Terbit: 28 November 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Meski terdapat banyak mitos yang beredar di masyarakat terkait pola makan ibu dan pengaruhnya terhadap jenis kelamin bayi, terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa nutrisi yang dikonsumsi dapat memengaruhi apakah bayi akan menjadi laki-laki atau perempuan. Lantas, seberapa efektif makanan menentukkan jenis kelamin bayi?

Pola Makan Ibu Menentukan Jenis Kelamin Janin, Benarkah?

Benarkah Makanan Ibu Berpengaruh pada Jenis Kelamin Janin?

Terdapat banyak teori tentang pola makan saat hamil yang disebut-sebut dapat memengaruhi jenis kelamin, kesehatan, penampilan, dan kepribadian anak.

Sementara terkait jenis kelamin, beberapa penelitian menyebutkan bahwa pola makan ibu dapat menentukan jenis kelamin anak.

Seperti dikutip dari National Health Service, sebuah penelitian menyebutkan bahwa wanita yang sarapan dan diet tinggi lemak sekitar waktu pembuahan membuat peluang hamil anak laki-laki lebih tinggi.

Sementara itu, penelitian lain yang melibatkan tikus mengungkapkan bahwa ada kecenderungan lebih banyak keturunan perempuan dalam kelompok tikus diet rendah lemak dan berkarbohidrat tinggi. Namun penelitian ini dianggap tidak dapat mewakili apa yang terjadi pada manusia.

Baca Juga: Begini Porsi Makan yang Sehat dan Tepat untuk Ibu Hamil

Meski makanan yang dikonsumsi memang dapat memengaruhi jenis kelamin bayi, namun hal tersebut bukan menjadi faktor satu-satunya.

Beberapa makanan memang dapat membuat kondisi vagina berubah menjadi asam atau basa, sehingga dapat memengaruhi sperma mana yang dapat bertahan hidup dan membuahi sel telur.

Sperma X sebagai pembawa unsur kelamin perempuan menyukai kondisi vagina yang asam dan sebaliknya sperma Y pembawa unsur kelamin laki-laki menyukai kondisi basa.

Makanan yang dapat membuat suasana vagina menjadi basa antara lain daging merah, kentang, jamur, dan pisang. Sedangkan makanan yang dapat membuat suasana vagina menjadi asam antara lain terung, bit, kacang hijau, dan kacang-kacangan.

Hingga saat ini para ahli masih terus mengembangkan penelitian terkait faktor lingkungan dan perkembangan janin.

Baca Juga: 10 Cara Mengetahui Jenis Kelamin Bayi Tanpa USG, Sudah Coba?

Faktor Lain yang Menentukan Jenis Kelamin Janin

Tidak hanya pola makan, ada faktor lain yang dapat memengaruhi apakah hamil anak perempuan atau laki-laki. Beberapa faktor tersebut, di antaranya:

1. Waktu Berhubungan Seks

Saat memasuki masa ovulasi, sel telur yang sudah matang akan dikeluarkan dari indung telur ke tuba falopi untuk dibuahi. Jika berhubungan seks di waktu ini, Anda mungkin akan memiliki anak laki-laki. Sementara jika berhubungan di masa subur, Anda berpeluang untuk memiliki anak perempuan.

2. Posisi Seks

Posisi seksual pada saat orgasme sang ayah dapat membantu peluang hamil anak laki-laki atau perempuan. Penetrasi yang dalam—misalnya doggy style—membuat sperma dapat berenang lebih cepat menuju leher rahim dan lebih mungkin mencapai sel telur terlebih dulu, sehingga peluang menghasilkan anak lak-laki lebih besar.

Sementara untuk hamil anak perempuan, disarankan untuk menghindari penetrasi yang dalam dan lebih menyukai posisi misionaris.

3. Menunda Orgasme

Jika ingin hamil anak perempuan, wanita disarankan untuk menunda orgasme saat berhubungan seks dan biarkan laki-laki orgasme terlebih dahulu. Jika ingin hamil anak laki-laki, lakukan sebaliknya.

Orgasme pada wanita bisa memicu produksi cairan vagina yang bersifat basa. Kondisi ini membantu sperma kromosom Y bertahan hidup lebih lama sehingga membuat lingkungan yang kurang ideal untuk menghasilkan anak perempuan.

Baca Juga: Cara Agar Bisa Hamil Anak Kembar Beserta Faktor Pendukungnya

4. Frekuensi Berhubungan Intim

Jika Anda ingin memiliki anak perempuan, maka Anda harus meningkatkan aktivitas berhubungan dengan pasangan. Metode ini diklaim bisa mengurangi jumlah sperma yang membawa kromosom Y.

Sebaliknya, mengurangi frekuensi bercinta akan meningkatkan peluang Anda untuk hamil anak laki-laki.

5. Penetrasi Dangkal

Sperma kromosom X biasanya menyukai lingkungan vagina yang lebih asam. Untuk itu, bila Anda ingin hamil anak perempuan, sebaiknya melakukan penetrasi dangkal, misalnya posisi woman on top atau misionaris klasik.

Tidak hanya penetrasi dangkal, ejakulasi sperma sebaiknya dekat dengan pintu masuk vagina. Cara ini dapat menghambat kecepatan laju kromosom Y, namun membuat kromosom X memiliki kesempatan untuk membuahi sel telur lebih cepat.

Nah, itulah ulasan terkait pola makan dan faktor lainnya yang dapat menentukan jenis kelamin bayi. Konsultasi dengan dokter kandungan diperlukan untuk merencanakan kehamilan seperti yang Anda inginkan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat.

 

  1. Anonim. 2022. Boy or girl?. https://www.clearblue.com/how-to-get-pregnant/boy-or-girl. (Diakses pada 26 Juni 2023)
  2. Murkoff, Heidi. 2021. How to Have a Boy or a Girl. https://www.whattoexpect.com/getting-pregnant/ask-heidi/gender-selection.aspx. (Diakses pada 26 Juni 2023)
  3. Paddock, Catharine. 2008. Baby’s Gender Linked To Mother’s Diet At Conception. https://www.medicalnewstoday.com/articles/105013#1. (Diakses pada 26 Juni 2023)
  4. Weil, Andrew. 2012. Does Diet Determine a Baby’s Sex?. https://www.drweil.com/health-wellness/body-mind-spirit/pregnancy-fertility/does-diet-determine-a-babys-sex/. (Diakses pada 26 Juni 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi