DokterSehat.Com- Saat melakukan hubungan seks, seorang pria akan mengeluarkan cairan alami dari penis atau yang biasa disebut dengan sperma ketika mencapai puncak kenikmatan. Sperma tersebut tidak semua masuk ke dalam vagina, sebab sebagian besar akan keluar dari vagina sesaat setelah melakukan hubungan seksual.

Ketika sperma sudah masuk ke dalam liang vagina, maka dalam beberapa waktu sperma tersebut biasanya akan keluar lagi karena gerakan-gerakan dari wanita. Nah, tentu saja hal itu sering dipertanyakan oleh setiap pasangan. Apakah kondisi itu bisa menyebabkan pembuahan atau kehamilan?
Seperti yang Anda ketahui bahwa kehamilan akan terjadi hanya jika sel sperma membuahi sel telur. Kondisi sperma yang keluar lagi dari vagina sesaat setelah melakukan hubungan seksual adalah hal yang wajar karena hanya dibutuhkan satu sel sperma saja untuk membuahi sel telur agar terjadi kehamilan. Jadi, secara garis besar dikatakan masih ada kemungkinan untuk hamil.
Bagi Anda yang baru saja menikah tidak perlu khawatir akan kejadian ini, jangan takut tidak bisa hamil hanya karena sperma yang masuk keluar lagi. Karena, minimnya pengetahuan tentang seks sehingga Anda dan pasangan terus bertanya-tanya apakah hal tersebut akan menyebabkan sulitnya terjadi kehamilan.
Sebenarnya, tidak ada kaitannya antara sperma yag keluar lagi sesaat setelah melakukan hubungan seks dengan terjadinya proses kehamilan. Hal ini dikarenakan sel sperma yang keluar lagi dalam jumlah banyak adalah air mani (semen) atau sel sperma yang gagal membuahi sel telur, sehingga akan keluar dengan sendirinya. Sedangkan, hanya satu sel telur yang mampu dan berhasil membuahi sel telur untuk menyebabkan terjadinya kehamilan.
Jika Anda mengalami kondisi ini, Anda dan pasangan tidak perlu khawatir, karena meskipun ada banyak sel sperma yang keluar lagi sesaat setelah melakukan hubungan seks, Anda masih memiliki peluang untuk bisa hamil.
Selain itu, jika Anda ingin cepat hamil kurangilah berhubungan seks, karena jika terlalu sering berhubungan seks maka sperma yang keluar tidak akan efektif lagi untuk membuahi sel telur. Di samping itu, terlalu sering ejakulasi pada pria juga dapat menyebabkan kualitas sperman menurun, sehingga proses kehamilan akan semakin lambat.