Terbit: 28 July 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Anorgasmia adalah ketidakmamuan pria atau wanita untuk mendapatkan orgasme. Disfungsi orgasme ini memengaruhi kenikmatan hubungan seksual Anda. Selengkapnya simak gejala, penyebab hingga pengobatannya di bawah ini!

Anorgasmia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa itu Anorgasmia?

Anorgasmia atau disebut disfungsi seksual adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan atau tidak mendapatkan orgasme meskipun menikmati seks dan terasa menyenangkan.

Masalah seksual ini juga menggambarkan orgasme yang tidak sekuat atau tidak terjadi sesering yang diinginkan. Kondisi ini adalah bentuk disfungsi seksual yang dapat terjadi pada semua jenis kelamin.

Anorgasme dapat berdampak buruk pada kesehatan mental, menyebabkan stres dan kecemasan, dan bahkan mengganggu hubungan.

Orgasme atau disebut klimaks seksual adalah perasaan nikmat atau gairah seksual yang terjadi setelah terangsang. Sensasi ini mungkin terasa seperti pelepasan dan melibatkan gerakan tubuh di luar kendali Anda. Durasi dan intensitasnya berbeda pada setiap orang.

Gejala Anorgasmia

Salah satu tanda yang paling umum dari anorgasmia adalah tidak bisa orgasme dengan mudah. Kalau Anda sudah merasa berusaha dengan kuat dan pasangan sudah membantu, tapi tidak juga membuahkan hasil, kemungkinan terjadi anorgasmia.

Penyebab Anorgasmia

Ada banyak yang menjadi penyebab anorgasmia. Kondisi ini bisa disebabkan oleh masalah fisik, psikologi, dan hubungan dengan pasangan, berikut ini penjelasannya:

1. Masalah Fisik

Fisik menyumbang sebagian besar anorgasmia pada wanita, beberapa sakit hingga penggunaan obat menyebabkan gangguan yang cukup parah. Berikut beberapa masalah fisik yang memengaruhi anorgasmia:

  • Penyakit serius seperti multiple sclerosis yang merupakan penyakit autoimun. Selanjutnya ada Parkinson yang menyebabkan kondisi semakin parah.
  • Masalah organ reproduksi memengaruhi orgasme pada wanita. Histerektomi dan berbagai pembedahan lain untuk menghilangkan endometriosis hingga kista bisa menghilangkan orgasme.
  • Beberapa obat seperti antidepresan juga menyebabkan wanita susah sekali mendapatkan orgasme. Wanita yang mengonsumsi obat untuk penurun tekanan darah juga akan mengalami kondisi yang sama.
  • Gaya hidup yang tidak sehat seperti sering merokok dan mengonsumsi alkohol akan menyebabkan pembuluh darah ke vagina menurun. Efeknya, orgasme susah sekali didapatkan.
  • Penuaan dini pada tubuh atau saat wanita sudah mengalami menopause. Kondisi ini menyebabkan wanita susah orgasme karena kadar estrogen menurun.

2. Masalah Psikologi

Masalah psikologi juga menyumbang gangguan orgasme pada wanita, berikut gangguan psikologi yang sering terjadi:

  • Mengalami depresi yang cukup berat dan sering cemas saat akan bercinta.
  • Memiliki body image yang buruk dan tidak percaya diri.
  • Tekanan pekerjaan dan rumah tangga yang kuat.
  • Tekanan pada budaya dan juga agama.
  • Merasa malu berada di depan pria dalam kondisi tidak berbusana.
  • Merasa bersalah saat bercinta.
  • Mengalami kekerasan saat seks sehingga sering terluka.

3. Masalah Hubungan Rumah Tangga

Hubungan suami istri juga berpengaruh besar dalam menciptakan orgasme, bila masalah di bawah ini muncul, anorgasmia akan mengikuti.

  • Seks hanya sekadar kewajiban atau rutinitas saja.
  • Tidak ada komunikasi yang intens.
  • Seks dilakukan dengan terburu-buru dan pasangan tidak mempertimbangkan kenikmatan dari wanita.
  • Merasa takut saat bercinta karena sering disakiti.
  • Masalah rumah tangga sehingga pertengkaran keras sering terjadi.

Baca Juga: Ini 8 Penyebab Wanita Sulit Mendapatkan Orgasme

Diagnosis Anorgasmia

Dokter dapat mendiagnosis anorgasmia berdasarkan gejala dan diskusi tentang riwayat seksual Anda. Diskusi ini akan menjelaskan alasan atau penyebab disfungsi seksual.

Dokter juga mungkin melakukan pemeriksaan atau tes seperti ultrasonografi (USG) atau tes darah untuk memeriksa kondisi hormonal atau medis yang mungkin menjadi penyebab masalahnya. Dokter mungkin menyarankan tes sensitivitas penis jika itu merupakan faktor yang diduga sebagai pemicu.

Setelah penyebab utamanya diketahui, ada banyak pilihan tersedia untuk mengobati anorgasmia. Dokter mungkin juga merujuk Anda ke spesialis (seperti ginekolog atau ahli urologi) yang dapat membantu mengembangkan rencana pengobatan untuk mengatasi disfungsi orgasme.

Baca Juga: Lama Tidak Berhubungan Intim, Ini 10 Efek yang Terjadi pada Tubuh

Jenis Anorgasmia

Anorgasmia pada pria dan wanita terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut di antaranya:

1. Jenis Anorgasmia pada Wanita

Anorgasmia pada wanita atau juga disebut gangguan orgasme wanita, diklasifikasikan menjadi empat jenis, meliputi:

  • Primer (atau seumur hidup). Jenis ini bisa terjadi jika Anda belum pernah mengalami orgasme.
  • Sekunder (atau didapat). Anda pernah mencapai orgasme tetapi sekarang tidak bisa mendapatkannya kembali. Hal ini biasa terjadi pada wanita menopause.
  • Situasional. Anda hanya mampu mencapai orgasme dalam situasi tertentu seperti dengan masturbasi.
  • Umum: Anda tidak dapat mencapai orgasme dalam situasi apa pun, bahkan saat merasa terangsang atau bergairah.

2. Jenis Anorgasmia pada Pria

Dokter biasanya mengklasifikasikan anorgasmia pada pria sebagai jenis disfungsi seksual yang disebut ejakulasi tertunda atau ejakulasi terhambat. Hal ini menyebabkan masalah pada performa dan kesenangan seksual, sering kali menyebabkan kecemasan dan menghindari seks. Anorgasmia pada pria ada dua jenisnya, antara lain:

  • Primer. Seseorang yang belum pernah mengalami orgasme atau ejakulasi.
  • Sekunder. Anda hanya mengalami orgasme atau ejakulasi dalam kondisi tertentu.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Hormon Seks pada Tubuh Wanita dan Fungsinya

Tips Mengatasi Anorgasmia

Pengobatannya tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Tidak ada satu metode yang cocok untuk semua jenis anorgasmia, dan pengobatan mungkin melibatkan kombinasi beberapa pendekatan. Adapun beberapa pengobatan untuk anorgasmia, meliputi:

  • Mengganti obat.
  • Mengobati masalah kesehatan yang mendasarinya.
  • Mempelajari teknik stimulasi diri (misalnya masturbasi).
  • Konseling atau psikoterapi untuk mengatasi masalah hubungan, kondisi kesehatan mental, atau trauma seksual di masa lalu.
  • Terapi seks untuk mengatasi kebutuhan seksual atau faktor mendasar yang mencegah Anda mendapatkan klimaks.
  • Menggunakan terapi hormon untuk meningkatkan aliran darah dan meningkatkan sensitivitas.
  • Memperkenalkan rangsangan baru pada hubungan seksual seperti teknik baru, mainan dan alat seks, atau media erotis.

Demikian ulasan lengkap tentang anorgasmia atau disfungsi orgasme yang dapat terjadi pada pria dan wanita. Bila mengalami masalah ini, segera konsultasikan ke dokter. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

  1. Anonim. 2023. Anorgasmia. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24640-anorgasmia (Diakses pada 20 September 2023)
  2. Kennard, Jerry. 2023. An Overview of Male Anorgasmia. https://www.verywellhealth.com/anorgasmia-causes-and-treatment-options-2328525 (Diakses pada 20 September 2023)
  3. Day, Andrea . 2015. Anorgasmia. https://www.topdoctors.co.uk/medical-dictionary/anorgasmia# (Diakses pada 20 September 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi