Terbit: 8 May 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Daftar obat gatal alergi yang ampuh ternyata ada banyak dan beberapa bahannya mudah ditemukan di rumah. Perlu menjadi catatan bahwa jangan menggaruk permukaan kulit yang gatal karena berpotensi menimbulkan luka. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan obat tradisional yang mudah dibuat dan terbukti berkhasiat!

12 Obat Gatal Alergi yang Alami, Cepat, dan Ampuh!

Obat Gatal Alergi Alami (Tradisional) yang Ampuh

Obat-obatan yang alami dapat memberikan bantuan dari rasa sakit dan iritasi akibat alergi gatal. Berikut berbagai macam obat gatal alergi tradisional dan cara penggunaannya:

1. Aloe Vera

Manfaat aloe vera atau lidah buaya dapat digunakan sebagai obat gatal alergi, karena sifat anti-inflamasinya. Kandungan aloe vera ini dapat mempercepat proses pemulihan dan menenangkan, yang menjadikannya salah satu obat alami terbaik untuk alergi kulit.

Caranya mengaplikasikannya mudah, gunakan satu sendok teh gel aloe vera segar, dan  Oleskan gel lidah buaya langsung pada kulit yang terkena alergi. Biarkan selama sekitar 30 menit sebelum dibilas dengan air bersih. Oleskanlah gel lidah buaya sebanyak tiga kali sehari selama beberapa hari hingga kondisi alergi mereda.

2. Minyak Kelapa

Minyak kelapa adalah salah satu obat gatal alergi alami untuk bayi dan anak-anak. Minyak kelapa diketahui memiliki sifat pelembap, berkat kandungan medium-chain fatty acids (MCFAs) yang membantu meredakan alergi kulit kering dan bersisik.

Minyak kelapa juga memiliki sifat anti-inflamasi dan analgesik yang membuatnya menjadi obat yang luar biasa untuk berbagai kondisi kulit lainnya.

Sebelum menggunakannya, panaskan satu sendok teh minyak kelapa murni dan oleskan pada kulit yang terkena. Biarkan selama sekitar 30 menit, kemudian cuci dengan air hangat dan keringkan. Lakukan cara ini sebanyak tiga hingga empat kali sehari sampai ruam sembuh.

3. Jahe

Selain sebagai bumbu dapur, jahe juga dapat digunakan untuk mengobati alerg gatal pada kulit. Jahe memiliki sifat antimikroba dan anti-inflamasi yang bagus untuk mengobati berbagai jenis alergi kulit.

Caranya menggunakannya, parut sepotong jahe yang sudah dicuci dan rebus dengan secangkir air hingga mendidih, sekitar 5 menit. Setelah dingin, saring air rebusan jahe. Anda siap menggunakannya dengan mengoleskan memakai bola kapas pada kulit yang alergi.

Setelah dibiarkan selama 30 menit, cuci hingga bersih. Anda bisa menerapkan obat gatal alergi alami ini sekitar 3 hingga 4 kali sehari.

4. Cuka Sari Apel

Cuka sari apel adalah obat alami yang luar biasa untuk berbagai penyakit, termasuk sebagai obat gatal alergi tradisional. Ini berkat kandungan banyak asam asetat yang memiliki sifat antimikroba dan anti-inflamasi yang kuat. Kedua kombinasi ini dapat membantu mengobati ruam akibat berbagai jenis alergi kulit.

Penggunaan hampir sama, anda hanya mencampurkan satu sendok makan cuka sari apel dengan satu cangkir air hangat. Aduk hingga merata dan rendamlah bola kapas. Peraslah sedikit dan oleskan langsung pada kulit yang alergi. Setelah dibiarkan 15 hingga 30 menit, bilas dengan air bersih. Untuk penyembuhan yang lebih cepat, terapkan dua kali sehari.

5. Baking Soda

Satu lagi bahan yang biasa kita temui di dapur ini juga bermanfaat untuk mengobati gatal akibat alergi.

