Selama hamil, momen merawat tubuh termasuk mandi menjadi tidak sesederhana sebelumnya. Pasalnya, sudah ada perubahan signifikan pada tubuh sehingga terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Apa saja aturan mandi untuk ibu hamil? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Aturan Mandi Berdasarkan Trimester Kehamilan
Secara umum, aktivitas mandi sebelum dan saat hamil tidak ada bedanya. Hanya saja, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan sesuai usia kehamilan.
1. Trimester Pertama
Pada trimester pertama, janin masih tumbuh di dalam rahim dan sangat rawan terjadi gangguan dari luar. Itulah kenapa suhu dari air yang digunakan harus hangat dan tidak boleh melebihi 39 derajat Celcius. Suhu yang terlalu tinggi dapat mengganggu kondisi janin.
Anda masih boleh mandi dan berendam di bak. Namun, disarankan sebentar saja dan suhu air yang digunakan lebih baik yang dingin atau hangat mendekati dingin. Selanjutnya gunakan sabun biasa yang tidak mengandung banyak zat kimia.
Keguguran sering terjadi di kehamilan trimester pertama. Oleh sebab itu, berhati-hatilah dengan lantai kamar mandi yang licin. Bila perlu sediakan alas karet kamar mandi atau handrail supaya ibu hamil bisa berpegangan.
2. Trimester Kedua
Pada trimester kedua, berat badan dari wanita akan mulai naik dan janin juga membesar. Anda sudah boleh mandi seperti biasa. Syarat suhu di bawah 39 derajat Celcius masih berlaku. Jadi, jika Bumil ingin berendam lebih baik mengecek air dengan tangan terlebih dahulu.
Anda boleh menggunakan shower untuk keramas dan membersihkan diri, tapi batasi waktunya agar peluang terjadi infeksi di vagina rendah.
Jika ingin mendapatkan relaksasi tambahan, cukup rendam kaki dengan air hangat dan jangan seluruh tubuh. Bila memungkinkan, masukkan garam epsom di air rendaman, lalu diamkan selama 10 menit. Cara ini dinilai ampuh menghilangkan pegal-pegal pada ibu hamil.
Selanjutnya kalau ingin relaksasi, cukup rendam kaki dengan air hangat dan jangan seluruh tubuh. Bila memungkinkan, masukkan garam epsom di air rendaman, lalu diamkan selama 10 menit. Cara ini dinilai ampuh menghilangkan pegal-pegal pada ibu hamil.
3. Trimester Ketiga
Pada trimester akhir, tubuh akan mulai membesar dan wanita mulai susah untuk bergerak dengan bebas. Pada fase ini tubuh wanita akan sering sekali merasakan sakit. Oleh karena itu berendam di dalam air hangat cukup disarankan meski tidak terlalu lama dan tidak ditambahi bahan kimia.
Perut yang semakin membesar khususnya di area perut mengharuskan Anda untuk berhati-hati saat di kamar mandi. Lakukan semuanya dengan perlahan agar tidak terjatuh atau terpeleset saat menggunakan sabun atau perlengkapan mandi lainnya.
Baca Juga: Benarkah Mandi Air Hangat Bisa Mencegah Diabetes?
Waktu yang Tepat untuk Ibu Hamil Mandi
Ibu hamil sebenarnya boleh mandi kapanpun. Terlebih jika dirasa tubuhnya sudah tidak segar atau lengket karena keringat.
Sementara terkait informasi mengenai larangan mandi di malam hari, mungkin hal tersebut berkaitan dengan suhu udara yang lebih dingin. Saat kedinginan, daya tahan tubuh cenderung menurun sehingga risiko jatuh sakit juga akan lebih tinggi.
Selain itu, mandi malam memicu keinginan untuk berlama-lama berendam atau mandi air hangat. Padahal, hal tersebut adalah sesuatu yang sebaiknya Bumil hindari karena dapat membahayakan janin.
Pada intinya, ibu hamil boleh mandi kapan saja baik pagi, siang, atau malam hari. Terpenting, ingatlah untuk selalu memperhatikan suhu air, durasi, dan kondisi kamar mandi agar terhindar dari risiko terjatuh.
Hal-hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Wanita Hamil saat Mandi
Berikut beberapa hal yang harus sebaiknya dihindari oleh ibu hamil saat mandi, di antaranya:
1. Mandi dengan Air Panas
Jika Bumil mandi menggunakan shower, lebih baik memakai shower yang tidak terlalu panas; suam-suam kuku saja tidak masalah dan jangan terlalu lama. Namun, jika Anda bisa mandi menggunakan air yang memiliki suhu ruangan atau dingin, hal tersebut akan lebih baik karena tidak berpotensi sebabkan masalah pada janin
Masalah suhu air ini sering sekali disepelekan oleh banyak orang. Alasannya sederhana, air hangat bisa membuat tubuh jadi rileks dan rasa sakit di tubuh bisa dihilangkan. Padahal tidak seperti itu, justru air yang terlalu panas bisa memberikan pengaruh buruk pada janin.
2. Menggunakan Banyak Busa
Jangan menggunakan busa terlalu banyak kalau Anda mandi dengan shower atau berendam di dalam bak mandi.
Busa sabun yang terlalu banyak bisa menyebabkan iritasi pada area vagina dan itu buruk untuk janin. Oleh karena itu, gunakan saja sabun-sabun alami yang terbuat dari minyak esensial. Hindari sabun yang terlalu wangi.
3. Berendam yang Lama
Meski diperbolehkan, wanita hamil perlu memperhatikan waktu saat berendam. Saat berendam di dalam air hangat, ada baiknya untuk membatasi waktunya maksimal 20 menit. Lebih dari itu, hal tersebut bisa membuat wanita mengalami gangguan di vagina dan bisa menjalar hingga ke rahim.
4. Tidak Menggunakan Sandal Anti Slip
Peluang wanita mengalami cedera karena jatuh di dalam kamar mandi akan tinggi jika perut sudah semakin membesar. Oleh karena itu, gunakan sandal khusus untuk digunakan di kamar mandi. Sandal ini berguna untuk mencegah terjadinya selip dan terpeleset.
5. Menggunakan Sabun ke Kemaluan
Menjaga sanitasi tubuh selama kehamilan memang sangat penting. Namun, jangan sesekali menggunakan sabun langsung ke vagina. Sabun yang mengandung banyak zat kimia bisa membuat pH dari vagina berubah dan infeksi muncul perlahan-lahan.
Demikianlah ulasan tentang apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan ibu hamil saat sedang mandi. Nah, dari beberapa ulasan di atas, mana saja yang mungkin sering Anda langgar?
- Anonim. 2023. Safety Tips for Taking a Bath While Pregnant. https://momlovesbest.com/baths-during-pregnancy. (Diakses pada 17 Mei 2023)
- Chawla, Vidisha. 2020. How to Take a Bath When Pregnant – Dos and Don’ts. https://parenting.firstcry.com/articles/taking-baths-when-pregnant-is-it-safe/. (Diakses pada 17 Mei 2023)
- Ginta, Daniela. 2018. Hot Tubs and Pregnancy: Safety and Risks. https://www.healthline.com/health/pregnancy/hot-tubs?utm_source=ReadNext. (Diakses pada 17 Mei 2023)
- Knisley, Kimberly . 2020. Are Baths Safe During Pregnancy?. https://www.healthline.com/health/pregnancy/pregnancy-bathtub. (Diakses pada 17 Mei 2023)