Terbit: 2 October 2016 | Diperbarui: 6 June 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Selama dalam kandungan, bayi akan dikelilingi oleh cairan ketuban. Pada kondisi tertentu cairan ketuban menimbulkan masalah kesehatan pada janin, seperti sindrom aspirasi mekonium. Simak selengkapnya tentang sindrom aspirasi mekonium pada artikel berikut ini!

Inilah Dampak yang Mengintai Bayi Akibat Menelan Air Ketuban Hijau

Apa Itu Sindrom Aspirasi Mekonium?

Air ketuban merupakan cairan bening yang mengelilingi bayi selama dalam kandungan. Cairan ini berguna untuk melindungi janin dari cedera dan perubahan suhu. Selain itu, air ketuban juga mengandung berbagai nutrisi, hormon, dan antibodi yang diperlukan janin. 

Namun, air ketuban juga bisa terlihat berwarna hijau atau cokelat. Kondisi ini merupakan tanda bahwa bayi sudah mengeluarkan feses pertamanya (mekonium) selagi dalam kandungan. 

Sebenarnya, bayi seharusnya mengeluarkan mekonium saat sudah lahir. Akan tetapi, kondisi stres pada janin sebelum atau selama persalinan bisa membuatnya mengeluarkan mekonium saat masih dalam kandungan. 

Aspirasi mekonium merupakan peristiwa ketika bayi baru lahir menghirup campuran air ketuban dan mekonium. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah pada pernapasan bayi yang dikenal dengan sindrom aspirasi mekonium.

Bayi  yang sudah terpapar mekonium dalam waktu yang lama mungkin akan lahir dalam kondisi kulit dan kuku yang kering. Gejala yang paling umum dialami penderita sindrom aspirasi mekonium adalah napas menjadi lebih cepat seta terdengar suara ketiba bayi bernapas. 

Perlu diingat bahwa gejala sindrom aspirasi mekonium pada setiap bayi tidak sama sehingga perlu pemeriksaan yang tepat. 

Baca JugaIni Ciri-ciri Air Ketuban Merembes yang Mudah Anda Kenali

Penyebab Sindrom Aspirasi Mekonium

Mekonium seharusnya dikeluarkan oleh bayi sesaat setelah dilahirkan, sebelum bayi mulai minum ASI atau susu formula. Namun, pada beberapa kasus, bayi dapat mengeluarkan mekonium selama masih dalam kandungan. 

Ketika bayi mengeluarkan mekonium selama masih dalam kandungan, maka air ketuban akan terkontaminasi feses. Akibatnya, mekonium dapat masuk ke paru-paru bayi. Ketika hal ini terjadi, maka bayi akan mengalami sindrom aspirasi mekonium. 

Sindrom aspirasi mekonium merupakan masalah pernapasan yang dialami bayi karena pembengkakan atau inflamasi dalam paru-paru bayi. 

Seharusnya, bayi tidak mengeluarkan mekonium selama dalam kandungan. Namun, kondisi stres pada bagi dapat menyebabkan hal ini. 

Beberapa faktor yang dapat menimbulkan stres pada bayi sebelum lahir, antara lain:

  • Persalinan yang terlalu sulit
  • Persalinan yang terlalu lama
  • Penurunan suplai oksigen selama dalam rahim
  • Diabetes pada ibu hamil
  • Plasenta yang “menua” karena kehamilan sudah melebihi hari perkiraan lahir (HPL)
  • Tekanan darah tinggi pada ibu hamil
  • Infeksi dalam plasenta yang memengaruhi kondisi bayi

Komplikasi Sindrom Aspirasi Mekonium

Pada sebagian besar kasus, sindrom aspirasi mekonium tidak menimbulkan komplikasi kesehatan dalam jangka panjang. Akan tetapi, sindrom aspirasi mekonium bisa memberikan dampak serius bagi kesehatan bayi yang baru lahir. 

Kehadiran mekonium dalam paru-paru dapat menyebabkan peradangan dan infeksi. Selain itu, mekonium juga dapat menghalangi saluran udara sehingga paru-paru menjadi bengkak. Jika hal ini tidak ditangani, maka kondisi ini akan berkembang menjadi pneumotoraks. 

Tidak hanya itu, sindrom aspirasi mekonium bisa meningkatkan risiko bayi mengalami hipertensi paru persisten. Kondisi ini ditandai dengan tekanan darah tinggi di pembuluh paru, sehingga bayi akan kesulitan bernapas. 

Pada kasus yang lebih jarang, sindrom aspirasi mekonium bisa mengganggu aliran oksigen ke otak. Kondisi ini bisa memicu kerusakan otak secara permanen. 

Air ketuban hijau muncul ketika bayi mengeluarkan feses pertamanya saat dalam kandungan. Kondisi ini bisa menimbulkan masalah kesehatan pada bayi yaitu sindrom aspirasi mekonium. 

Untuk mencegah hal ini, Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter agar masalah kesehatan selama hamil dapat dicegah dan kondisi stres pada janin juga dapat diturunkan.

  1. John Hopkins Medicine. Meconium Aspiration Syndrome. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/meconium-aspiration-syndrome. (Diakses pada 6 Juni 2023). 
  2. Medline Plus. 2021. Meconium Aspiration Syndrome. https://medlineplus.gov/ency/article/001596.htm. (Diakses pada 6 Juni 2023).
  3. Pratt, Elizabeth. 2023. What Is Amniotic Fluid? https://www.verywellhealth.com/amniotic-fluid-5120311. (Diakses pada 6 Juni 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi