Terbit: 3 April 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Folat adalah salah satu vitamin yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak janin. Saat ini muncul kekhawatiran bahwa konsumsi suplemen asam folat berlebihan berhubungan dengan terjadinya autisme pada anak yang dilahirkan. Simak faktanya pada artikel berikut ini.

Benarkah Ibu Hamil Kelebihan Asam Folat Memicu Bayi Autisme?

Apa Benar Asam Folat Terlalu Tinggi Dapat Memicu Autisme?

Folat atau vitamin B9 merupakan vitamin yang dapat ditemukan secara alami dalam makanan, yaitu buah, sayuran, serta produk hewani. 

Asam folat adalah bentuk sintetis dari folat yang banyak dijual dalam bentuk suplemen dan ditambahkan kepada makanan. Asam folat merupakan nutrisi yang sudah dikenal memiliki manfaat selama kehamilan.

Banyak ibu hamil yang konsumsi suplemen asam folat agar anak dalam kandungan tumbuh dengan cerdas. 

Folat memang memiliki peran dalam pertumbuhan dan perkembangan otak janin bahkan pada masa awal kehamilan. Selain itu, vitamin B9 ini juga dapat membantu tubuh memproduksi sel darah merah baru, serta sintesis dan memperbaiki DNA.

Saat ini muncul kekhawatiran bahwa terlalu banyak konsumsi suplemen asam folat saat hamil dapat memicu autisme pada bayi dalam kandungan. 

Autisme atau autism spectrum disorder (ASD) merupakan gangguan perkembangan otak yang menyebabkan penderitanya memiliki masalah pada kemampuan interaksi sosial dan komunikasi, perilaku berulang, dan gangguan pada konsentrasi. 

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti bahwa kelebihan konsumsi asam folat dapat menyebabkan autisme pada bayi dalam kandungan. Para ahli medis berpendapat bahwa kelebihan konsumsi asam folat tidak menyebabkan efek samping serius. 

Para ahli menyatakan bahwa asam folat termasuk dalam vitamin larut air sehingga jika jumlahnya terlalu banyak, maka akan dibuang secara alami melalui urine. 

Namun, beberapa penelitian memberikan hasil yang bertentangan dengan pendapat para ahli. 

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health menemukan bahwa anak yang lahir dari ibu dengan kadar folat dalam darah sangat tinggi (4 kali dari normal) memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk menderita autisme. 

Selain itu, penelitian lain yang dipublikasikan dalam jurnal Molecular Autism menyatakan bahwa serum folat ibu hamil yang terlalu tinggi pada awal kehamilan kemungkinan memiliki hubungan dengan munculnya autism pada anak dalam kandungan. 

Beberapa penelitian yang sudah dilakukan memang menunjukkan bahwa terlalu banyak kadar folat dalam tubuh ibu hamil mampu meningkatkan risiko anak lahir dengan autisme. Namun, hasil ini tidak bisa menjadi acuan. 

Penelitian-penelitian tersebut umumnya dilakukan dalam skala kecil sehingga sifatnya lemah dan belum dapat mewakili populasi masyarakat secara umum.

Diperlukan penelitian dengan skala yang lebih besar dan hasil yang konsisten untuk memastikan efek kelebihan asam folat selama hamil. 

Asam folat memang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama kehamilan. Oleh sebab itu, Anda tidak perlu takut untuk konsumsi suplemen asam folat selama dalam batas yang direkomendasikan. 

American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) memberikan rekomendasi bahwa ibu hamil perlu konsumsi 400 hingga 600 mikrogram asam folat setiap harinya. 

Baca JugaPenting, Ini 7 Ciri-ciri Ibu Hamil Kekurangan Asam Folat

Kekurangan Asam Folat Juga Memicu Autisme

Anda disarankan untuk tidak menolak konsumsi suplemen asam folat selama hamil. Pasalnya, kekurangan asupan asam folat selama hamil justru telah terbukti mampu meningkatkan risiko cacat pada otak janin, yaitu anensefali dan spina bifida. 

Selain itu, kekurangan asupan folat pada usia awal kehamilan dapat meningkatkan risiko autisme pada anak dalam kandungan. Sebuah penelitian yang melibatkan sekitar 85 ribu anak menunjukkan bahwa konsumsi suplemen asam folat dapat menurunkan risiko anak untuk terlahir dengan autisme. 

Penelitian lain di California, Amerika menunjukkan bahwa konsumsi suplemen asam folat selama 3 bulan sebelum kehamilan dan selama 1 bulan pertama kehamilan dapat menurunkan risiko autisme pada anak. 

Oleh sebab itu, penting untuk memenuhi kebutuhan folat pada tubuh, bahwa saat belum positif hamil. 

Pada akhirnya, folat adalah vitamin yang memiliki banyak peran untuk tubuh, terutama pada masa awal kehamilan. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan kelebihan asam folat dapat menyebabkan anak lahir dengan autisme, tetapi penelitian ini perlu skala yang lebih besar untuk dapat mewakili masyarakat. 

  1. Arnarson, Atli. 2023. Folic Acid vs. Folate — What’s the Difference? https://www.healthline.com/nutrition/folic-acid-vs-folate. (Diakses pada 25 April 2023). 
  2. CDC. 2022. Autism Spectrum Disorder (ASD). https://www.cdc.gov/ncbddd/autism/signs.html. (Diakses pada 25 April 2023).
  3. Egorova, Olga, et al. 2020. Maternal Blood Folate Status During Early Pregnancy And Occurrence Of Autism Spectrum Disorder In Offspring: A Study Of 62 Serum Biomarkers. https://molecularautism.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13229-020-0315-z. (Diakses pada 25 April 2023)
  4. Felman, Adam 2023. What To Know About Folic Acid. https://www.medicalnewstoday.com/articles/219853. (Diakses pada 25 April 2023).
  5. Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health. 2016. Too Much Folate in Pregnant Women Increases Risk for Autism, Study Suggests. https://publichealth.jhu.edu/2016/too-much-folate-in-pregnant-women-increases-risk-for-autism-study-suggests. (Diakses pada 25 April 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi