Terbit: 17 June 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Nyeri lutut dapat terjadi akibat penyakit yang menyerang sendi atau akibat dari cedera pada lutut. Selain menggunakan obat medis, cara mengatasi nyeri lutut lainnya adalah dengan menggunakan obat tradisional nyeri lutut. Berikut adalah obat nyeri sendi lutut tradisional yang bisa Anda terapkan di rumah.

9 Obat Tradisional Nyeri Lutut yang Bisa Anda Coba di Rumah

Penyebab Nyeri Lutut

Sebelum beralih ke kumpulan obat herbal nyeri lutut, ketahui lebih dulu apa saja kondisi yang dapat menyebabkan nyeri lutut. Nyeri lutut dapat disebabkan oleh cedera atau bisa juga menjadi salah satu gejala dari kondisi medis tertentu.

Berikut adalah beberapa penyebab nyeri lutut yang paling umum:

1. Osteoarthritis

Osteoarthritis merupakan salah satu penyebab nyeri lutut jangka panjang yang paling umum. Umumnya penyakit ini menyerang lansia atau yang berusia di atas 65 tahun. Kondisi ini disebabkan oleh keausan pada persendian.

Lutut dapat menekuk dan melurus dengan lancar karena adanya tulang rawan yang menutupi ujung tulang di sendi yang sehat. Kerusakan jangka panjang pada tulang rawan ini yang dapat menyebabkan osteoarthritis.

Nyeri lutut akibat osteoarthritis dapat memburuk ketika tubuh menahan beban dan biasanya rasa sakit akan berkurang ketika lutut diistirahatkan. Nyeri juga dapat muncul ketika bangun tidur, bahkan nyeri juga dapat terjadi ketika tubuh tidak bergerak.

2. Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid arthritis atau dikenal juga dengan rematik juga dapat menjadi penyebab nyeri lutut. Kondisi ini juga menyebabkan pembengkakan pada lutut.

Bagian sendi yang sakit cenderung berwarna merah, lunak, hangat, dan membengkak. Nyeri ini dapat menyebabkan lutut kaku dan rasa sakitnya biasanya paling buruk di pagi hari.

3. Gout atau Asam Urat

Gout atau penyakit asam urat juga merupakan jenis radang sendi. Kondisi ini disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam tubuh. Gejalanya mirip dengan rematik, penyakit asam urat juga dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan di lutut.

4. Terkilir, Otot Tegang, dan Cedera

Selain akibat radang sendi, nyeri lutut juga dapat disebabkan oleh terkilir, tegang otot, dan juga cedera. Terkilir dan tegang disebabkan karena jaringan di lutut meregang karena aktivitas yang tidak biasa, aktivitas terlalu berat, atau karena lutut terpelintir dengan tidak sengaja.

Terkilir biasanya dapat sembuh dengan sendirinya, namun beberapa cedera membutuhkan perawatan yang lebih serius. Contohnya seperti cedera pada meniskus (tulang rawan pada lutut) yang biasanya membutuhkan pembedahan.

Kumpulan Obat Nyeri Sendi Lutut Tradisional

Pada dasarnya, pengobatan diperlukan untuk membantu meringankan gejala dari nyeri lutut. Berikut adalah berbagai obat tradisional nyeri lutut, di antaranya:

1. Jahe

Jahe hadir dalam berbagai bentuk mulai dari suplemen ekstrak jahe hingga teh jahe. Selain itu, jahe juga digunakan sebagai bumbu masakan atau dapat juga Anda olah menjadi minuman.

Penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat membantu mengurangi rasa sakit penderita arthritis apabila dikombinasikan dengan pengobatan resep untuk penyakit ini. Tidak hanya itu, jahe juga memiliki manfaat lain seperti meredakan mual dan mengatasi sakit perut.

2. Kunyit

Kunyit juga dipercaya menjadi obat herbal nyeri lutut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kunyit atau lebih tepatnya kurkumin yang terkandung di dalam kunyit, memiliki sifat antiinflamasi dan dapat memodifikasi respons sistem kekebalan tubuh.

Sebuah penelitian kecil menunjukkan sebuah produk kurkumin dapat mengurangi nyeri sendi dan pembengkakan pada pasien rheumatoid arthritis aktif lebih baik dibandingkan dengan diclofenac, yang merupakan obat antiinflamasi nonsteroid.

Baca Juga: 7 Makanan yang Bantu Jaga Kesehatan Sendi Lutut

3. Nanas

Buah nanas mengandung bromelain, kelompok enzim yang dapat memecah protein. Bromelain dipercaya dapat membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pada lutut akibat rheumatoid arthritis dan osteoarthritis dan meningkatkan mobilitas sendi.

Studi lain juga menunjukkan bahwa bromelain mampu mengaktifkan sel kekebalan tubuh yang dapat melawan infeksi. Meskipun begitu, tidak diketahui berapa takaran nanas yang dikonsumsi untuk mendapatkan kadar bromelain yang cukup dapat membantu gejala nyeri lutut.

4. Minyak Zaitun

Minyak zaitun mengandung oleocanthal, senyawa yang dipercaya dapat menekan jalur nyeri seperti obat antiinflamasi nonsteroid.

Penelitian juga menunjukkan bahwa orang-orang yang mengonsumsi makanan Mediterania tradisional yang kaya minyak zaitun, memiliki lebih sedikit masalah kesehatan berkaitan dengan peradangan, seperti nyeri sendi degeneratif (osteoarthritis) dan diabetes.

5. Sitrus

Sitrus adalah kelompok buah dari genus dari famili Rutaceae. Buah yang termasuk ke dalam kelompok ini seperti jeruk, lemon, dan jeruk nipis; semuanya memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi.

Vitamin C sangat penting untuk pembentukan kolagen, protein pembentuk tendon, ligamen, pembuluh darah, hingga tulang. Hal ini yang membuat kelompok buah sitrus dipercaya dapat membantu menangani gejala osteoarthritis.

6. Buah Berry

Konsumsi buah berry seperti strawberry, blueberry, dan blackberry sangat direkomendasikan, karena buah-buahan ini mengandung senyawa antioksidan yang tinggi. Kandungan senyawa seperti proanthocyanidins dan ellagic acid dalam buah berry dipercaya dapat melawan peradangan dan kerusakan sel.

7. Minyak Esensial

Minyak esensial juga bisa menjadi salah satu obat tradisional nyeri lutut. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa memijat dengan minyak esensial mengandung jahe atau jeruk dapat meredakan nyeri lutut sedang hingga berat yang diakibatkan oleh osteoarthritis.

Penelitian lain menunjukkan bahwa salep yang mengandung bahan alami seperti kayu manis, jahe, damar wangi, dan minyak wijen memiliki efek serupa pada rasa sakit dan kekakuan seperti menggunakan salep salisilat.

8. Terapi Panas dan Dingin

Terapi panas dan dingin juga dapat digunakan menjadi ‘obat’ alami nyeri akibat cedera. Gunakan bantalan pemanas sambil mengistirahatkan lutut saat berbaring, cara ini akan membantu agar sendi tidak menegang.

Selanjutnya, gunakan kompres dingin di sekitar lutut untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Gunakan bergantian antara panas dan dingin. Pada 24 jam pertama setelah cedera, gunakan kompres dingin lebih sering dibandingkan kompres panas.

Baca Juga: 7 Penyebab Nyeri Lutut yang Paling Sering Terjadi!

9. Metode RICE

Pengobatan alami berikut ini dapat diterapkan untuk mengatasi nyeri lutut akibat lutut tegang atau terkilir.

RICE adalah singkatan dari Rest, Ice, Compression, dan Elevation, yang memiliki arti beristirahat, es, kompresi, dan ketinggian. Berikut adalah langkah yang dilakukan untuk menerapkan metode ini:

  • Aplikasikan kompres es ke lutut
  • Bungkus lutut dengan menggunakan perban kompresi untuk mencegah pembengkakan, jangan terlalu kencang, agar sirkulasi tidak terputus
  • Ketika Anda beristirahat, pastikan kaki Anda terangkat.

Itu dia kumpulan obat tradisional nyeri lutut yang bisa Anda coba di rumah. Apabila kondisi lutut tidak kunjung membaik, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Pengobatan herbal untuk nyeri lutut hanya digunakan untuk membantu meringankan gejala.

 

  1. Arthritis Foundation. Turmeric. https://www.arthritis.org/living-with-arthritis/treatments/natural/supplements-herbs/guide/turmeric.php. (Diakses 23 Oktober 2019).
  2. Arthritis Foundation. Bromelain. https://www.arthritis.org/living-with-arthritis/treatments/natural/supplements-herbs/guide/bromelain.php. (Diakses 23 Oktober 2019).
  3. Bloomquist, Michele. 2017. Eat These 8 Foods to Help Beat RA Inflammation. https://www.everydayhealth.com/hs/rheumatoid-arthritis-pictures/foods-that-fight-inflammation/. (Diakses 23 Oktober 2019).
  4. Burtchell, Jeri. 2017. 8 Natural Home Remedies for Knee Pain. https://www.healthline.com/health/pain-relief/knee-pain-home-remedies. (Diakses 23 Oktober 2019).
  5. MacGill, Markus. Fourteen home remedies for knee pain. https://www.medicalnewstoday.com/articles/311280.php. (Diakses 23 Oktober 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi