Terbit: 24 May 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Ada berbagai pantangan ibu hamil yang dianggap sebagai mitos. Salah satunya adalah pantangan mandi air hangat saat hamil. Bagaimana pandangan secara medis? Simak ulasannya berikut ini.

Amankah Ibu Hamil Mandi dengan Air Hangat? Cek Faktanya

Bolehkah Mandi Air Hangat saat Hamil?

Masyarakat umum, khususnya yang sudah berusia tua menganggap mandi dengan air hangat bisa membahayakan kehamilan. Padahal, kita sendiri tentu tahu betapa nikmatnya mandi dengan air hangat, apalagi setelah melalui hari yang sangat melelahkan dan stres.

Bagi ibu hamil yang kerap merasa mudah lelah dan ingin merasakan rileks, mandi air hangat tentu akan terasa menyenangkan. Namun, menurut pakar kesehatan, mitos ini ternyata benar adanya dan sebaiknya dihindari oleh ibu hamil.

Pakar kesehatan menyebutkan jika ibu hamil mandi dengan air hangat, maka dikhawatirkan suhu yang hangat ini akan mampu membuat pembuluh darah wanita menjadi lebih lebar sehingga sirkulasi darah yang menuju janin bisa mengalami penurunan.

Jika ibu hamil bahkan berendam pada air hangat dengan waktu lebih dari 10 menit, dikhawatirkan bisa menyebabkan pendarahan pada organ vital ibu hamil atau bahkan membuat cairan ketuban bocor yang tentu membahayakan.

Ingatlah bahwa selama masa kehamilan, terdapat banyak sekali perubahan pada ibu hamil. Sebagai contoh, kulit ibu hamil akan cenderung lebih sensitif sehingga mandi air hangat tentu akan memberikan pengaruh pada kesehatan ibu hamil secara keseluruhan.

Selain menghindari penggunaan air hangat, mandi pada waktu terlalu malam atau terlalu pagi juga sebaiknya dihindari.

Risiko Ibu Hamil Mandi dengan Air Hangat

Ibu hamil tidak disarankan mandi air hangat karena dapat membahayakan pada ibu maupun janin dalam kandungan. Berikut ini risiko bagi ibu hamil jika mandi air hangat, meliputi:

  1. Pancaran di jacuzzi bersama dengan suhu air yang tinggi bisa membahayakan janin karena perubahan sirkulasi darah.
  2. Meningkatkan detak jantung Anda dengan cukup cepat dan menyebabkan situasi berbahaya bagi bayi Anda.
  3. Mandi air hangat dapat menyebabkan kelelahan pada ibu hamil.
  4. Menyebabkan pusing dan dehidrasi ekstrem.
  5. Membuat janin dalam kandungan tegang karena tekanan jet dan dampaknya.
  6. Meningkatkan detak jantung janin ke tingkat yang berbahaya.
  7. Menyebabkan suhu tubuh janin meningkat ke tingkat yang berbahaya atau fatal atau disebut hipertermia.
  8. Menyebabkan kejutan pada bayi atau sistem tubuh, yang dapat menyebabkan persalinan prematur atau keguguran.
  9. Ibu hamil mandi air hangat memiliki risiko lebih tinggi mengalami kelainan serius pada otak dan sumsum tulang belakang, menurut beberapa penelitian.
  10. Melahirkan bayi dengan anencephaly, yaitu ketika bagian otak, tengkorak, dan kulit kepala hilang.
  11. Memiliki bayi dengan gastroschisis, yaitu ketika usus memanjang keluar perut.

Baca Juga: Benarkah Mandi Air Hangat Bisa Mencegah Diabetes?

Manfaat Mandi Air Panas untuk Ibu Hamil

Meskipun wanita hamil tidak disarankan mandi air hangat, tetapi mungkin memberikan manfaat selama fase awal persalinan. Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita yang berendam air hangat selama fase awal persalinan membutuhkan lebih sedikit anestesi epidural daripada mereka yang tidak.

Waktu persalinan juga lebih pendek sekitar 32 menit. Namun, berendam air hangat bukanlah pilihan terbaik untuk semua orang. Beberapa alasan untuk menghindari mandi air hangat pada awal persalinan, meliputi:

  • Bayi membutuhkan pemantauan terus-menerus.
  • Mengalami persalinan prematur.
  • Meminum obat penenang atau menggunakan epidural.
  • Memiliki infeksi yang dapat ditularkan melalui darah.
  • Memiliki komplikasi lain.

Baca Juga: 10 Manfaat Mandi Air Hangat bagi Kesehatan

Tips Aman Mandi Air Hangat bagi Ibu Hamil

Mandi kapan pun selama kehamilan bisa sangat aman jika, dan hanya jika dilakukan dengan langkah-langkah yang tepat.

Berikut ini tips aman mandi air hangat berdasarkan usia kehamilan, meliputi:

1. Trimester Pertama

  • Gunakan air hangat atau suam-suam kuku.
  • Batasi durasi mandi hingga 10 menit atau kurang.
  • Gunakan produk mandi organik, dan bebas bahan kimia beracun.
  • Pantau suhu air menggunakan termometer untuk memastikannya tetap di bawah 38 derajat Celsius.

2. Trimester Kedua

  • Mandi secara teratur sampai dokter menginstruksikan sebaliknya.
  • Perhatikan suhu air sebelum menggunakannya.
  • Mandi dan berendam lebih singkat untuk mengurangi kemungkinan terkena infeksi vagina.
  • Jika Anda mengalami sakit kaki, rendamlah kaki dengan air hangat–bukan seluruh tubuh.

3. Trimester Ketiga

  • Gunakan air hangat atau suam-suam kuku.
  • Perhatikan tanda dan gejala peringatan, seperti kurang berkeringat, mual, pusing, atau ketidaknyamanan apa pun. Jika ini terjadi, segera keluar dari kamar mandi.
  • Karena keseimbangan dan mobilitas tubuh mungkin terganggu karena perut yang semakin membesar, mintalah bantuan untuk masuk dan keluar dari bak mandi.

Apabila Anda ingin mandi air hangat ketika sedang hamil, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Ini untuk memastikan keamanan untuk anda dan janin dalam kandungan Anda. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2023. Can Pregnant Women Take Baths? What You Need to Know. https://flo.health/pregnancy/pregnancy-health/staying-healthy/can-pregnant-women-take-baths#:~:text=Use%20warm%20or%20tepid%20water,stays%20below%20102%20degrees%20Fahrenheit. (Diakses pada 13 April 2023)
  2. Anonim. 2021. Does a Hot Bath Induce Labor?. https://www.webmd.com/baby/does-a-hot-bath-induce-labor#:~:text=Unfortunately%2C%20this%20is%20one%20that,hot%20bath%20will%20induce%20labor.&text=While%20it’s%20fine%20to%20take,baby%2C%20which%20can%20cause%20distress. (Diakses pada 13 April 2023)
  3. Knisley, Kimberly. 2020. Are Baths Safe During Pregnancy?. https://www.healthline.com/health/pregnancy/pregnancy-bathtub (Diakses pada 13 April 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi