Terbit: 4 August 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Efek kurang tidur saat hamil sebaiknya Anda waspadai. Pasalnya, hal ini tidak hanya mengganggu kesehatan, tetapi juga bisa mengganggu perkembangan janin di dalam kandungan. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Dampak Kurang Tidur bagi Ibu Hamil dan Perkembangan Janin

Penyebab Ibu Hamil Susah Tidur

Ibu hamil sering kali mengalami masalah sulit tidur atau kurang tidur (insomnia). Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti:

  • Perubahan metabolisme pada ibu hamil.
  • Mengalami kram kaki.
  • Perubahan hormon sebelum melahirkan.
  • Merasa mulas.
  • Sakit punggung.
  • Perkembangan janin yang membuat perut semakin membesar. Hal ini membuat Bumil sulit mencari posisi tidur yang nyaman.
  • Rasa lapar tiba-tiba di tengah malam.
  • Frekuensi buang air kecil meningkat di malam hari.
  • Kekhawatiran sebelum kelahiran.

Selain itu, gangguan tidur juga bisa menjadi pemicu insomnia pada ibu hamil. Sejumlah gangguan tidur yang dapat terjadi selama kehamilan, antara lain:

Baca JugaKenali Penyebab dan Cara Mengatasi Sering Buang Air Kecil saat Hamil

Efek Kurang Tidur pada Kehamilan

Susah tidur saat hamil dapat berakibat pada kurangnya jam istirahat ibu hamil. Padahal, ibu hamil dianjurkan untuk mendapatkan waktu istirahat yang cukup.

Perlu Anda ketahui, kondisi ini tidak bisa dianggap sepele. Pasalnya, kurang tidur selama kehamilan bisa mengganggu kesehatan ibu dan menghambat tumbuh kembang janin.

Beberapa efek kurang tidur saat hamil pada ibu dan janin yang sebaiknya diwaspadai, di antaranya:

1. Preeklampsia

Menurut penelitian, salah satu dampak buruk kurang tidur saat hamil adalah meningkatnya risiko preeklamsia.

Preeklampsia adalah salah satu akibat kurang tidur selama kehamilan yang sering terjadi. Kondisi ini dapat memicu komplikasi kesehatan yang serius bagi ibu dan janin, seperti cedera organ dan terkadang bisa berakibat fatal.

Apabila tekanan darah Anda lebih tinggi dari biasanya dan ditemukan adanya protein di dalam urine, maka ada kemungkinan ini merupakan tanda preeklamsia.

2. Denyut Jantung Melambat

Waktu tidur yang kurang bisa memicu stres. Hal ini membuat tubuh menghasilkan gelombang hormon yang akan memicu tekanan darah meningkat.

Jika Anda menyikapinya dengan perilaku atau kebiasaan tidak sehat, tekanan darah bisa semakin meningkat.

Contoh perilaku atau kebiasaan yang dimaksud, yaitu merokok, konsumsi minuman beralkohol, peyalahgunaan obat-obatan terlarang, dan konsumsi makanan yang tidak sehat.

Kondisi tersebut pada akhirnya bisa meningkatkan risiko hipertensi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi menyebabkan penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung. Sebagai akibatnya, aliran darah menuju janin bisa terhambat.

Padahal, darah berperan penting pada kehamilan. Ini karena fungsinya untuk mengangkut oksigen dan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi ibu. Jika distribusinya terhambat, kadar oksigen yang diperoleh janin bisa berkurang.

Kondisi ini tentu harus diwaspadai. Pasalnya, jumlah kadar oksigen yang kurang bisa mengakibatkan tumbuh kembang janin terganggu.

Selain itu, distribusi aliran darah yang kurang pada janin bisa menyebabkan denyut jantung melambat. Meski kondisi ini tidak bertahan selamanya dan tidak membahayakan janin, detak jantung yang tidak normal bisa berdampak pada kematian janin.

Baca JugaIbu Hamil Minum Kopi, Aman atau Berbahaya bagi Janin?

