Terbit: 22 April 2018 | Diperbarui: 31 August 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Mengejan merupakan salah satu teknik yang perlu dikuasai oleh ibu hamil. Melalui teknik mengejan yang baik, persalinan akan berjalan lebih lancar. Sedangkan, metode yang keliru dapat membahayakan ibu dan janin. Bagaimana cara mengejan yang salah dan perlu dihindari?

7 Hal yang Sebaiknya Anda Dihindari Ketika Mengejan saat Melahirkan Normal

Kesalahan yang Banyak Dilakukan Saat Mengejan

Apabila Anda memilih untuk menjalani persalinan normal atau pervaginam, maka proses mengejan menjadi hal yang tidak akan terhindarkan. Saat ini, bayi akan dibawa keluar dari rahim. Proses mengejan tidak bisa dilakukan sembarangan karena dapat menyebabkan masalah pada ibu. 

Beberapa kesalahan mengejan yang banyak sering dilakukan selama persalinan, antara lain:

1. Mengejan Sebelum Waktunya

Saat menjalani persalinan normal, Anda pasti akan melewati tahap kontraksi. Saat ini, mulut rahim akan membuka dari 6 hingga 20 cm. Semakin bertambahnya pembukaan mulut rahim, Anda akan merasakan kontraksi yang semakin kuat, reguler, dan durasinya semakin panjang. 

Saat proses pembukaan, banyak wanita yang mengejan untuk melampiaskan rasa sakit sebelum diperintahkan dokter. 

Padahal, mengejan terlalu awal akan menyebabkan pembengkakan pada mulut rahim. Selain itu, mengejan terlalu awal juga akan membuang banyak tenaga yang membuat kelelahan. 

Baca JugaBenarkah Melahirkan Anak Kedua Lebih Mudah?

2. Mengejan Terlalu Keras

Anda bisa saja mengejan terlalu keras saat persalinan untuk melampiaskan rasa sakit kontraksi. Namun, hal ini tidak disarankan untuk dilakukan. 

Mengejan terlalu keras dapat meningkatkan risiko robekan pada vagina dan otot dasar panggul menjadi lebih lemah. Akibatnya, disfungsi seksual bisa saja terjadi setelah persalinan. Selain itu, mengejan terlalu keras juga dapat menghabiskan tenaga lebih banyak.

Mengejan saat melahirkan disarankan seperti mengejan saat buang air besar, yaitu mengejan dengan tenang dan pelan, mengikuti permintaan tubuh.

3. Mengejan dengan Tegang

Mengejan sebenarnya merupakan insting alami dari ibu. Saat mendorong, sebaiknya pusatkan tenaga pada otot-otot persalinan dibandingkan memusatkan tenaga pada tubuh bagian atas dan membuat ekspresi wajah tegang. 

Menegangkan otot wajah dapat membuat wajah dan mata memerah akibat pembuluh darah pecah serta otot leher menjadi kaku. 

4. Tidak Mengatur Napas dengan Baik

Agar mengejan jadi lebih efektif, Anda dapat mengejan dengan napas yang teratur. Bernapas dengan tidak beraturan saat mengejan dapat membuat Anda cepat lelah. 

Tidak perlu terburu-buru saat mengejan. Ambil napas dalam-dalam, tahan di paru-paru, tempatkan dagu pada dada Anda, lalu dorong kaki Anda dan buang napas lewat hidung.

Lemaskan rahang dan mulut Anda, biarkan terbuka untuk membantu melemaskan otot panggul. Menahan napas saat mengejan dapat membahayakan bayi jika dilakukan dalam waktu lama.

5. Mengejan dalam Posisi Tidak Nyaman

Anda pasti sudah sering melihat bahwa persalinan umumnya dilakukan dalam posisi berbaring. Padahal, ini bukan satu-satunya posisi yang tepat untuk persalinan. Apabila Anda merasa tidak nyaman dengan posisi ini, ada beberapa posisi lain yang bisa dicoba. 

Saat persalinan, Anda perlu mengikuti insting. Jika posisi berbaring tidak bisa membuat Anda nyaman, maka cobalah posisi tiduran menyamping, jongkok, atau berlutut. Setiap posisi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penting untuk memilih posisi yang membuat nyaman.  

6. Berteriak Berlebihan

Rasa sakit saat kontraksi dan persalinan memang sangat menyakitkan. Tidak heran bila Anda berteriak. Namun, Anda tetap perlu mengontrolnya agar tidak terlalu berlebihan. 

Berteriak akan mengeluarkan energi dalam tubuh. Jika dilakukan secara berlebihan, Anda akan merasa kelelahan dan kehilangan kendali. Selain itu, berteriak juga akan melukai pita suara. Daripada berteriak berlebihan, Anda lebih disarankan untuk mengatur napas. 

Baca JugaPersalinan Normal atau Caesar, Mana yang Lebih Baik?

7. Menutup Mata

Saat mengejan, mungkin tanpa sadar Anda akan memejamkan mata. Bisa saja ini adalah kebiasaan atau tindakan refleks semata. Namun, sebaiknya hindari menutup mata saat mengejan.

Pasalnya, menutup mata saat mengejan akan meningkatkan tekanan pada mata. Kondisi ini akan meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah pada mata. Oleh sebab itu, selalu ingat untuk membuka mata saat mengejan atau Anda bisa terus melihat perut. 

Itu dia beberapa hal yang perlu dihindari saat mengejan agar persalinan berjalan lancar tanpa masalah pada kesehatan. Agar persalinan berjalan lancar, Anda bisa meminta bantuan doula atau mengikuti kelas khusus persalinan. Selain itu, Anda juga bisa melakukan konsultasi dengan dokter kandungan terkait proses persalinan.

  1. Mayo Clinic Staff. 2022. Stages of Labor and Birth: Baby, it’s Time!. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/labor-and-delivery/in-depth/stages-of-labor/art-20046545. (Diakses pada 10 Juli 2023).  
  2. Parents Editors. 2019. Pushing During Labor: More Isn’t Better. https://www.parents.com/pregnancy/giving-birth/labor-and-delivery/pushing-during-labor-more-isnt-better/ (Diakses pada 10 Juli 2023). 
  3. Penn Medicine. 5 Different Birthing Positions to Try During Labor. https://www.lancastergeneralhealth.org/health-hub-home/motherhood/your-pregnancy/5-different-birthing-positions-to-try-during-labor. (Diakses pada 10 Juli 2023). 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi