Terbit: 11 May 2020 | Diperbarui: 27 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Manfaat eucalyptus dipercaya dapat mengatasi berbagai kondisi kesehatan, dari yang ringan hingga serius.  Daunnya digunakan untuk berbagai kebutuhan medis dengan membuat ekstrak, minyak esensial, atau digunakan secara langsung. Baca terus untuk mendapatkan informasi tentang kandungan eucalyptus, khasiat untuk kesehatan, dan efek sampingya di bawah ini.

15 Manfaat Eucalyptus untuk Kesehatan, Redakan Batuk hingga Antibakteri!

Kandungan Eucalyptus

Eucalyptus adalah salah satu jenis tanaman asli Australia yang banyak digunakan untuk pengobatan tradisional. Saat ini eukaliptus banyak tersebar di sepanjang Oceania, termasuk Indonesia. Eucalyptus merupakan tanaman yang mengandung lebih dari 100 senyawa yang berbeda dalam bentuk minyak.

Namun, ada sejumlah komponen utama dari eucalyptus yang bermanfaat untuk kesehatan, di antaranya:

  • a-pinene
  • b-pinene
  • a-phellandrene
  • 1,8-cineole
  • Ceramide
  • Eucalyptol
  • Limonene
  • Terpinen-4-ol
  • Aromadendrene
  • Epiglobulol
  • Piperitone
  • Globulol
  • Alpha-terpineol
  • Quinat
  • Luteolin
  • Proantosianidin

Manfaat Eucalyptus untuk Kesehatan Tubuh

Eucalyptus adalah jenis tumbuhan yang masih satu famili myrtle. Tanaman lain dalam famili ini adalah daun kayu putih. Beberapa orang menganggap daun kayu putih dan eucalyptus merupakan dua tanaman yang sama, padahal berbeda meski satu famili. Eucalyptus yang asli dari Australia juga digunakan untuk obat dan makanan dari koala.

Berikut adalah sejumlah manfaat eucalyptus yang bagus untuk kesehatan:

1. Meredakan Batuk

Minyak eucalyptus sudah lama telah digunakan untuk meredakan batuk. Saat ini, beberapa obat batuk yang dijual bebas mengandung minyak ini sebagai salah satu bahan aktifnya.

Vicks VapoRub, misalnya, mengandung sekitar 1,2 persen minyak kayu putih bersama dengan bahan penekan batuk lainnya. Cara menggunakannya cukup digosokkan pada dada dan tenggorokan untuk meredakan gejala batuk pilek atau flu biasa.

2 Sumber Antioksidan

Daun eucalyptus yang masih segar memang tidak bisa dikonsumsi secara langsung karena memiliki sifat racun. Saat ini hanya koala yang bisa mengonsumsinya tanpa mengalami keracunan. Daun yang sudah kering akan kehilangan racun dan bisa digunakan untuk teh dengan cara diseduh.

Selalu pastikan untuk menggunakan teh dari daun dan tidak menggunakan minyak esensial yang diekstrak dari daun. Jika menggunakan minyak esensialnya, kemungkinan besar akan meracuni tubuh. Manfaat eucalyptus dari daun kering yang dibuat menjadi teh akan memberikan antioksidan yang banyak dan membuat tubuh tidak muda sakit karena daya tahan tubuh meningkat.

3. Meningkatkan Kesehatan Pernapasan

Daun dan minyak eucalyptus adalah obat herbal yang telah lama digunakan untuk mengatasi masalah pernapasan, terutama untuk menghilangkan radang selaput lendir dari saluran pernapasan. Bahan aktif yang ada dalam daun herbal ini bekerja sebagai ekspektoran.

Bahan aktif tersebut dapat membantu menghilangkan dahak dan lendir yang berlebih dari sinus dan saluran pernapasan, serta menghilangkan lingkungan alami bagi bakteri dan patogen lain untuk berkembang biak dan menyebar.

Daun dan ekstrak eucalyptus biasanya disarankan bagi orang yang mencari obat herbal atau alami untuk bronkitis, flu biasa, dan flu.

4. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Manfaat eucalyptus telah dipelajari secara luas, dan selain dari dampak langsungnya pada sistem pernapasan, obat herbal ini dianjurkan untuk melindungi tubuh dari berbagai infeksi bakteri. Beberapa dari infeksi termasuk E. coli dan Candida albicans dapat menyebabkan infeksi jamur.

Jika sistem kekebalan tubuh terganggu oleh penyakit, cedera, atau kelelahan, teh ini secara alami dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

5. Mengatasi Kulit Kering

Penggunaan secara topikal dengan mengoleskan minyak eucalyptus pada kulit akan membuat komponen ceramide meningkat dengan cepat. Ceramide merupakan asam lemak yang akan menjaga kelembapan kulit dan mencegah kulit kering. Jika menggunakanya secara rutin, kulit akan menjadi lebih lembut.

Anda bisa menggunakannya di kulit tangan, kaki, hingga di kulit kepala. Ketika menggunakan minyak ini, selalu gunakan pelindung tangan saat mengoleskan. Cara ini perlu dilakukan untuk menghindari minyak yang menempel di tangan dan Anda tidak sengaja menggunakannya untuk makan dan keracunan. Anda juga bisa mencuci tangan setelah penggunaan.

6. Meredakan Gejala Flu

Manfaat eucalyptus dalam bentuk minyak bisa digunakan untuk meredakan flu dan masalah pernapasan lainnya seperti asma. Anda bisa menggunakan minyak ini dengan cara mencampurnya dengan bahan pengencer lalu dihirup. Misal ditaruh di wadah besar dengan air panas lalu uapnya dihirup perlahan-lahan.

Anda juga bisa mengoleskannya di sekitar kening atau tenggorokan. Elemen antiinflamasinya akan membantu mengatasi sakit. Minyak dari daun eucalyptus sangat beracun meski dengan dosis yang rendah. Jadi, pastikan untuk selalu hati-hati agar tidak masuk ke dalam mulut dan tertelan.

Ekstrak eukaliptus ini cukup tinggi kadar eucalyptol. Cara paling aman untuk menggunakannya adalah mengambil minyak dengan pipet atau meneteskannya sebanyak beberapa tetes ke pengencer. Perlu diingat, jangan langsung mengaplikasikan minyak dengan dosis tinggi untuk mengatasi flu dan asma.

7. Meringankan Nyeri di Tubuh

Selain dioleskan langsung ke bagian yang membutuhkan perawatan, ada beberapa cara untuk meredakan nyeri akibat terbentur atau inflamasi. Dengan menggunakan minyaknya, Anda bisa mencampurnya dengan air panas lalu menghirup aromanya secara langsung. Minyaknya mengandung komponen antiinflamasi seperti cineole dan limonene.

Mereka yang mengalami sakit kronis seperti kanker juga merasakan penurunan nyeri setelah menghirup aroma dari minyak ini. Namun, manfaat eucalyptus untuk penghilang rasa sakit ini masih butuh penelitian lebih lanjut meski sudah banyak yang merasakan khasiatnya.

8. Meredakan Nyeri Otot

Minyak eucalyptus adalah bahan herbal yang mudah menguap karena bersifat analgesik dan antiinflamasi. Minyak herbal ini bekerja memengaruhi respons sistem saraf pusat dan perifer terhadap rangsangan berbahaya, menurut penelitian di tahun 2003 yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology.

Jika Anda mengalami nyeri otot atau pegal, pijatan minyak ini pada area yang sakit dengan gerakan memutar untuk membantu menghilangkan stres dan rasa sakit.

9 Menyehatkan Gigi

Ekstrak daun eucalyptus merupakan bahan herbal yang mengandung eucalyptol yang sangat tinggi, komponen polifenol yang merupakan bahan aktif. Komponen ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah mulut, mulai dari gusi, gigi, dan masalah perdarahan. Ini karena manfaat eucalyptus bisa mengatasi bakteri yang memicu masalah gigi dan gusi.

Berdasarkan beberapa penelitian, berkumur dengan ekstrak eucalyptus selama lima menit akan menurunkan pembentukan plak yang memicu pengeroposan gigi. Selanjutnya inflamasi dan perdarahan yang terjadi di mulut akan membaik dengan sendirinya dan tidak akan kembali lagi.

10. Mengurangi Kecemasan dan Stres

Rutin menghirup aroma minyak eucalyptus adalah cara yang bagus untuk menurunkan ketegangan di tubuh. Kondisi tubuh seperti stres akan menurun secara perlahan-lahan. Khasiat eucalyptus untuk relaksasi membuat kebanyakan orang menggunakannya sebagai campuran air saat mandi atau ditaruh ke dalam mesin humidifier (pelembab ruangan).

Anda juga bisa meminum teh eucalyptus untuk membantu mengurangi hormon stres yang berpotensi berbahaya dan mengurangi ketegangan mental.

Selain digunakan untuk meredakan stres yang berlebihan pada tubuh, menghirup aroma dari daun eucalyptus yang sudah diekstrak bisa menstabilkan tekanan darah pada tubuh. Oleh karena itu, gunakanlah minyak ini kalau dibutuhkan sembari memperbaiki pola makan dan memperbanyak aktivitas fisik.

11. Mengontrol Diabetes

Penelitian telah menunjukkan bahwa menyeduh eucalyptus menjadi teh dapat menjadi cara untuk pencegahan atau pengobatan yang efektif untuk diabetes.

Jika Anda sudah mengalami diabetes atau secara aktif menerapkan gaya hidup untuk mencegah timbulnya penyakit ini, minumlah sebanyak satu sampai dua cangkir teh ekaliptus setiap hari bisa menjadi langkah yang bagus.

Namun, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, karena kemampuan menurunkan gula darah dari teh herbal ini bisa berbahaya, tetapi tergantung pada jenis diabetes yang Anda miliki atau berisiko.

12. Antibakteri

Manfaat eucalyptus dalam bentuk minyak memiliki kualitas sebagai antibakteri dan antiseptik yang dapat membantu meringankan gejala berbagai kondisi pernapasan.

Sebuah penelitian pada hewan di tahun 2017, yang diterbitkan dalam Journal of Diseases and Medicinal Plants, menunjukkan bahwa minyaknya mungkin memiliki potensi untuk membantu menghilangkan gejala penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Namun, masih memerlukan lebih banyak bukti dan penelitian ilmiah lainnya.

Ketika dipijatkan ke dada dan digunakan sebagai obat gosok atau inhalasi, obat herbal ini dapat meringankan tanda dan gejala kondisi berbahaya dengan membersihkan paru-paru dan mengurangi peradangan. Cara terbaik menggunakan minyak eucalyptus adalah pada dada dan punggung (jika diterapkan pada keduanya) yang sebelumnya dicampurkan dengan minyak pembawa.

13. Mencegah Infeksi Jamur

Berkat kandungan sifat antijamur alami, khasiat eucalyptus dapat mengobati kuku kaki yang terinfeksi jamur (onikomikosis), gatal, kurap, kaki atlet (tinea pedis), sariawan, dan luka dingin. Untuk mengatasi infeksi jamur di kuku kaki, yang terbaik adalah merendam kaki dalam air hangat yang telah ditambahkan beberapa tetes minyak ekaliptus dan minyak esensial tea tree oil (minyak antijamur lainnya).

14. Penyembuhan Luka

Ketika minyak atsiri eucalyptus menguap ke udara, terbentuklah lapisan ozon yang menjadikannya minyak antiseptik yang manjur. Oleh karena itu, minyak ini digunakan untuk merawat luka, borok, luka bakar, lecet, dan luka dingin.

Minyak atsiri ini juga merupakan salep yang efektif untuk merawat gigitan serangga dan sengatan. Selain itu, obat herbal ini melindungi luka terbuka atau area yang teriritasi dari infeksi karena aktivitas mikroba dan paparan udara.

15. Obat Kutu dan Penolak Serangga

Sebuah penelitian di tahun 2017 yang dilakukan oleh perusahaan farmasi Australia menyimpulkan bahwa kemanjuran, keamanan, dan kemudahan menggunakan minyak tanaman ini menjadikannya alternatif sebagai obat kutu. Ini karena kualitasnya yang terkenal sebagai penolak serangga dan pestisida alami untuk nyamuk dan serangga lainnya. Namun, minyak ini biasanya digunakan sebagai obat alami untuk kutu.

Cara mendapatkan manfaat eucalyptus adalah cukup dengan mengoleskan beberapa tetes minyak yang dicampur dengan minyak pembawa pada rambut yang terinfeksi kutu.

Perlu diperhatikan, minyak atsiri ekaliptus biasanya tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia 3 tahun, yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya.

Efek Samping Eucalyptus

Seperti yang telah dijelaskan di atas, minyak eucalyptus sangat kuat dan beracun dalam bentuk murni, terutama untuk anak-anak. Jadi, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya dalam bentuk apa pun.

Jika dikonsumsi dalam jumlah lebih banyak dari yang ditentukan, minyaknya bisa menjadi racun. Efek samping eucalyptus termasuk:

  • Dermatitis kontak
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Sakit perut.

 

  1. Davidson, Katey. 2019. 7 Impressive Benefits of Eucalyptus Leaves. https://www.healthline.com/nutrition/eucalyptus-leaves. (Diakses pada 11 Mei 2020)
  2. Koswandy, Liza F dan Zelika Mega R. 2017. Kandungan Senyawa Kimia dan Bioaktivitas dari Eucalyptus globulus Labill. http://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/view/10815. (Diakses pada 11 Mei 2020)
  3. Mercola. 2015. Eucalyptus Oil. https://naturalingredient.org/?p=1946. (Diakses pada 11 Mei 2020)
  4. Nagdeve, Meenakshi. 2020. 15 Health Benefits Of Eucalyptus Oil. https://www.organicfacts.net/health-benefits/essential-oils/health-benefits-of-eucalyptus-essential-oil.html. (Diakses pada 11 Mei 2020)
  5. Staughton, John. 2020. 6 Impressive Eucalyptus Benefits. https://www.organicfacts.net/health-benefits/herbs-and-spices/eucalyptus.html. (Diakses pada 11 Mei 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi