Terbit: 25 June 2020
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Ciri-ciri anak autis sebenarnya mudah dikenali pada beberapa bulan pertama kehidupannya. Beberapa indikator yang bisa menjadi patokan orang tua adalah keterampilan sosialnya, kemampuannya berkomunikasi, dan perilaku dibanding anak lain yang seusianya. Simak penjelasan lengkap mengenai ciri anak autis selengkapnya di bawah ini.

11 Ciri-Ciri Anak Autis yang Wajib Diketahui Orang Tua

Ciri-Ciri Anak Autis yang Harus Diketahui Orang Tua

Sebelum menjelaskan mengenai ciri anak autis, beberapa hal penting yang harus diketahui adalah beberapa anak dengan gangguan spektrum autisme mengalami kesulitan belajar dan memiliki kecerdasan yang lebih rendah ketimbang anak lainnya.

Sementara pada kasus yang lain, ada anak yang memiliki kecerdasan normal hingga di atas rata-rata, namun mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan menyesuaikan diri dengan situasi sosial. Karena kondisi yang unik inilah, gejala pada setiap anak dan tingkat keparahan kadang-kadang sulit untuk ditentukan.

Berikut ini adalah ciri-ciri anak autis umum yang bisa dikenali, di antaranya:

1. Kesulitan Menjalin Interaksi Sosial

Ciri-ciri anak autis ini sebenarnya mudah dikenali, namun beberapa orang tua menganggap bahwa anaknya memiliki sifat yang sangat pemalu. Padahal, sulit melakukan interaksi sosial mungkin menjadi pertanda seorang anak memiliki autis.

2. Memiliki Ketertarikan pada Objek di Luar Kewajaran

Ciri anak autis berikutnya yang bisa dikenali adalah minat yang tidak biasa pada objek tertentu. Hal itu bisa terlihat dari bagaimana cara anak memainkan objek tersebut, anak autis mungkin bermain dengan cara yang berbeda atau tidak biasa.

Misalnya, seorang anak mungkin bisa duduk duduk berjam-jam hanya untuk memutar roda kendaraan mainannya.

3. Kesulitan Jika Mengalami Perubahan

Seorang anak yang memiliki gangguan spektrum autisme biasanya memiliki ritme rutinitas yang sama setiap harinya. Anak akan mengalami kesulitan dengan perubahan dalam rutinitas, pakaian, makanan, pengasuh, dan kondisi lingkungan sekitarnya.

4. Memiliki Kehebatan Sekaligus Kekurangan

Seorang anak dengan kondisi ini memiliki kemampuan hebat di satu bidang, akan tetapi mengalami kesulitan di bidang lain. Contohnya:

  • Seorang anak autis mungkin kesulitan memegang pensil tetapi memiliki memori yang kuat terhadap kata-kata di lagu atau film.
  • Seorang anak autis mungkin mengalami kesulitan mengetahui cara bermain game dengan rekannya, tetapi  memiliki pemahaman yang sangat baik tentang bagaimana komputer bekerja.
  • Seorang anak autis mungkin mengalami kesulitan berbicara tetapi memiliki kemampuan membangun struktur yang rumit dari Lego.

5. Memiliki Indra yang Lebih Sensitif

Ciri-ciri anak autis ini mudah dikenali karena seorang anak akan bereaksi kuat jika satu atau lebih indra yang dimilikinya mendapatkan stimulus. Misalnya, seorang anak dapat menunjukan reaksi berlebih terhadap sinar matahari, sementara anak yang lain mungkin bisa merasa risih dengan label yang ada pada pakaian atau suara keras.

Meski terdapat indra yang lebih sensitif, ciri-ciri anak autis juga bisa terlihat dari kesulitan mengenali warna, bau, atau tekstur makanan tertentu. Kondisi ini bisa membuat seorang anak membatasi apa yang mereka makan.

6. Melakukan Hal yang Sama Berkali-kali

Seorang anak dengan kondisi autis dapat melakukan hal yang sama berulang kali. Misalnya, seorang anak mungkin berulang kali mengepakkan tangan, melompat, atau berjalan berjinjit. Hal ini biasanya dilakukan oleh anak untuk membantu menenangkan dirinya sendiri selama situasi yang penuh tekanan atau dilakukan untuk menghibur dirinya sendiri.

7. Memiliki Reaksi Emosional yang Berlebih

Ciri-ciri anak autis ini bisa menguras energi orang tua karena seorang anak bisa memiliki reaksi emosional yang luar biasa intens dan berkepanjangan. Misalnya, seorang anak mungkin menjadi sangat marah ketika diminta berhenti bermain dan bersiap untuk makan siang.

Reaksi-reaksi ini dapat terjadi sebagai akibat dari kecemasan yang mereka rasakan ketika melakukan perubahan dalam rutinitas.

8. Berbicara Hal yang Sama Berulang-ulang

Ciri anak autis juga terlihat dari keinginannya untuk berbicara terus-menerus tentang hal tertentu yang menarik minatnya. Akan tetapi, ia tidak menyadari bahwa orang lain mungkin tidak memiliki minat yang sama dengannya.

9. Sulit Mengikuti Aturan

Banyak anak dengan kondisi ini mengalami kesulitan belajar untuk bergiliran dan berbagi dibanding anak-anak seusianya. Kondisi inilah yang sering kali membuat anak-anak lainnya enggan bermain dengannya. Bahkan, ada anak autis yang tidak tertarik sama sekali dengan orang lain.

10. Sulit Memahami Bahasa Tubuh, Nada Suara, dan Gerakan

Anak autis mungkin tidak mengerti apa artinya melambaikan tangan. Kondisi ini membuat ekspresi wajah dan gerakan tubuh tidak sesuai dengan apa yang mereka katakan. Misalnya, tersenyum sambil mengatakan sesuatu yang sebenarnya menyedihkan.

11. Melakukan Rutinitas yang Tidak Biasa

Anak autis dapat mengembangkan rutinitas yang mungkin tampak tidak biasa atau tidak perlu. Misalnya, seorang anak mungkin harus melihat setiap jendela ketika berjalan di gedung atau selalu ingin menonton video dari awal hingga akhir. Jika tidak diizinkan melakukan rutinitas seperti ini, hal itu dapat menyebabkan frustasi dan kemarahan yang hebat.

Nah, itulah ciri-ciri anak autis yang bisa Anda kenali. Selain beberapa ciri seperti di atas, gejala lain yang mungkin menyertai adalah memiliki makan dan tidur yang tidak biasa, tidak memiliki rasa takut, hiperaktif, impulsif (bertindak tanpa berpikir), dan memiliki rentang perhatian yang pendek.

Hal-Hal Penting yang Harus Diketahui Orang Tua

Sebagai orang tua, Anda berada dalam posisi terbaik untuk menemukan tanda-tanda autisme yang paling dini. Anda mengenal anak lebih baik daripada siapa pun. Dokter anak bisa menjadi mitra yang berharga, tetapi jangan mengabaikan pentingnya pengamatan dan pengalaman Anda sendiri. Kuncinya adalah mendidik diri sendiri sehingga Anda tahu apa yang khas dan apa yang tidak.

Berikut adalah beberapa hal penting yang harus menjadi perhatian penting orang tua, di antaranya:

  • Memantau Perkembangan Anak

Memperhatikan dengan cermat kapan anak melakukan keterampilan sosial, emosional, dan kognitif adalah cara yang efektif untuk menemukan masalah sejak dini. Meski begitu, keterlambatan perkembangan tidak secara otomatis mengarah ke autisme.

  • Segera Ambil Tindakan Jika Khawatir

Setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda, jadi Anda tidak perlu panik jika anak sedikit terlambat untuk berbicara atau berjalan. Akan tetapi, jika anak Anda tidak memenuhi indikator perkembangan anak yang sesuai dengan usianya atau Anda merasa curiga anak memiliki masalah, segera sampaikan kekhawatiran pada dokter anak, jangan menunggu.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Tanda-tanda gangguan spektrum autisme sering muncul di awal perkembangan ketika ada keterlambatan yang jelas dalam keterampilan bahasa dan interaksi sosial. Dokter dapat merekomendasikan tes perkembangan untuk mengidentifikasi apakah anak Anda memiliki keterlambatan dalam keterampilan kognitif, bahasa dan sosial, jika anak:

  • Tidak merespons dengan senyum atau ekspresi saat usia 6 bulan.
  • Tidak meniru suara atau ekspresi wajah saat usia 9 bulan.
  • Tidak mengoceh saat berusia 12 bulan.
  • Tidak menggerakan tubuh untuk memberi isyarat saat berusia 14 bulan.
  • Tidak bisa melakukan permainan peran saat usia 18 bulan.
  • Tidak bisa mengatakan dua kata saat usia 24 bulan.
  • Kehilangan keterampilan bahasa atau keterampilan sosial pada usia berapapun.

 

  1. Anonim. Does My Child Have Autism?. https://www.helpguide.org/articles/autism-learning-disabilities/does-my-child-have-autism.htm. (Diakses pada 25 Juni 2020).
  2. Anonim. Signs and Symptoms of Autism Spectrum Disorders. https://www.cdc.gov/ncbddd/autism/signs.html. (Diakses pada 25 Juni 2020).
  3. Anonim. Autism spectrum disorder. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/autism-spectrum-disorder/symptoms-causes/syc-20352928. (Diakses pada 25 Juni 2020).
  4. SickKids staff. Characteristics of autism spectrum disorder (ASD). https://www.aboutkidshealth.ca/article?contentid=1494&language=english. (Diakses pada 25 Juni 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi