Terbit: 3 December 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Jika ingin atau disarankan dokter untuk mengganti kontrasepsi ada hal yang harus diperhatikan, baik waktu mengganti alat kontrasepsi hingga alasannya. Simak selanjutnya dalam ulasan di bawah ini!

Kapan Boleh Mengganti Alat Kontrasepsi?

Waktu yang Tepat Mengganti Alat Kontrasepsi

Jenis alat kontrasepsi ada banyak di luaran sana. Namun, masing-masing memiliki waktu pakai efektif yang berbeda-beda. Nah, agar Anda tidak sampai salah memakai dan menimbulkan masalah, simak waktu pakainya berikut ini:

1. Kondom

Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang mudah dipakai dan juga didapatkan di pasaran. Harganya juga relatif murah jika dibandingkan dengan yang lain. Menggunakan kontrasepsi kondom akan mencegah kehamilan dengan menampung sperma yang keluar agar tidak masuk ke dalam vagina.

Oh ya, kondom sendiri terdiri menjadi dua, pertama kondom untuk pria dan yang kedua kondom untuk wanita. Dua jenis kondom ini cukup efektif digunakan sekali setiap bercinta. Kondom hanya  bisa digunakan satu kali saja dan tidak bisa digunakan lagi meski sudah dicuci karena bisa robek.

2. Kontrasepsi Implan

Kontrasepsi implan dilakukan dengan memasukkan semacam benda ke dalam tubuh. Benda ini akan menghasilkan hormon yang membuat tubuh wanita susah mengalami pembuahan. Alat yang dimasukkan ke dalam tubuh akan bertahan selama 3 tahun. Setelah 3 tahun, Anda harus menggantinya agar efektif kembali.

Kontrasepsi ini dilakukan tidak pada kemaluan. Jadi, Anda tidak perlu khawatir untuk melakukan seks atau terjadi masalah pada pria seperti perasaan tidak nyaman. Oh ya, kontrasepsi ini harus dilakukan di klinik khusus dan kemungkinan harganya cukup tinggi dibandingkan dengan kondom.

3. Kontrasepsi IUD

Kontrasepsi IUD atau sering disebut dengan nama kontrasepsi spiral ini adalah kontrasepsi yang dimasukkan ke serviks hingga menyentuh rahim. Dengan alat ini, sperma akan dihadang masuk ke dalam serviks sehingga peluang terjadi kehamilan akan sangat rendah.

IUD cukup lama masa pakainya atau sekitar 5-10 tahun. Dengan waktu pakai yang panjang ini Anda tidak perlu terus menggantinya. Oh ya, meski cukup lama waktu pakainya, pemasangan IUD ini cukup sulit karena dimasukkan melalui serviks. Beberapa wanita mengaku merasakan sakit dan perdarahan pasca pemasangan.

4. Sterilisasi pada Pria dan Wanita

Metode kontrasepsi dengan membuat organ reproduksi pria dan wanita steril sering dilakukan oleh mereka yang terlanjur memiliki banyak sekali momongan. Dengan cara ini kehamilan tidak akan terjadi lagi. Sterilisasi ini bisa bertahan selamanya atau permanen.

5. Kontrasepsi Suntik

Tidak semua wanita mau menggunakan kontrasepsi IUD meski waktu pakainya sekitar 5 tahun. Rasa sakit pada dirinya dan juga pasangan saat bercinta membuat beberapa wanita lebih memiliki untuk menggunakan kontrasepsi suntik.

Kontrasepsi suntik atau KB injeksi ini dilakukan setiap 8-12 minggu sekali. Setiap obat yang digunakan akan memiliki efektivitas yang berbeda-beda. Saat melakukan suntik, pastikan untuk bertanya pada dokter atau bidan terkait kapan lagi harus suntik dan membuat pengingat.

Efek samping dari kontrasepsi ini adalah membuat beberapa wanita menjadi gemuk. Gangguan menstruasi hingga nyeri pada perut juga bisa muncul meski tidak pada semua orang.

6. Kontrasepsi Pil

Kontrasepsi pil memiliki efektivitas menggunakan selama satu hari saja. Jadi, kalau lupa menggunakannya selama beberapa hari, kemungkinan hamil akan kembali lagi saat berhubungan badan. Jadi, pastikan untuk membuat jadwal rutin agar tidak mengalami kehamilan yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Pil KB: Manfaat, Cara Minum, Aturan Pakai, Efek Samping, dll

Efektivitas Alat Kontrasepsi dan Risikonya

Berikut efektivitas dari beberapa alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh pria dan juga wanita.

  • Kondom pria (98%).
  • Kondom wanita (95%).
  • Kontrasepsi implan (99%).
  • IUD (99%).
  • Sterilisasi wanita (99%).
  • Sterilisasi pria atau vasektomi (99%).
  • Kontrasepsi injeksi (95%).
  • Kontrasepsi pil (95%).

Alasan Mengapa Harus Mengganti Alat Kontrasepsi?

Selain melihat waktu pakai dari alat kontrasepsi, Anda juga disarankan untuk berhenti atau mengganti dengan alat lain kalau terjadi beberapa hal di bawah ini.

  • Sering lupa dan tidak konsisten. Kontrasepsi pil yang diminum harian biasanya menyebabkan beberapa wanita sering terlupa sehingga butuh kontrasepsi yang tidak perlu pemakaian reguler seperti IUD atau implan.
  • Kerap mengalami perdarahan padahal sedang tidak menstruasi. Selain itu, perdarahan yang muncul juga lebih banyak dari sebelumnya dan menyebabkan rasa nyeri yang sangat mengganggu.
  • Mengalami kenaikan berat badan yang berlebihan. Beberapa kontrasepsi membuat kadar lemak di tubuh wanita meningkat sehingga peluang terjadi obesitas akan tinggi.
  • Tidak menyebabkan nyaman saat bercinta. Wanita akan merasakan sakit berlebihan saat penetrasi terjadi. Pria juga akan mengalami hal serupa seperti penis terasa tertusuk. Pada pria, rasa sakit pada penis juga muncul saat menggunakan kondom yang tidak tepat.
  • Sering mengalami pusing yang berlebihan dan membuat tubuh susah aktif serta produktif dalam bekerja.
  • Muncul jerawat yang banyak karena kondisi hormonal di dalam tubuh tidak normal. Jerawat hormonal biasanya susah disembuhkan.
  • Mengalami gangguan pada gairah seksual.

Baca Juga: Benarkah Alat Kontrasepsi Menurunkan Gairah Seksual Wanita?

Perhatikan Hal Ini Jika Ingin Mengganti Alat Kontrasepsi

Bila dokter memutuskan sudah waktunya bagi Anda untuk mengganti alat kontrasepsi, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, berikut di antaranya:

1. Bagaimana Melakukan Transisi

Saat beralih antar pil, sebagian besar dokter menganjurkan agar Anda langsung beralih dari satu jenis pil ke jenis pil lainnya tanpa ada jeda atau pil plasebo. Dengan cara ini kadar hormon Anda tidak akan turun dan ovulasi tidak dapat terjadi.

2. Rencana Cadangan

Jika beralih dari satu pil ke pil lainnya tanpa jeda, Anda mungkin tidak perlu menggunakan rencana cadangan atau jenis alat kontrasepsi lainnya. Namun, agar aman dokter mungkin menyarankan Anda menggunakan metode penghalang atau jenis kontrasepsi lainnya hingga tujuh hari.

Beberapa dokter menyarankan Anda menunggu sebulan penuh sebelum melakukan hubungan seks tanpa kondom. Sebaiknya tanyakan kepada dokter apa yang terbaik untuk Anda.

3.  Tumpang Tindih

Jika Anda beralih dari alat kontrasepsi lain ke pil, Anda harus berkonsultasi dengan dokter tentang tumpang tindih kedua jenis alat kontrasepsi tersebut. Itu tidak perlu bagi setiap wanita.

Agar tetap menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, Anda harus berkonsultasi cara mengakhiri bentuk kontrasepsi asli Anda dan memulai yang baru.

Baca Juga: 12 Jenis Kondom di Pasaran: Bentuk, Kelebihan, dan Cara Pakai

Pertimbangan Sebelum Ganti Alat Kontrasepsi

Apabila Anda ingin atau disarankan untuk mengganti alat kontrasepsi, ada hal yang perlu Anda pertimbangkan, antara lain:

1. Kenyamanan Alat Kontrasepsi

Jika Anda wanita merasa tidak nyaman untuk memasukkan alat kontrasepsi ke dalam vagina Anda sendiri, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan jenis alat kontrasepsi. Ini termasuk cincin vagina, kondom wanita, dan diafragma atau penutup.

Jika Anda ingin metode jangka panjang dan tidak keberatan dokter memasukkan alat kontrasepsi ke dalam rahim melalui vagina, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan intrauterine device (IUD) dan intrauterine system (IUS).

2. Risiko Gangguan Menstruasi

Beberapa alat kontrasepsi dapat memengaruhi menstruasi. Beberapa kontrasepsi mungkin membuat menstruasi lebih ringan atau lebih jarang. Mungkin terkadang membuat menstruasi lebih berat atau tidak teratur.

Alat kontrasepsi yang dapat memperlancar menstruasi antara lain pil (pil kombinasi atau pil progestogen saja), patch KB, suntik KB, IUS, dan cincin vagina.

3. Kontrasepsi bagi Perokok

Perokok dapat menggunakan sebagian besar jenis kontrasepsi. Namun, jika Anda perokok dan berusia di atas 35 tahun, beberapa alat kontrasepsi (seperti pil kombinasi, patch, atau cincin vagina) mungkin tidak cocok untuk Anda.

Jika Anda berusia di atas 35 tahun dan merokok, Anda dapat mempertimbangkan jenis kontrasepsi IUD, IUS, implan kontrasepsi, suntik KB, dan pil yang hanya mengandung progestogen.

4. Kelebihan Berat Badan

Berat badan tidak akan memengaruhi sebagian besar jenis kontrasepsi, dan sebagian besar kontrasepsi tidak akan membuat berat badan bertambah.

Namun, suntik KB telah dikaitkan dengan sedikit penambahan berat badan jika digunakan selama 2 tahun atau lebih.

5. Sedang Konsumsi Obat untuk Kondisi Lain

Beberapa alat kontrasepsi dapat terpengaruh jika Anda mengonsumsi obat lain, namun ada banyak pilihan. Agar aman, sebaiknya tanyakan kepada dokter umum, perawat, atau klinik untuk lebih jelasnya.

Alat kontrasepsi yang tidak terpengaruh oleh obat lain termasuk IUD, IUS, suntik KB, diafragma atau penutup, dan kondom pria atau kondom wanita.

Itulah ulasan tentang waktu yang tepat mengganti alat kontrasepsi. Dari paparan di atas, mana saja yang sebelumnya tidak Anda ketahui sebelumnya? Semoga setelah membaca ulasan di atas, Anda bisa lebih memahami kontrasepsi dan kelak saat memilihnya bisa sesuai dengan kebutuhan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2019. Which method of contraception suits me?. https://www.nhs.uk/conditions/contraception/which-method-suits-me/ (Diakses pada 1 September 2023)
  2. Holland, Kimberly. 2023. What to Expect When Switching Birth Control Pills. https://www.healthline.com/health/switching-birth-control-pills#_noHeaderPrefixedContent (Diakses pada 1 September 2023)
  3. Stacey, Dawn. 2023. How to Switch to a New Birth Control Pill. verywellhealth.com/how-to-switch-to-a-new-pill-906840 (Diakses pada 1 September 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi