Terbit: 24 May 2018 | Diperbarui: 30 May 2023
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Garam adalah salah satu bumbu dasar yang paling banyak digunakan dalam masakan bahkan minuman. Penyedap rasa ini punya peran penting dalam tubuh, seperti menjaga kadar cairan tubuh serta fungsi otot dan saraf. Meski penting, konsumsi garam berlebih dapat membahayakan ibu hamil. Ketahui apa bahaya garam pada ibu hamil berikut ini. 

Waspada, Inilah Bahaya Konsumsi Garam Berlebih Pada Ibu Hamil

Bahaya Konsumsi Garam Berlebihan Saat Hamil

Menjaga pola makan yang sehat adalah sesuatu yang penting saat memasuki masa kehamilan, karena setiap asupan yang masuk ke dalam tubuh ibu bisa berdampak pada kondisi janin di dalam kandungan. 

Begitupun dengan garam, jika dikonsumsi secara berlebih dalam jangka panjang juga dapat menimbulkan risiko kesehatan, terutama bagi ibu hamil. Berikut ini adalah bahaya yang bisa mengancam apabila ibu hamil mengonsumsi garam berlebihan, di antaranya:

1. Penyakit Jantung

Konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan timbulnya penyakit jantung. Mengingat, ancaman serius yang bisa terjadi pada kesehatan, ibu hamil harus memperhatikan asupan apa saja yang dikonsumsi. Kesehatan jantung harus selalu diperhatikan karena semakin sehat jantung ibu semakin sehat pula janinnya.

2. Tekanan Darah Tinggi

Asupan garam yang tinggi dapat mengganggu keseimbangan natrium alami yang ada dalam tubuh. Kadar natrium dalam tubuh bisa meningkat, sehingga menyebabkan retensi natrium, kemudian hal ini dapat meningkatkan tekanan yang diberikan oleh aliran darah terhadap dinding pembuluh darah. Akhirnya, terjadilah tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Jika hal ini terjadi pada ibu hamil, maka asupan oksigen dan nutrisi pada janin akan terhambat.

3. Menyebabkan Obesitas

Obesitas pada ibu hamil sering terjadi dikarenakan konsumsi makanan yang tidak sesuai bagi tubuh. Mengonsumsi garam bagi ibu hamil bisa menjadi penyebab obsesitas tersebut. Sebuah penelitian mengungkapkan, Jika Anda mengonsumsi setidaknya satu gram garam setiap harinya, hal itu akan menambah 25 persen kemungkinan Anda untuk terkena obesitas atau kelebihan berat badan.

4. Preeklampsia

Preeklampsia adalah sebuah penyakit yang sering terjadi pada ibu hamil dan menjadi penyakit kedua yang menyebabkan kematian pada ibu hamil. Seorang wanita yang baru mengalami kehamilan harus mengetahui dan mengerti dampak yang ditimbulkan oleh penyakit ini. Berikut ini adalah beberapa tanda yang bisa dikenali, diantaranya: pembengkakan pada anggota tubuh, protein di air seni dan tekanan darah di atas normal.

Sementara itu, mengonsumi garam ternyata menjadi salah satu penyebab kaki menjadi bengkak, hal ini terjadi karena ginjal tidak mampu untuk menyaring kelebihan garam pada urine yang pada akhirnya menyebabkan pembengkakan kaki.

5. Memperlambat Pembentukan Ginjal Janin

Bahaya konsumsi garam pada ibu hamil lainnya yaitu dapat memperlambat pembentukan ginjal pada janin. Ketika pembentukan ginjal terhambat tentu akan menyebabkan tubuh janin tidak bisa memfiltrasi darah yang masuk dan pada akhirnya menyebabkan kematian pada bayi. Bagi ibu hamil disarankan untuk mengatur asupan garam karena asupan yang sesuai akan bermanfaat bagi tubuh dan janin.

Baca juga: 7 Bahaya Konsumsi Terlalu Banyak Gula bagi Ibu Hamil

Jumlah Takaran Garam yang Tepat bagi Ibu Hamil

Jika konsumsi garam berlebih pada ibu hamil bisa membahayakan kesehatan ibu dan janin, lalu berapakan takaran garam yang tepat agar ibu hamil tidak mengalami dampak buruk seperti di atas? 

Konsumsi garam harian selama kehamilan sama dengan ketika Anda tidak hamil. Takaran sehatnya, sama dengan rekomendasi untuk orang dewasa pada umumnya, yaitu tidak lebih dari 6 gram dalam sehari, atau sekitar 1 sendok teh. 

Agar fungsi tubuh tetap dalam keadaan normal, orang dewasa umumnya membutuhkan kurang dari  1 gram garam per hari. Namun, 6 gram masih dalam tahap yang wajar.

Cara termudah adalah dengan membaca label nutrisi yang terdapat pada kemasan makanan untuk memeriksa  jumlahnya. Tetapi, sayangnya tidak semua makanan yang dikonsumsi menyediakan tabel nutrisi atau tabel komposisi. Maka dari itu, ibu hamil tetap perlu kontrol diri terhadap asupan garam agar bahaya konsumsi garam berlebih pada ibu hamil dapat terhindarkan. 

Membatasi Asupan Garam

Seorang ahli nutrisi mengatakan, ibu hamil tetap membutuhkan asupan garam dengan jumlah cukup untuk membantu menjaga kadar cairan pada tubuh. Ibu hamil tidak dilarang untuk mengonsumsi garam, hanya saja disarankan untuk membatasi ataupun lebih memilih makanan rendah garam.

Sebagai contoh, salah satu mi instan yang banyak di konsumsi di Indonesia tercatat memiliki kandungan sodium lebih dari 1.000 miligram. Padahal asupan garam atau sodium yang disarankan per hari untuk orang dewasa berusia di bawah 50 tahun, yaitu tidak lebih dari 2.300 miligram per hari.

Selain itu, ibu hamil bisa membatasi frekuensi membeli makanan siap saji, fast food, makanan kemasan, dan makanan kaleng. Sebab, jenis makanan tersebut umumnya mengandung tinggi garam atau natrium , dan pemanis buatan di dalamnya. Akan lebih baik, jika ibu hamil mengolah makanan sendiri di rumah agar takaran garam bisa lebih terkontrol sehingga makanan menjadi jauh lebih bergizi. 

Nah, itulah bahaya mengonsumsi garam secara berlebihan pada ibu hamil beserta upaya membatasi asupan garam yang bisa bumil ikuti. Apabila muncul keluhan tertentu, segeralah berkonsultasi kepada dokter. Semoga bermanfaat!

  1. Bellefonds de Collen. 2021. Salty Foods during Pregnancy. https://www.babycenter.com/pregnancy/diet-and-fitness/is-it-safe-to-eat-a-lot-of-salty-foods-during-pregnancy_2348. (Diakses pada 30 Mei 2023) 
  2. Anonim. 2020. Salt during Pregnancy. https://www.aptaclub.co.uk/pregnancy/diet-and-nutrition/understanding-food-groups/why-is-salt-important.html. (Diakses pada 30 Mei 2023) 
  3. Mrunal. 2020. Salt Intake and Craving During Pregnancy. https://parenting.firstcry.com/articles/salt-intake-and-craving-during-pregnancy/. (Diakses pada 30 Mei 2023) 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi