Vagina sering kali sakit saat berhubungan intim (dispareunia) harus segera diatasi agar tidak mengganggu kenikmatan seks Anda. Bagaimana caranya? Simak cara mengatasi vagina sakit saat berhubungan intim di bawah ini.
Kiat Mengatasi Nyeri Vagina Saat Bercinta
Bila wanita terus merasakan sakit saat berhubungan intim, tentu kenikmatan tidak akan didapatkan. Bukan tidak mungkin, seks akan menjadi sesuatu yang mengerikan sehingga wanita kerap ketakutan saat akan melakukannya. Apabila Anda sering merasakan sakit saat bercinta, atasi dengan melakukan beberapa tips yang bisa membantu.
Berikut ini cara mengatasi vagina sakit saat berhubungan intim, di antaranya:
1. Tambah Variasi Foreplay
Rasa sakit yang muncul pada vagina bisa jadi merupakan kesalahan pasangan Anda sendiri. Saat melakukan seks, mereka tidak melakukan foreplay (pemanasan seks) dengan baik. Bahkan, pemanasan yang penting ini hanya dilakukan ala kadarnya saja.
Jadi, jangan lakukan foreplay dengan pelukan atau ciuman saja. Sebaiknya tambahkan rangsangan pada vagina.
Memberikan rangsangan secara maksimal di vagina bisa membuat wanita siap secara seksual. Vagina akan menghasilkan pelumas dalam jumlah banyak sehingga saat penis masuk tidak akan terlalu sakit. Selama ini penis sering masuk dengan kondisi vagina yang masih terlalu kering sehingga rasa sakit cukup besar.
2. Ganti Posisi Seks
Setiap pasangan memiliki posisi seks yang cocok sesuai dengan ukuran kemaluannya. Misal pada pasangan pria dengan penis cukup besar, posisi seks dengan penetrasi dalam akan susah dilakukan. Oleh karena itu, berganti posisi seks sangat disarankan untuk mendapatkan yang terbaik dan minim rasa sakit.
Beberapa wanita juga memiliki posisi seks kesukaan karena tidak menyebabkan rasa sakit di vagina. Misal melakukan woman on top alih-alih melakukan posisi misionaris standar karena wanita bisa mengendalikan penetrasinya sehingga tekanan dari penis yang membuat sakit bisa dicegah dengan baik.
3. Gunakan Pelumas Tambahan
Ada beberapa alasan mengapa wanita sering merasakan sakit saat berhubungan badan. Pertama karena mereka tidak siap secara seksual sehingga vagina masih terlalu kering yang bisa sebabkan vagina gatal. Selanjutnya, wanita mengalami sakit pada vagina karena ada gangguan di organ dalam vagina entah itu rahim, serviks, atau ovarium.
Rasa sakit ini mungkin akan sering muncul setiap melakukan seks. Namun, pada kondisi tertentu, rasa sakitnya bisa diatasi dengan mudah menggunakan pelumas. Saat akan berhubungan intim, gunakan pelumas tambahan yang akan membuat lebih licin dan nikmat yang besar pada wanita.
Baca Juga: Penyebab Munculnya Rasa Sakit saat Berhubungan Intim
4. Lakukan Pengecekan Kesehatan Vagina
Karena rasa sakit tidak melulu masalah foreplay dan keringnya vagina, pemeriksaan kesehatan vagina sudah sepantasnya dilakukan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi terkini dari vagina agar tidak ada masalah yang lebih besar di masa depan. Jika ada gangguan seperti infeksi hingga yang terparah seperti kanker dan mioma, penanganan bisa segera dilakukan.
Bila Anda sering mengalami vagina sakit saat berhubungan intim, jangan ragu untuk segera melakukan pemeriksaan. Apabila setelah pemeriksaan tidak terjadi apa pun yang berbahaya mungkin masalah pemanasan, posisi seks, dan hal teknis lainnya yang menjadi masalah.
5. Lakukan Seks dengan Rileks
Rasa sakit saat berhubungan intim juga terjadi saat pasangan tidak melakukannya dengan rileks. Padahal seks harus dilakukan dengan rileks agar terasa nikmat bagi kedua pasangan.
Jika wanita merasa takut sebelum melakukan hubungan intim, mereka akan susah menikmati seks. Perasaan tersebut akan membuat otot vagina terus mengencang dan rasa sakit yang besar akan sering dirasakan.
6. Konseling
Apabila pelecehan seksual, trauma, atau masalah emosional lainnya adalah penyebab utama nyeri vagina saat bercinta, konseling mungkin dapat membantu.
Wanita yang merasakan sakit saat bercinta tidak memiliki penyebab psikologis mungkin juga dapat mengikuti konseling untuk mengatasi konsekuensi emosional dari hubungan seks yang menyakitkan.
Pasangan seksual dapat menghadiri konseling bersama jika hubungan intim yang menyakitkan menyebabkan masalah komunikasi, hubungan, atau keintiman.
Baca Juga: 10 Penyebab Perdarahan Vagina Usai Berhubungan Intim
7. Mengonsumsi Obat-obatan
Pengobatan vagina sakit saat seks berdasarkan pada penyebabnya. Apabila sakit yang Anda alami karena infeksi atau kondisi yang mendasarinya, dokter mungkin akan mengobatinya dengan antibiotik, obat antijamur, atau kortikosteroid (topikal atau suntik).
Jika pengobatan jangka panjang menyebabkan vagina kering, dokter mungkin akan mengubah resep obat Anda.
Karena kadar estrogen yang rendah sebabkan dispareunia pada beberapa wanita, mungkin tablet resep, krim, atau cincin fleksibel dapat mengalirkan estrogen dalam dosis kecil dan teratur ke vagina.
Obat bebas estrogen yang disebut ospemifene bertindak seperti estrogen pada jaringan vagina. Ini efektif untuk membuat jaringan lebih tebal dan tidak rapuh. Dengan demikian akan dapat mengurangi jumlah rasa sakit saat berhubungan intim.
8. Terapi Alternatif
Dokter mungkin juga merekomendasikan untuk melakukan terapi. Pengobatan alternatif ini dapat mencakup terapi desensitisasi atau terapi seks. Dalam terapi desensitisasi, Anda akan mempelajari teknik relaksasi vagina, seperti senam Kegel, yang bisa membantu mengurangi rasa sakit.
Dalam terapi seks, Anda bisa belajar bagaimana cara membangun kembali keintiman dan meningkatkan komunikasi dengan pasangan.
Itulah ulasan tentang berbagai cara untuk mengatasi vagina sakit saat berhubungan intim yang bisa Anda lakukan. Apabila Anda mengalami sakit pada vagina saat berhubungan intim, sebaiknya konsultasikan ke dokter sebelum mencoba tips di atas. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!
- Anonim. 2022. Painful intercourse (dyspareunia). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/painful-intercourse/diagnosis-treatment/drc-20375973 (Diakses pada 25 Oktober 2023)
- Giorgi, Anna. 2020. What You Need to Know About Dyspareunia (Painful Intercourse). https://www.healthline.com/health/dyspareunia#TOC_TITLE_HDR_1 (Diakses pada 25 Oktober 2023)
- Leonard, Jayne. 2017. What causes dyspareunia, or painful intercourse?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/192590 (Diakses pada 25 Oktober 2023)