Terbit: 11 May 2018 | Diperbarui: 5 September 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Anda menikmati setiap kali berhubungan intim dengan pasangan? Sebenarnya, ada beberapa reaksi tubuh saat berhubungan seksual sebelum akhirnya mencapai puncak. Agar mengenal tubuh dengan lebih dekat, simak ulasannya berikut ini. 

4 Tahapan yang Dialami Tubuh saat Berhubungan Intim

Siklus Respon Tubuh saat Berhubungan Seksual

Saat melakukan hubungan seksual, tubuh pria maupun wanita akan melewati suatu siklus respon seksual, berupa perubahan fisik dan emosional. Mengetahui respon tubuh ini akan membantu Anda mengenal diri sendiri serta menyadari bila ada masalah dalam kehidupan seks. 

Siklus respon seksual memiliki empat tahapan yang akan mengantarkan Anda pada kepuasan setelah melakukan hubungan seks. Simak penjelasannya berikut ini:

Fase 1: Gairah

Tahap ini pada umumnya dimulai saat Anda dan pasangan melakukan sesi foreplay atau pemanasan. Fase ini dapat berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam. 

Rangsangan seksual yang didapatkan tubuh akan memicu otak untuk melepaskan hormon yang meningkatkan detak jantung serta membuat pembuluh darah lebih lebar. 

Akibatnya, tubuh akan mengalami peningkatan pembuluh darah, tekanan darah dan napas semakin cepat, otot menegang, pupil melebar, serta kulit menjadi kemerahan. 

Respon Tubuh Pria:

Pelebaran pembuluh darah dan meningkatnya aliran darah ke organ intim. Akibatnya, penis akan mengalami ereksi, skrotum menjadi lebih tegang, dan testis membengkak. Selain itu, Anda juga akan mulai mengeluarkan cairan pra-ejakulasi. 

Respon Tubuh Wanita:

Wanita juga akan mengalami peningkatan aliran darah ke organ reproduksi. Kondisi ini akan menyebabkan vagina dan klitoris menjadi bengkak. Selain itu, vagina juga akan mengeluarkan cairan lubrikasi yang memberikan kesan basah pada vagina. Di saat yang sama payudara akan terasa lebih penuh dan bengkak. 

Perlu diingat bahwa setiap individu memiliki pengalaman seksual yang berbeda. Beberapa mungkin akan merasakan semua perubahan yang sudah disebutkan, sementara ada beberapa yang hanya merasakan beberapa perubahan tersebut. 

Baca Juga10 Manfaat Berhubungan Intim untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Fase 2: Plateau

Pada tahap ini, perubahan yang dirasakan tubuh akan semakin intens. Bila terus terjadi rangsangan pada tubuh, Anda akan memasuki masa plateu. Pada fase ini gairah yang dirasakan akan semakin meningkat. Pada fase ini juga umumnya akan dilakukan penetrasi seksual.  

Laju napas, tekanan darah, dan detak jantung akan semakin meningkat. Selain itu, otot tubuh akan semakin tegang dan otot kaki, wajah, dan tangan akan mulai mengalami spasme. 

Respon Tubuh Pria:

Akibat aliran darah yang semakin deras ke organ intim, penis akan ereksi sepenuhnya. Selain itu, kulit tubuh akan berubah menjadi kemerahan, terutama pada organ perut, leher, dada, bahu, dan wajah. 

Tidak hanya itu, otot organ pinggul, tangan, paha, dan bokong juga akan menegang untuk menyambut tahap siklus seks berikutnya. 

Respon Tubuh Wanita:

Peningkatan aliran darah ke organ intim wanita akan memberikan efek berupa bibir vagina yang semakin kencang dan menjadi sempit karena jaringan jadi dipenuhi oleh darah. Kondisi ini juga akan menyebabkan adanya perubahan warna pada bibir bagian dalam vagina (labia minora). 

Tidak hanya itu, Anda juga akan merasakan bagian klitoris menjadi semakin sangat sensitif, bahkan beberapa wanita justru merasa sakit saat disentuh. Tidak hanya pada pria, wanita juga akan merasakan otot di bagian paha, lengan, bokong, dan pinggul jadi semakin tegang sebagai bentuk tubuh mempersiapkan orgasme. 

