DokterSehat.Com – Baik pria dan wanita pada dasarnya senang mendapatkan rangsangan stimulus pada organ intimnya. Akan tetapi, terdapat perbedaan bagaimana pria dan wanita merespon rangsangan seksual yang diterimanya.
Beberapa wanita yang memiliki sifat pemalu cukup dominan akan sulit mengakui bahwa dirinya membutuhkan stimulus pada organ kewanitaannya guna mendapatkan kenikmatan seksual.
Tidak hanya pada pria, kegiatan stimulus atau masturbasi juga sering kali dibutuhkan oleh seorang wanita untuk bisa mendapatkan kepuasan pribadi. Data menunjukkan, bahwa hampir 90 % tangan dijadikan sebagai media pemuas diri, baik itu pada pria maupun wanita.
Namun, tahukah Anda akan bahaya yang mengancam saat memasukan jari tangan ke dalam vagina?
baca juga: Cara Menghilangkan Bau Vagina Secara Alami
Pakar kesehatan mengatakan, miss V dan sekitarnya merupakan daerah yang harus dijaga kebersihannya. Tidak seperti kulit yang memiliki pelindung terhadap dunia luar, miss V dan lapisan terluarnya berupa mukosa, memiliki kondisi yang lebih rentan terhadap bakteri.
Perlu diketahui, bahwa pada dasarnya vagina sendiri memiliki kondisi asam sehingga mampu melindungi diri dari bakteri. Namun bila jumlah kumannya berlebihan maka dapat terjadi peradangan atau infeksi pada daerah tersebut, yang pada akhirnya bisa menimbulkan keluhan berupa bengkak atau benjolan, rasa nyeri, hingga keputihan.
Oleh sebab itu, sebaiknya sebelum menyentuh atau memasukkan sesuatu ke dalam vagina baik dengan tangan maupun benda lain, pastikan dalam keadaan bersih atau sudah dicuci dengan sabun terlebih dahulu.
Wanita yang suka memasukan jari ke vagina perlu waspada bahwa kegiatan tersebut bisa merusak selaput dara. Selaput dara sendiri berupa suatu lipatan mukosa yang bentuknya tidak sama antara satu wanita dengan wanita lain
Ada yang berupa lipatan mukosa melingkari dinding vagina, ada juga yang berupa membran berlubang-lubang di mulut vagina. Kelenturan dari selaput dara ini juga berbeda-beda pada tiap wanita, ada yang mudah robek dan ada yang sangat lentur sehingga sulit untuk terjadinya robekan.
Memasukkan jari ke vagina untuk mencapai orgasme memiliki risiko untuk terjadinya robekan, mengingat Anda tidak tahu bentuk dan kelenturan selaput dara tersebut. Jika kebersihan jari tidak dijaga maka ada kemungkinan terjadinya infeksi dari bakteri di tangan.
Selain itu, memasukkan jari ke vagina bisa menyebabkan iritasi dan luka pada organ reproduksi. Tidak hanya hymen (selaput dara), namun juga struktur yang lebih dalam, misalnya liang vagina, kelenjar Bartholin, serviks (leher rahim), dan sebagainya. Kedua kondisi inilah yang mungkin menyebabkan Anda mengalami perdarahan.
Memasukan Jari ke Vagina dan Masturbasi
Guna meningkatkan rangsangan seksual, memasukan jari ke miss V adalah salah satu tindakan yang bisa dilakukan. Cara ini bisa dilakukan sendiri atau dengan bantuan orang lain. Pada wanita, masturbasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari sekadar mengesek-gesekkan alat kelamin di benda permukaan tumpul, hingga memasukkan benda (jari, sex toys) ke alat kelamin.
Meski begitu, masturbasi sebenarnya merupakan kegiatan seksual yang relatif aman jika dibandingkan dengan seks bebas. Namun, melakukan masturbasi, terlebih dengan memasukkan benda berukuran besar (seperti dengan memasukan 4 jari) dapat berpotensi menyebabkan perlukaan pada organ reproduksi.
Kondisi ini tidak selalu ditandai dengan perdarahan yang banyak. Bisa saja perdarahan yang muncul sangat sedikit hingga tidak disadari oleh Anda sendiri.
baca juga: 5 Penyebab Vagina Kering yang Bisa Ganggu Kehidupan Seksual
Meski tidak memengaruhi ukuran lubang vagina, namun kebiasaan masturbasi yang dilakukan secara berlebihan berpotensi menyebabkan kecanduan. Efek jangka panjang dari kecanduan masturbasi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan Anda menjadi tidak bergairah dalam melakukan hubungan seksual yang sesungguhnya.
Pada akhirnya, kesehatan vagina berpengaruh pada banyak hal. Antara lain kesuburan, kehidupan seks dan kemampuan wanita dalam mencapai orgasme. Ketika ada masalah pada organ intim, maka hal itu berpeluang untuk mendatangkan penyakit dan memengaruhi kehidupan sosial.