3. Asidosis

Selain denyut jantung yang melambat, terhambatnya aliran darah pada janin bisa berakibat pada asidosis. Ini adalah kondisi ketika kadar asam di dalam darah lebih banyak dibandingkan jumlah normalnya.

Pada akhirnya, kondisi ini bisa berdampak buruk terhadap janin, bahkan bisa memicu kematian.

4. Diabetes gestasional

Salah satu efek kurang tidur saat hamil adalah diabetes gestasional. Kondisi ini berhubungan metabolisme gula darah di dalam tubuh.

Diabetes gestasional berisiko menimpa pada usia kehamilan di atas enam bulan. Bumil yang memiliki kondisi tertentu juga rentan mengalaminya, misalnya obesitas.

Kurang tidur akibat stres bisa memicu Bumil makanan tidak sehat. Konsumsi makanan yang tidak sehat berisiko menyebabkan kenaikan berat badan sekaligus kadar gula dalam tubuh.

Perlu diketahui, diabetes gestasional dapat memperbesar risiko kematian pada bayi. Pasalnya, bayi yang terlahir dari ibu dengan kondisi ini rentan tersangkut ketika dilahirkan.

5. Depresi

Depresi adalah salah satu efek kurang tidur saat hamil. Jika terjadi sesekali, kurang tidur memang bukan masalah besar pada Bumil.

Berbeda halnya jika kondisi berlangsung terus-menerus. Kebiasaan ini akan memengaruhi suasana hati, konsentrasi, dan ingatan ibu hamil.

Pada akhirnya, kurang tidur saat hamil yang berlangsung secara kronis (berlangsung lama) dapat memicu masalah kesehatan, seperti diabetes gestasional, stres, dan depresi.

6. Terhambatnya Pertumbuhan Bayi

Kurang tidur saat hamil memang tidak membuat janin ikut mengalami masalah kesulitan tidur. Akan tetapi, masalah kurang tidur jangka panjang dapat menyebabkan berkurangnya jumlah hormon pertumbuhan yang dilepaskan.

Jika dibiarkan terus-menerus, bukan tidak mungkin kondisi tersebut akan menghambat pertumbuhan janin Anda.

Baca JugaPenyebab dan Cara Mengatasi Susah Tidur saat Hamil Tua

7. Kelahiran Prematur

Salah satu akibat dari kurang tidur dan susah tidur selama kehamilan ternyata bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur. Hal ini tentunya akan memberikan akibat yang tidak baik tambahan bagi bayi Anda kelak.

Kelahiran prematur dapat memicu berat bayi lahir rendah serta masalah lain akibat perkembangan organ yang belum optimal.

Itulah beberapa efek kurang tidur saat hamil yang sebaiknya diwaspadai. Mengetahui efek buruk tersebut, pastikan Anda mendapatkan waktu tidur yang cukup.

Jika kesulitan untuk tidur saat hamil, Anda bisa kembali memperhatikan asupan makanan sehari-hari, melakukan teknik relaksasi sebelum tidur, dan berolahraga secara rutin.

Apabila keluhan kurang tidur selalu menghinggapi, segera periksakan kondisi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai.

 

  1. Geddes, Jennifer Kelly. 2022. Insomnia During Pregnancy. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/insomnia.aspx. (Diakses pada 21 Juni 2023).
  2. Mayo Clinic Staff. 2023. Premature Birth. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/premature-birth/symptoms-causes/syc-20376730. (Diakses pada 21 Juni 2023).
  3. Peters, Brandon. 2022. The Effects of Lack of Sleep and Poor Sleep During Pregnancy. https://www.verywellhealth.com/consequences-of-sleep-problems-in-pregnancy-3015068. (Diakses pada 21 Juni 2023).
  4. Pien, Grace Weiwei. Get a Good Night’s Sleep During Pregnancy. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/staying-healthy-during-pregnancy/get-a-good-nights-sleep-during-pregnancy. (Diakses pada 21 Juni 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi