Mudah marah saat hamil memang menjadi suatu hal yang dimaklumi. Namun, sebaiknya Anda perlu mengendalikan emosi Anda. Ini penting karena ada beberapa akibat sering marah saat hamil yang tidak baik bagi janin Anda. Simak penyebab dan cara mengatasinya di bawah ini.
Penyebab Mudah Marah Saat Hamil
Ada beberapa penyebab yang membuat para ibu hamil mudah marah. Penyebab mudah marah ini ada yang muncul karena faktor kehamilan dan ada pula penyebab yang muncul bukan karena faktor kehamilan.
Berikut ini adalah beberapa penyebab mudah marah saat hamil, di antaranya:
1. Perubahan Hormon
Salah satu penyebab mudah marah saat hamil adalah adanya perubahan hormon. Perubahan hormon ini bahkan sering kali menjadi penyebab utama mengapa para ibu mudah marah saat hamil.
Perubahan hormon-hormon selama kehamilan cukup memengaruhi secara psikis. Tidak jarang para ibu hamil kehilangan ketenangan dan ‘kewarasan’ sehingga tidak bisa mengendalikan emosi dan amarahnya.
Akibatnya, para ibu hamil sering marah saat hamil tanpa ia sadari dan baru sadar ketika amarahnya telah keluar. Sayangnya, kesadaran ini acap kali telat dan diikuti rasa penyesalan yang tidak bisa mengubah kondisi.
2. Ketidaknyaman Saat Hamil
Para ibu hamil senantiasa merasakan ketidaknyamanan terutama secara fisik. Ketidaknyamanan ini juga terkait dengan perubahan hormon selama masa kehamilan. Perut yang semakin besar tentunya membuat ibu hamil susah berjalan, susah tidur, dan susah beraktivitas lainnya.
Belum lagi, ketika darah ibu hamil yang encer sering membuat ibu hamil cepat pusing dan mudah lelah. Rasa tidak nyaman ini semakin diperparah oleh rasa ketidaknyaman lainnya seperti susah bernapas, nyeri payudara, kontraksi palsu, dan lainnya. Ini juga menjadi penyebab mengapa ibu hamil mudah marah.
3. Rasa Cemas
Tak sedikit ibu hamil yang memiliki kecemasan memikirkan semua hal yang terkait dengan proses persalinan, masa depan janinnya, dan lainnya. Para ibu hamil harus tahu bahwa rasa cemas pada persalinan bisa membuat Anda mudah marah ketika hamil.
4. Ketakutan
Para ibu hamil juga sering dihantui rasa takut memikirkan sakitnya nanti ketika melahirkan atau rasa takut kehilangan janin bila terjadi sesuatu yang buruk. Seharusnya, hal ini harus ditepis agar tidak memengaruhi emosi dan amarah.
5. Masalah Kehidupan
Masalah kehidupan tidak mengenal kondisi fisiologis. Beberapa masalah kehidupan seperti masalah cinta, finansial, keluarga, dan lainnya terjadi ketika sedang hamil. Ini memang di luar karena faktor kehamilan tetapi cukup memengaruhi emosi ibu hamil.
6. Kelelahan dan Kurang Tidur
Kelelahan pada trimester pertama kehamilan atau kurang tidur pada akhir kehamilan dapat menyebabkan mood swing atau suasana hati berubah-ubah, sehingga apa pun dapat membuat Anda marah. Begitu pun saat kelelahan, membuat ibu sangat sensitif karena kurang bersemangat.
Demikian pula, akhir kehamilan dapat membuat ibu hamil terjaga di malam hari. Sulit untuk menemukan posisi yang nyaman saat tidur, dan kemungkinan besar akan mengalami sakit dan nyeri atau kontraksi.
Baca Juga: 7 Tips Mengatasi Mood Swing pada Ibu Hamil
7. Morning Sickness
Morning sickness dapat menyebabkan gejala fisik yang intens, tetapi juga dapat memiliki efek mental dan psikologis yang besar. Jadi, sulit untuk merasa menjadi diri yang terbaik ketika terus-menerus takut mual akan terjadi.
Tidak menyenangkan ketika mencari toilet atau kantong kosong untuk menampung muntahan. Dengan begitu banyak momen yang tidak nyaman dan kekhawatiran mungkin tiba-tiba muntah selama beraktivitas, hal ini dapat merusak suasana hati seiring waktu.
8. Perubahan Fisik
Tubuh yang berubah selama kehamilan bisa membuat Anda menangis karena gembira atau putus asa. Beberapa ibu hamil suka melihat perut mereka membesar dan berubah, sementara yang lain merasa kecewa melihat tubuhnya menjadi tidak dikenali lagi.
Akibat Sering Marah Saat Hamil Terhadap Janin
Sering kali, para ibu hamil pun menjadi sering marah karena beberapa penyebab yang telah disebutkan sebelumnya. Ada beberapa akibat sering marah saat hamil yang tidak baik bagi janin Anda.
Berikut adalah beberapa bahaya bagi janin jika sering marah saat hamil, meliputi:
1. Kelahiran Prematur
Suatu hal yang lumrah jika ibu hamil sering dan mudah marah. Namun, memaklumi ini tidak dapat mengubah efek marah terhadap janin. Jangan mengira bila emosi yang meledak tidak memengaruhi HPL (hari perkiraan lahir) bayi.
Akibat sering marah saat hamil ternyata bisa memicu kelahiran prematur. Ini tentunya tidak baik jika Anda ingin agar bayi Anda memiliki tumbuh kembang yang bagus yaitu genap 9 bulan di dalam rahim.
Tentunya Anda mengetahui bahwa kelahiran prematur membuat tumbuh kembang bayi di dalam rahim menjadi terhenti. Bayi harus terlahir sebelum fungsi organnya berkembang dengan sempurna.
2. Berat Bayi Lahir Rendah
Jika kelahiran prematur terjadi maka biasanya bayi akan memiliki berat badan lahir rendah (BBLR). Berat badan lahir rendah yang juga merupakan akibat sering marah saat hamil memiliki beberapa dampak lanjutan.
Berat bayi lahir rendah berdampak terhadap sistem kekebalan tubuh bayi yang cukup rentan terhadap penyakit. Belum lagi, kemampuan bayi mengonsumsi ASI masih belum baik sehingga sering kali diikuti kejadian bayi kuning.
3. Gangguan Motorik
Janin yang ibunya sering marah saat hamil akan mengalami gangguan saraf motorik. Ini bisa terjadi karena emosi ibu bisa memengaruhi hormon-hormon tertentu dan membuat perkembangan motorik bayi mengalami hambatan.
Selain itu, gangguan motorik juga bisa terjadi karena kelahiran prematur. Akibat sering marah saat hamil bagi janin memang memiliki dampak berkelanjutan. Oleh karena itu, para ibu seharusnya bisa mengendalikan emosinya ketika ingin marah.
4. Gangguan Kognitif
Tidak hanya motorik, adanya gangguan pada kognitif janin juga menjadi salah satu akibat sering marah saat hamil. Emosi ibu hamil bisa memengaruhi hormon tertentu yang membuat perkembangan kognitif janin menjadi terganggu.
Gangguan kognitif juga bisa terjadi karena janin mengalami kelahiran prematur sebelum kognitifnya berkembang dengan optimal. Jadi, jika Anda ingin memiliki anak yang cerdas maka janganlah mudah marah.
Baca Juga: Cemas Menghadapi Persalinan? Ini Solusinya
Cara agar Tidak Mudah Marah Saat Hamil
Anda telah mengetahui beberapa akibat sering marah saat hamil yang cukup fatal bagi tumbuh kembang bayi. Pastinya, Anda tidak inginkan hal-hal tersebut terjadi pada bayi Anda. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan beberapa cara agar tidak mudah marah saat hamil.
Berikut ini beberapa cara agar tidak mudah marah saat hamil:
1. Menjaga Pola Makan dengan Baik
Jika pernah merasa lapar, Anda tahu bahwa kekurangan makanan dapat menyebabkan ‘latupan’ yang tidak diinginkan.
Sebaiknya tenangkan kemarahan batin dan hilangkan nafsu makan dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi serta camilan mengenyangkan yang menambah energi bagi tubuh dan pada otak. Energi yang berkelanjutan akan membantu Anda tetap tenang.
2. Tidur yang Nyenyak
Sangat penting untuk mendapatkan tidur yang berkualitas saat hamil. Meskipun tidak mendapatkan istirahat yang cukup selama trimester pertama, Anda dapat mencoba memaksimalkannya dengan mengikuti rutinitas waktu tidur, menjaga jadwal pagi, dan tidur siang sesuai kebutuhan.
Saat persalinan semakin dekat, lakukan apa yang Anda bisa untuk meningkatkan ketenangan meskipun ada ketidaknyamanan yang mungkin Anda rasakan. Cobalah beberapa latihan pernapasan sebelum tidur, dan gunakan bantal untuk membantu Anda merasa nyaman.
3. Olahraga
Olahraga adalah salah satu cara meredakan stres dan penguat suasana hati yang bagus. Jika Anda tiba-tiba merasa marah, pertimbangkanlah untuk melakukan kardio ringan berdampak rendah, seperti berjalan kaki atau berenang.
Lebih baik olahraga di luar ruangan, karena udara segar akan menyegarkan. Ditambah lagi, pelepasan endorfin akan mendorong perasaan positif dan bahagia.
Baca Juga: 10 Olahraga untuk Ibu Hamil, Calon Ibu Perlu Baca!
4. Bersikap Anggun
Kehamilan itu sulit bagi sebagian besar wanita. Misalnya, merasa tidak sehat secara emosional membuatnya wanita semakin sulit. Jadi, jangan menyalahkan diri sendiri jika Anda bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi, mengamuk, atau mengalami melodramatis.
Daripada menampilkan amarah, sebaiknya tunjukkan sikap anggun dan bersahaja, dan ketahuilah bahwa amarah ini bersifat sementara.
5. Bicara dengan Orang yang Anda Sayangi
Sebaiknya pastikan anggota keluarga atau teman Anda memahami bagaimana perasaan dan apa yang Anda alami. Jelaskan kepada mereka bahwa Anda terkadang marah atau bereaksi dengan cara yang mengejutkan.
Membicarakan hal tersebut dapat membuat Anda dan orang yang Anda sayangi siap untuk berkomunikasi lebih lancar jika ada masalah yang terjadi.
Anda juga bisa berkomunikasi dengan ibu hamil lain yang bisa memahami kondisi Anda saat ini. Untuk itu, bergabunglah dengan komunitas ibu hamil secara langsung atau secara virtual melalui media sosial.
6. Bicara dengan Terapis
Jika Anda merasa emosi yang mengganggu, jika kecemasan menghambat kemampuan Anda untuk berfungsi, atau jika Anda terus-menerus depresi, sebaiknya Anda harus mencari bantuan ke terapis, seperti dokter kandungan atau psikolog.
Depresi dan kecemasan prenatal adalah hal biasa, dan tidak perlu merasa malu untuk mengunjungi terapis. Anda seharusnya menikmati saat-saat menyenangkan selama kehamilan, jadi ambil langkah untuk mendapatkan kembali kebahagiaan Anda dengan menghubungi terapis.
Itu dia berbagai penyebab, dampak, dan dan cara mengatasi marah saat hamil yang perlu ibu hamil ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!
- Anonim. Tanpa Tahun. Mood Swings During Pregnancy. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/mood-swings-during-pregnancy/ (Diakses pada 22 Mei 2023)
- Barth, Lauren. 2021. Pregnancy Mood Swings: Why You’re Feeling Them and What to Do. https://www.healthline.com/health/pregnancy/pregnancy-mood-swings (Diakses pada 22 Mei 2023)
- Marsh, Lorna. 2021. Mood swings in pregnancy. https://www.babycentre.co.uk/a253/mood-swings-in-pregnancy (Diakses pada 22 Mei 2023)