Fase 3: Orgasme

Tahap ini merupakan fase puncak dari siklus respon seksual. Fase ini merupakan fase paling singkat dalam siklus ini dan umumnya hanya berlangsung selama beberapa detik. 

Secara umum tubuh akan mengalami kontraksi otot secara tidak disadari serta otot di kaki akan kontraksi secara mendadak. Tidak hanya itu, tekanan darah, detak jantung, serta laju napas akan berada pada laju yang tercepat dengan kebutuhan oksigen yang meningkat.

Respon Tubuh Pria:

Pada fase ini, air mani akan mulai terkumpul dalam uretra. Saat rangsangan terus meningkat dan terjadi pelepasan ketegangan seksual, penis akan kontraksi dan ejakulasi. 

Saat ejakulasi, air mani yang sudah terkumpul sebelumnya akan dikeluarkan melalui saluran uretra. 

Respon Tubuh Wanita:

Fase puncak wanita saat berhubungan seksual ditandai dengan adanya otot kontraksi pada dinding vagina. Ternyata, kontraksi ini juga tidak hanya terjadi pada vagina tetapi juga ada otot rahim, meski Anda tidak merasakannya. 

Wanita juga ternyata bisa mengeluarkan cairan ejakulasi pada vagina atau yang disebut juga dengan istilah squirting. Namun, tidak semua wanita bisa mengalami hal ini. Jadi, tidak perlu cemas jika Anda tidak pernah mengalaminya. 

Baik pada pria maupun wanita, tubuh akan melepaskan hormon oksitosin dan dopamin pada akhir orgasme. Hormon ini akan membuat Anda dan pasangan merasa puas dan ingin lagi melakukan hubungan seksual. 

Oleh sebab itu, tidak heran jika Anda dan pasangan merasa lebih intim dan ingin lebih dekat setelah berhubungan seks. 

Baca Juga5 Waktu Terbaik untuk Berhubungan Intim, Lebih Puas dan Cepat Hamil

Fase 4: Pemulihan

Setelah fase orgasme, tubuh perlahan-lahan akan kembali ke posisi semula. Fase ini berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam. 

Pada fase ini, laju napas akan kembali normal dan otot akan kembali rileks. Tekanan darah dan detak jantung juga perlahan akan kembali normal sebelum mendapatkan rangsangan seksual. Anda mungkin akan merasakan kelelahan.

Respon Tubuh Pria:

Pada tahap ini, penis pria akan perlahan kembali kepada bentuk semula. Darah yang menumpuk pada penis akan kembali mengalir ke jantung sehingga ereksi juga mereda. Pada tahap ini, pria membutuhkan waktu lebih lama untuk terangsang setelah pulih dari orgasme.

Selain itu, anggota tubuh lainnya akan mulai kembali seperti semula. Organ tubuh akan kembali ke ukuran serta warna yang normal.

Respon Tubuh Wanita:

Setelah orgasme, tubuh wanita juga akan mulai kembali pada bentuk semula. Otot-otot tubuh akan menjadi lebih rileks serta warna tubuh yang sebelumnya berubah akan kembali seperti kondisi semula.

Darah yang tadinya berkumpul di vagina juga akan kembali mengalir seperti semula. Hanya saja, beberapa wanita mampu mengalami orgasme lagi dalam waktu singkat jika ada rangsangan seksual. 

Inilah tahapan yang ada dalam siklus respon seksual.  Tahapan ini dapat membantu Anda untuk mengenal tubuh saat mendapatkan rangsangan seks. Pada faktanya, tubuh manusia unik sehingga beberapa mungkin merasakan respon yang berbeda dengan yang lainnya. 

  1. Cleveland Clinic. 2021. Sexual Response Cycle. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9119-sexual-response-cycle. (Diakses pada 5 September 2023). 
  2. Watson, Stephanie. 2021. The Sexual Response Cycle: What Happens to Our Bodies During Sex. https://www.webmd.com/sex-relationships/features/sexual-response-cycle. (Diakses pada 5 September 2023).

e


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi