka pendek bisa menyebabkan infeksi prostat atau prostatitis. Peradangan kronis dari kondisi lain, seperti IMS, juga bisa menyebabkan prostatitis.
Gejala lain dari infeksi prostat, termasuk berikut ini:
- Kesulitan buang air kecil.
- Rasa sakit di kandung kemih, testis, dan penis.
- Sering buang air kecil, terutama pada malam hari.
- Kesulitan ejakulasi dan nyeri ejakulasi.
4. Batu Ginjal
Batu ginjal adalah endapan kalsium atau asam urat yang menumpuk dan membentuk batu keras di dalam dan di sekitar ginjal.
Terkadang, batu ginjal akan terbentuk di dekat area di mana urine memasuki kandung kemih. Ini bisa menyebabkan sakit saat buang air kecil. Selain dysuria, batu ginjal dapat menyebabkan gejala lainnya seperti berikut:
- Rasa sakit di samping dan belakang.
- Urine berwarna merah muda atau cokelat.
- Urine keruh.
- Mual.
- Muntah.
- Rasa sakit yang berubah dalam intensitas.
- Demam.
- Panas dingin.
- Buang air kecil sedikit namun sering.
5. Kista Ovarium
Sama seperti batu ginjal, kista ovarium adalah contoh bagaimana sesuatu di luar kandung kemih dapat menekan dan menyebabkan sakit saat buang air kecil pada wanita.
Kista ovarium dapat berkembang pada satu atau kedua ovarium, yang berada di kedua sisi kandung kemih. Orang dengan kista ovarium mungkin mengalami gejala lainnya seperti berikut:
- Pendarahan vagina yang tidak biasa.
- Nyeri panggul.
- Kesulitan mengenali bahwa kandung kemih kosong setelah buang air kecil.
- Nyeri haid.
- Nyeri payudara.
- Sakit tumpul di punggung bawah.
6. Sistitis Interstitial
Sistitis interstisial atau sindrom nyeri kandung kemih, adalah suatu kondisi yang menyebabkan iritasi kronis pada kandung kemih yang berlangsung 6 minggu atau lebih tanpa infeksi yang mendasarinya. Sistitis interstisial juga dapat menyebabkan gejala lainnya seperti berikut ini:
- Tekanan di daerah kandung kemih.
- Rasa sakit saat berhubungan intim.
- Nyeri pada vulva atau vagina.
- Sering buang air kecil tetapi sedikit air seni.
7. Sensitivitas Kimia
Terkadang, bahan kimia yang berada di luar tubuh, seperti wewangian, dapat mengiritasi jaringan tubuh. Ketika buang air kecil, iritasi ini mungkin lebih terlihat, dan rasa sakit saat buang air kecil bisa terjadi. Produk yang dapat menyebabkan sensitivitas bahan kimia di antaranya:
- Douches atau membilas.
- Sabun.
- Kertas toilet beraroma.
- Pelumas vagina.
- Busa kontrasepsi.
Gejala lainnya pada orang yang bereaksi terhadap produk kimia mungkin akan merasakan gejala berikut:
- Pembengkakan.
- Kemerahan.
- Gatal.
- Iritasi kulit pada atau di sekitar alat kelamin.
8. Infeksi atau Iritasi Vagina
Juga dikenal sebagai vaginitis atau vaginosis, infeksi vagina dapat terjadi karena pertumbuhan bakteri atau ragi yang berlebihan. IMS yang disebut trikomoniasis juga dapat menyebabkan infeksi vagina.
Gejala-gejala berikut dapat terjadi bersamaan dengan rasa sakit saat buang air kecil pada wanita:
- Berbau busuk atau keputihan yang tidak biasa.
- Iritasi vagina.
- Rasa sakit saat berhubungan intim.
- Pendarahan vagina, yang biasanya ringan.
9. Obat-obatan
Beberapa obat, termasuk yang diresepkan dokter untuk mengobati kanker kandung kemih, dapat mengiritasi dan memperparah jaringan kandung kemih. Ini sering kali dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil.
Jika seseorang telah memulai pengobatan baru dan mulai merasa sakit saat buang air kecil, mereka harus menghubungi dokter dan menanyakan apakah gejalanya mungkin merupakan efek samping dari obat tersebut.
Mereka tidak boleh berhenti minum obat sendiri tanpa berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu. Gejala lainnya bervariasi berdasarkan jenis obat.
10. Kanker Kandung Kemih
Kanker kandung kemih terjadi ketika sel kanker mulai berkembang di kandung kemih. Merasa sakit saat buang air kecil biasanya bukan gejala awal dari kondisi ini. Sebaliknya, seseorang biasanya melihat darah dalam urine.
Gejala-gejala lain yang mungkin dari kanker kandung kemih termasuk:
- Sering buang air kecil.
- Mengalami kesulitan buang air kecil atau aliran urine yang lemah.
- Nyeri punggung bawah.
- Kehilangan nafsu makan.
- Penurunan berat badan.
- Kelelahan.
- Kaki bengkak.
- Sakit tulang.
Baca Juga: 16 Tanda-Tanda Hamil yang Jarang Disadari Oleh Wanita
Cara Mengatasi Rasa Sakit saat Buang Air Kecil
Terlepas dari sakit saat buang air kecil apakah tanda kehamilan. Rasa sakit ketika kencing cukup mengganggu aktivitas harian, bukan? Wanita jadi tidak nyaman saat ingin minum banyak air karena khawatir akan menyebabkan sering kencing.
Lakukanlah beberapa hal berikut ini agar rasa sakit saat buang air kecil segera mereda, meliputi:
- Perbanyak minum air putih, konsumsi minimal 6-8 gelas per hari.
- Jangan sering menahan kencing, segera keluarkan urine.
- Cuci vagina dengan arah sapuan dari depan ke belakang untuk menghindari masuknya bakteri dari anus.
- Gunakan kondom saat berhubungan badan dengan pasangan.
- Jaga sanitasi area vagina dengan rutin mengganti celana dalam setiap hari.
Itulah jawaban dari pertanyan sakit saat buang air kecil apakah tanda kehamilan, beserta penyebab hingga cara mengatasi sakit saat buang air kecil. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!
- Anonim. 2023. Bladder Pain During Pregnancy. https://momlovesbest.com/bladder-pain-during-pregnancy (Diakses pada 10 April 2023)
- Anonim. Tanpa Tahun. Tips to treat painful urination and painful urination for pregnant women at home. https://www.vinmec.com/en/news/health-news/obstetrics-gynecology-and-assisted-reproductive-technologies-art/tips-to-treat-painful-urination-and-painful-urination-for-pregnant-women-at-home/#:~:text=Painful%20and%20painful%20urination%20during,occur%20due%20to%20medical%20factors. (Diakses pada 10 April 2023)
- Nall, Rachel. 2020. What causes painful urination (dysuria)?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323105 (Diakses pada 10 April 2023)