Baking soda bersifat basa dan baik untuk kulit dalam mengembalikan tingkat pH pada kulit yang terkena alergi. Baking soda juga bermanfaat untuk mempercepat pengobatan jenis ruam tertentu.

Campurkanlah satu sendok teh baking soda dengan air, jumlah takaran air disesuaikan hingga menjadi campuran yang kental. Kemudian oleskan pasta soda kue pada bagian kulit yang gatal. Setelah didiamkan 10 menit, bilas hingga bersih. Anda bisa mengoleskan campuran ini beberapa kali sehari untuk meredakan iritasi dengan cepat.

 

6. Daun Intaran

Intaran atau mimba adalah tanaman yang berkhasiat untuk berbagai pengobatan, termasuk sebagai obat gatal alergi tradisional.

Tanaman yang juga disebut neem ini dapat mengurangi kemerahan, pembengkakan dan gatal pada kulit berkat sifat anti-inflamasinya. Daun intaran juga sebagai antihistamin alami, yang menjadikannya sebagai pengobatan alami untuk alergi kulit pada wajah.

Cara meramunya cukup dengan menumbuk segenggam daun intaran atau diblender hingga menjadi pasta. Anda bisa langsung mengoleskan pasta pada kulit yang alergi dan diamkan selama 30 menit. Kemudian bilas hingga bersih. Guna mempercepat penyembuhan, lakukan cara ini sekitar tiga hingga empat kali sehari.

7. Petroleum Jelly

Kulit kering dapat memperburuk berbagai jenis ruam kulit. Oleh karenanya gunakanlah petroleum jelly sebagai salah satu obat gatal alergi alami di musim dingin. Petroleum jelly juga melindungi kulit dari mikroba dan melembabkan kulit sehingga mempercepat proses penyembuhan alergi.

Oleskanlah petroleum jelly secara tipis pada area kulit yang terkena. Biarkan sepanjang hari dan gunakan kembali seperlunya.

8. Minyak Peppermint

Kandungan mentol dalam minyak peppermint menunjukkan sifat anti-inflamasi yang dapat mengatasi ruam yang menyakitkan atau terasa gatal.

Campurkanlah 5 hingga 8 tetes minyak peppermint dengan satu sendok teh minyak pembawa, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, atau jojoba, dan aduk hingga merata. Kemudian oleskan obat gatal alergi tradisional ini langsung pada kulit yang gatal.

Bilaslah setelah dibiarkan selama 40 hingga 60 menit. Oleskanlah sebanyak tiga hingga empat kali setiap hari untuk hasil yang maksimal.

9. Vitamin C

Selain penggunaan obat topikal atau obat oles, pengobatan alergi juga bisa melalui oral atau mengonsumsinya, seperti vitamin C. Manfaat vitamin C dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan juga sebagai antihistamin alami.

Menurut satu studi pada tahun 2018 tentang vitamin C dalam pengobatan alergi, yang disebabkan stres oksidatif, yang mana jumlah radikal bebas pada tubuh melebihi kapasitasnya. Oleh karena itu, vitamin C adalah sebagai antioksidan yang kuat dan anti-inflamasi, yang berkhasiat sebagai pengobatan alergi.

Para peneliti mengamati bahwa penggunaan dosis tinggi vitamin C dengan pemberian melalui injeksi atau infus melalui intravena, juga dapat mengurangi gejala alergi. Peneliti juga menunjukan bahwa orang yang kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penyakit terkait alergi.

Sementara studi lain pada tahun 2000 menganjurkan untuk mengonsumsi 2 gram vitamin C setiap hari sebagai antihistamin.

Anda bisa mendapatkan sumber vitamin C dari berbagai buah-buahan dan sayuran, seperti jeruk, melon, kiwi, stroberi, paprika, brokoli, kembang kol, tomat, labu. Anda juga bisa mengonsumsi obat gatal alergi alami ini dalam bentuk suplemen, dengan atau tanpa bioflavonoid.

10. Bromelain

Adalah enzim yang terkandung dalam nanas dan juga tersedia dalam bentuk suplemen. Bromelain adalah obat alami untuk pembengkakan atau peradangan, terutama pada sinus dan pengobatan pasca-cedera atau operasi.

Penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa bromelain dapat mengurangi kepekaan alergi dan penyakit saluran napas alergi berkat sifat anti-inflamasi dan anti-alergi.

Tetapi, pada beberapa orang, penggunaan obat gatal alergi alami ini dalam bentuk suplemen dapat menyebabkan beberapa reaksi, termasuk perubahan menstruasi, gangguan pencernaan, dan detak jantung meningkat. Jadi, orang yang alergi terhadap nanas harus menghindari bromelain.

 

11. Probiotik

Adalah mikroorganisme yang memberikan manfaat kesehatan untuk membantu tubuh menjaga keseimbangan bakteri di usus. Probiotik dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang dapat membantu tubuh melawan alergi.

Pusat Nasional untuk Kesehatan Komplementer dan Integratif (NCCIH) mengatakan bahwa manfaat probiotik beragam dan beberapa probiotik dapat membantu sebagai pengobatan.

12. Quercetin

Adalah antioksidan flavonoid yang bisa kita dapatkan di berbagai tanaman dan makanan. Penelitian menunjukkan bahwa menambahkan quercetin ke dalam makanan dapat membantu meredakan gejala alergi. Penelitian melaporkan bahwa quercetin juga memiliki sifat anti-alergi dan antihistamin.

Berdasarkan penelitian, para peneliti menemukan bahwa quercetin dapat mengurangi gejala gangguan pernapasan akibat alergi pada tikus dengan menurunkan peradangan saluran napas.

Quercetin bisa kita dapatkan secara alami di berbagai makanan dan tanaman herbal, di antaranya apel, beri, teh hitam, anggur, teh soba, brokoli, ginkgo biloba, teh hijau, paprika, bawang merah, dan red wine.

Namun, mengonsumsi suplemen quercetin dapat bekerja lebih baik dalam pengobatan alergi daripada makan makanan yang mengandung quercetin. Alasanya karena makanan mengandung kadar flavonoid yang jauh lebih rendah.

Obat gatal alergi alami ini umumnya aman bagi kebanyakan orang. Tetapi, dapat menyebabkan efek samping, seperti sakit kepala dan kesemutan di lengan dan kaki pada beberapa orang. Penggunaan dengan dosis yang sangat tinggi, terutama jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama, dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

Kapan Harus Mendapatkan Pertolongan Dokter?

Jika pengobatan gatal alergi dengan cara alami tidak kunjung sembuh, dan segera ke dokter jika mengalami beberapa gejala berikut:

  1. Gatal yang berlangsung lebih dari dua minggu, atau kambuh secara teratur
  2. Gatal disertai ruam yang tidak biasa, munculnya benjolan, atau pembengkakan
  3. Tampak ciri-ciri infeksi, seperti peradangan atau luka berair
  4. Gatal yang menjalar ke seluruh tubuh

_

Itulah cara mengobati gatal alergi secara alami yang efektif dan mudah diterapkan di rumah. Jika ingin mencoba obat gatal alergi tradisional ini, sebaiknya terlebih dahulu konsultasikan dengan dokter tentang kondisi kesehatan dan alergi. Semoga bermanfaat, Teman Sehat!

 

  1. Leonard, Jayne. 2018. Top 5 natural antihistamines for allergies. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323276.php. (Diakses 8 November 2019)
  2. Lillis, Charlotte. 2018. How to relieve itching. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323491.php. (Diakses 8 November 2019)
  3. Mrunal. 2019. 10 Home Remedies for Skin Allergy – Natural Alternatives to Relieve Itching and Rashes. https://parenting.firstcry.com/articles/10-home-remedies-for-skin-allergy-natural-alternatives-to-relieve-itching-and-rashes/. (Diakses 8 November 2019)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi