Terbit: 28 April 2021
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Teh hijau untuk diet adalah salah satu cara yang sering digunakan untuk membantu menurunkan berat badan. Seberapa efektif konsumsi teh hijau dalam membantu program diet? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Teh Hijau untuk Diet: Manfaat, Cara Kerja, Aturan, dan Risiko

Teh Hijau dan Penurunan Berat Badan

Perlu Anda ketahui, proses yang memungkinkan tubuh mengubah makanan dan minuman menjadi energi yang dapat digunakan secara kolektif dikenal sebagai metabolisme. Manfaat teh hijau untuk diet mungkin disebabkan karena membantu membantu metabolisme tubuh menjadi lebih efisien.

Teh hijau mengandung kafein dan sejenis flavonoid yang disebut katekin (antioksidan). Penelitian menunjukkan bahwa kedua senyawa ini dapat mempercepat metabolisme. Katekin dapat membantu memecah lemak berlebih, sementara katekin dan kafein dapat meningkatkan jumlah energi yang digunakan tubuh.

Sebuah studi menemukan bahwa suplemen teh hijau yang mengandung katekin atau kafein memiliki dampak yang kecil, namun memberikan efek positif pada penurunan dan manajemen berat badan. Studi lain mengungkapkan, teh hijau juga bermanfaat untuk untuk merangsang penurunan berat badan pada orang yang kelebihan berat badan.

Meskipun teh hijau memiliki dampak positif pada penurunan berat badan, hasilnya tidak signifikan. Namun, ada dasar teoritis teh hijau untuk diet dan beberapa bukti empiris telah ditemukan untuk mendukung klaim ini di luar pengaturan klinis.

Baca Juga: 10 Manfaat Teh Mawar bagi Kesehatan Tubuh

Namun, studi ini cenderung menggunakan dosis yang mengandung proporsi katekin atau kafein yang lebih tinggi daripada yang ditemukan dalam secangkir teh hijau pada umumnya.

Penting untuk dicatat bahwa manfaat teh hijau untuk diet kemungkinan besar sangat kecil. Dampak teh hijau tidak seefektif metode penurunan berat badan lainnya, seperti olahraga yang memiliki manfaat metabolisme jauh lebih besar.

Olahraga teratur dan makan makanan sehat dengan banyak sayuran adalah strategi penurunan berat badan yang sangat efektif. Teh hijau yang digunakan bersamaan dengan metode ini dapat meningkatkan hasil positifnya.

Manfaat Teh Hijau untuk Diet Dilihat dari Kandungannya

Teh hijau adalah minuman yang sarat dengan antioksidan dan berbagai senyawa tanaman yang dapat bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa orang bahkan mengklaim bahwa teh hijau dapat meningkatkan pembakaran lemak dan membantu menurunkan berat badan.

1. Mengandung Zat yang Dapat Membantu Menurunkan Lemak

Daun teh mengandung banyak senyawa bermanfaat. Salah satu senyawa teh hijau adalah kafein. Meskipun secangkir teh hijau mengandung kafein jauh lebih sedikit (24-40 mg) dibandingkan secangkir kopi (100-200 mg), teh masih mengandung cukup kafein untuk menyebabkan efek ringan.

Sebuah studi menunjukkan bahwa minum secangkir teh hijau meningkatkan jumlah antioksidan dalam aliran darah dan meningkatkan epigallocatechin gallate (EGCG), zat yang dapat meningkatkan metabolisme.

Meskipun satu cangkir teh hijau dapat meningkatkan kadar antioksidan, sebagian besar penelitian dilakukan pada ekstrak teh hijau, yang merupakan sumber katekin terkonsentrasi.

2. Memobilisasi Lemak dari Sel Lemak

Dalam membakar lemak, tubuh harus memecahnya di dalam sel lemak dan memindahkannya ke aliran darah.

Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam teh hijau dapat membantu proses ini dengan meningkatkan efek beberapa hormon pembakar lemak, seperti norepinephrine (noradrenaline).

Antioksidan utama dalam teh hijau yaitu EGCG dapat membantu menghambat enzim yang memecah hormon norepinephrine. Ketika enzim ini dihambat, jumlah norepinephrine meningkat sehingga mendorong pemecahan lemak.

Akhirnya, sel lemak memecah lebih banyak lemak yang dilepaskan ke aliran darah untuk digunakan sebagai energi oleh sel-sel seperti sel otot.

3. Meningkatkan Pembakaran Lemak, Terutama saat Berolahraga

Jika Anda melihat label di hampir semua suplemen penurun berat badan dan pembakar lemak, Anda mungkin akan melihat ekstrak teh hijau terdaftar sebagai salah satu bahannya.

Dalam sebuah penelitian, pria yang mengonsumsi ekstrak teh hijau sebelum berolahraga membakar lemak 17% lebih banyak daripada pria yang tidak mengonsumsi suplemen. Studi tersebut menunjukkan bahwa teh hijau dapat meningkatkan efek pembakaran lemak dari olahraga.

Beberapa penelitian lain mengonfirmasi manfaat teh hijau untuk diet dikarenakan peningkatan zat EGCG dapat menyebabkan penurunan lemak tubuh dalam jangka panjang.

Baca Juga: 10 Manfaat Teh Peppermint, Atasi Hidung Tersumbat hingga Sakit Kepala

Konsumsi Teh Hijau Membuat Anda Mengonsumsi Lebih Sedikit Kalori?

Salah satu cara teh hijau dapat membantu menurunkan berat badan adalah dengan mengurangi nafsu makan. Hal ini secara teoritis akan membuat Anda mengonsumsi lebih sedikit kalori secara otomatis.

Namun, sebuah penelitian menghasilkan hasil yang bertentangan tentang efek teh hijau terhadap nafsu makan.

Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak teh hijau atau suplemen EGCG dapat mengurangi jumlah lemak yang diserap dari makanan, tetapi hal ini belum dikonfirmasi pada manusia.

Secara umum, efek utama teh hijau adalah meningkatkan pengeluaran kalori dan membuat tubuh membakar lebih banyak lemak. Meski begitu, klaim ini tidak memiliki efek yang nyata pada berapa banyak makanan yang akhirnya Anda makan sepanjang hari.

Aturan Minum Teh Hijau untuk Diet

Minum 2 sampai 3 cangkir teh hijau sepanjang hari sudah cukup untuk menambah berat badan. Jumlah pastinya akan berbeda dari orang ke orang, tergantung pada seberapa banyak kafein yang dikonsumsi dan metabolisme alami tubuh.

Teh hijau tersedia dalam berbagai jenis, tetapi untuk menurunkan berat badan tidak mungkin ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya. Teh hijau polos yang diproses secara minimal cenderung memiliki kandungan nutrisi yang lengkap.

Jenis teh ini dianggap aman dikonsumsi, namun asupan kafein dalam dosis yang besar dapat menimbulkan masalah bagi seseorang yang memiliki masalah jantung atau tekanan darah tinggi.

Pada akhirnya, meskipun ekstrak teh hijau atau suplemen EGCG dapat menyebabkan sedikit peningkatan pada tingkat metabolisme dan pembakaran lemak, efeknya sederhana jika berkaitan dengan penurunan berat badan.

Teh hijau untuk diet mungkin bekerja lebih baik bila dikombinasikan dengan strategi penurunan berat badan lainnya seperti makan lebih banyak protein dan mengurangi asupan karbohidrat.

Baca Juga: 9 Manfaat Masker Teh Hijau dan Cara Menggunakannya

Kemungkinan Risiko yang Harus Anda Waspadai

Pada umumnya, teh hijau tidak menyebabkan efek samping. Namun terdapat beberapa risiko yang bisa terjadi, di antaranya:

Ada sedikit atau tidak ada efek samping atau kontraindikasi untuk minum teh hijau untuk orang dewasa. Namun, risiko atau komplikasi berikut harus dijelaskan:

  • Sensitivitas kafein. Orang dengan sensitivitas kafein yang parah dapat mengalami insomnia, kecemasan, lekas marah, mual, atau sakit perut.
  • Pengencer darah. Apabila Anda sedang mengonsumsi pengencer darah (obat antikoagulan), Anda harus minum teh dengan hati-hati karena kandungan vitamin K di dalamnya. Umumnya Anda akan disarankan menghindari konsumsi teh hijau karena mengurangi efektivitas pembekuan trombosit.
  • Jika diminum dengan obat stimulan, teh hijau bisa meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.

Suplemen teh hijau mengandung zat aktif tingkat tinggi yang dapat memicu efek samping dan berinteraksi dengan herbal, suplemen, atau obat lain.

Pada wanita hamil atau menyusui, terutama yang memiliki masalah jantung, tekanan darah tinggi, masalah ginjal, hati, sakit maag, atau gangguan kecemasan tidak boleh mengonsumsi suplemen atau ekstrak teh hijau.

 

  1. Gunnars, Kris. 2018. How Green Tea Can Help You Lose Weight. https://www.healthline.com/nutrition/green-tea-and-weight-loss. (Diakses pada 28 April 2021).
  2. Kandola, Aaron. 2018. Does green tea help weight loss?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320540. (Diakses pada 28 April 2021).
  3. Ware, Megan. 2017. What are the health benefits of green tea?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/269538#side_effects_and_risks. (Diakses pada 28 April 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi