Sebagai alat kontrasepsi yang paling mudah digunakan, Anda harus tahu cara memakai kondom yang benar agar fungsinya untuk mencegah kehamilan maupun penyakit menular seksual dapat berjalan optimal. Lebih lanjut Simak informasinya berikut ini!
Cara Memakai Kondom yang Benar
Kondom adalah alat kontrasepsi yang berfungsi untuk mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual (PMS) . Akan tetapi, efektivitas kondom sangat bergantung dari cara memasang kondom itu sendiri, selain kualitas bahan kondom.
Sayangnya, masih saja ada orang yang belum tahu cara menggunakan kondom dengan benar. Oleh sebab itu, berikut ini urutan cara memakai kondom yang benar:
1. Periksa Tanggal Kedaluwarsa
Langkah pertama cara menggunakan kondom dengan benar adalah memastikan kondom masih bisa digunakan. Pastikan untuk memeriksa tanggal kadaluwarsa pada kemasan kondom sebelum menggunakannya
Jika kondom sudah kedaluwarsa atau tidak disimpan dengan benar, lateksnya akan rusak. Kondisi ini meningkatkan risiko kondom menjadi kurang efektif, sehingga dapat menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan atau penyakit menular seksual (PMS).
Pastikan kemasannya juga masih dalam keadaan bagus dan tidak rusak. Jika Anda melihat ada robekan, lubang, atau tanda-tanda keausan, buanglah.
2. Rasakan Gelembung Udara pada Kemasan Kondom
Cara lain untuk memeriksa kondisi kemasan kondom adalah dengan merasakan gelembung udaranya. Gelembung udara sengaja dimasukkan ke dalam kemasan untuk melindungi kondom dari kerusakan. Adanya gelembung artinya tidak ada lubang pada kemasannya dan kondom harusnya utuh.
Cara untuk memeriksa gelembung adalah dengan menekan perlahan bungkusnya di antara ibu jari dan jari telunjuk.
3. Buka Bungkus Kondom dengan Hati-Hati
Pertama-tama, buka bungkus kondom secara perlahan menggunakan jari-jari. Sebaiknya hindari membuka bungkus kondom menggunakan benda tajam seperti gunting atau pisau. Hal ini guna menghindari kondom sobek dan rusak.
Satu hal lagi, sobek bungkus kondom dari arah samping (biasanya dijelaskan pada kemasan kondom), alih-alih membukanya dari tengah.
Membuka bungkus kondom secara perlahan tanpa menggunakan benda tajam adalah bagian dari cara memasang kondom yang benar. Tekstur karet kondom yang rentan robek (terutama kondom super tipis) menjadi alasan mengapa hal ini benar-benar harus diperhatikan.
4. Pasang Kondom Saat Penis Ereksi Sempurna
Cara memasang kondom yang benar selanjutnya yakni pastikan penis sudah benar-benar ‘keras’ alias ereksi sempurna sebelum memasang kondom.
Setelah penis ereksi, Anda bisa secara mandiri atau meminta pasangan (sekaligus membangkitkan gairah) untuk memasangkan kondom mulai dari ujung kepala penis hingga pangkal penis.
5. Tekan Ujung Kondom
Dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk, tekan ujung kondom sesaat sebelum memakaikan kondom pada penis. Hal ini bertujuan untuk menghambat udara masuk sehingga kondom tidak mudah pecah.
Ujung kondom yang berbentuk menyembul seperti topi kecil ini sendiri berfungsi untuk menampung air mani. Pastikan Anda tidak melewatkan cara memasang kondom yang satu ini. Dengan begitu, risiko kondom pecah dapat dicegah semaksimal mungkin.
6. Pasang Sampai ke Pangkal Penis
Saat jari-jari Anda menekan ujung kondom, tangan yang satu mulai menarik gulungan kondom secara perlahan sampai seluruh penis—dari ujung kepala hingga pangkal penis—terbungkus oleh kondom.
Setelah penis terbungkus sepenuhnya, Anda bisa meminta pasangan untuk melakukan seks oral guna melumasi penis agar siap untuk melakukan penetrasi ke dalam vagina guna melengkapi tahap atau cara memakai kondom yang satu ini.
Pilihlah kondom yang memiliki rasa buah-buahan agar memberikan sensasi menyenangkan bagi pasangan saat mengulum Mr. P.
7. Segera Tarik Penis setelah Terjadi Ejakulasi
Manakala air mani sudah keluar alias ejakulasi, segera tarik penis Anda keluar dari vagina sebelum kembali ‘loyo’. Cara memakai kondom ini wajib untuk dilakukan guna mencegah kemungkinan kondom bocor padahal penis masih berada di dalam vagina pasangan.
8. Lepas Kondom dan Buang dengan Benar
Setelah penis keluar seutuhnya, lepaskan kondom secara perlahan agar sperma yang berada di ujung kondom tidak berceceran. Sesudah itu, bungkus kondom dengan tisu kemudian buang kondom ke tempat sampah.
9. Bersihkan Penis
Setelah kondom dilepas dan dibuang ke tempat sampah bukan berarti semuanya ‘beres’,ya. Masih ada satu lagi tahap penting yang harus dilakukan.
Ya, segera bersihkan penis Anda sesaat setelah selesai berhubungan intim. Membersihkan penis sehabis bercinta dengan menggunakan kondom bertujuan untuk menjaga higienitasnya.
Baca Juga: 16 Jenis Kondom di Pasaran: Bentuk, Kelebihan, dan Cara Pakai
Apa Saja yang Perlu Diperhatikan saat Menggunakan Kondom?
Selain memerhatikan cara memakai kondom yang baik dan benar, ada sejumlah hal penting lainnya yang perlu Anda ketahui ketika memutuskan untuk menggunakan kondom.
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan bila menggunakan kondom:
1. Pastikan Kemasan Kondom Berada dalam Kondisi Baik
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah, cek terlebih dahulu produk kondom yang hendak Anda beli, dalam hal ini, kemasannya.
Teliti secara seksama bagaimana kondisi kemasan kondom, apakah ada kerusakan atau tidak. Kesampingkan soal merek, apalagi harga. Pasalnya, dua hal tersebut tidak serta-merta menjamin kualitas produk kondom.
2. Label Sertifikasi Kesehatan dan Keamanan
Selain memastikan kondisi kemasan kondom dalam keadaan baik, yang juga harus Anda perhatikan adalah adanya label sertifikasi kesehatan dan keamanan produk pada kemasan.
Kondom yang ‘baik’ idealnya memiliki label sertifikasi seperti dari ISO, FDA, Kitemark, CE, dan BPOM pada kemasannya.
3. Tanggal Kedaluwarsa
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kondom juga memiliki batas waktu penggunaan, dalam artian alat kontrasepsi ini juga bisa kedaluwarsa. Oleh karena itu, tanggal kadaluwarsa kondom tidak boleh luput dari pengawasan.
Produk kondom yang sudah kadaluwarsa memiliki kualitas karet kondom yang bisa dibilang sudah tidak baik sehingga lebih mudah robek atau rusak saat digunakan.
4. Penyimpanan Kondom
Banyak orang yang menyimpan kondom di dalam dompet. Hal ini sebenarnya tidak dianjurkan, mengingat suhu di dalam dompet cenderung panas akibat tekanan dan gesekan. Dikhawatirkan, ini malah akan membuat kondom lebih mudah rusak.
Alih-alih demikian, sebaiknya usahakan untuk menyimpan kondom di tempat yang kering dan juga sejuk guna menjaga kualitas karetnya agar tetap baik.
5. Hindari Kondom dengan Pelumas Berbahan Minyak
Anda juga tidak disarankan untuk menggunakan pelumas kondom yang terbuat dari bahan minyak seperti petroleum oil dan baby oil. Penggunaan pelumas-pelumas tersebut hanya akan membuat kondom lebih rentan mengalami kerusakan.
Alih-alih menambahkan pelumas minyak, Anda cukup membeli produk kondom yang sudah dilengkapi oleh cairan pelumas berbahan air yang cenderung lebih aman.
Baca Juga: 6 Penyebab Kondom Bocor saat Berhubungan Intim dan Penanganannya
Kondom dan Sensasi Seks yang Menurun
Kondom memang menjadi alat kontrasepsi yang paling mudah, murah, dan efektif untuk mencegah kehamilan dan risiko penyakit menular seks.
Akan tetapi, bukan berarti semua orang senang memakai kondom saat berhubungan seks. Menariknya, ketidaksukaan terhadap kondom tidak hanya dirasakan oleh para pria seperti yang selama ini kita ketahui.
Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari The Kinsey Institute, Indiana, Amerika Serikat, mengungkapkan sekitar 50 persen wanita mengaku pengalaman bercintanya mengalami penurunan akibat pasangannya menggunakan kondom.
Kendati begitu, hal ini jangan serta merta membuat Anda dan pasangan menjadi enggan untuk menggunakan kondom saat bercinta. Seks yang menyenangkan tak melulu soal penetrasi. Ada sejumlah faktor lainnya yang—jika Anda mampu menguasainya dengan baik—juga sanggup menciptakan sesi bercinta yang nikmat tiada tara.
Baca Juga: 8 Alasan Kenapa Pria Tidak Suka Pakai Kondom saat Bercinta
Rekomendasi Alat Kontrasepsi Selain Kondom
Kondom memang menjadi alat kontrasepsi yang paling sering digunakan. Padahal, ada sejumlah pilihan alat kontrasepsinya lainnya yang bisa Anda gunakan dan efektivitasnya juga tak kalah dengan kondom. Berikut di antaranya:
1. Pil KB
Pil KB adalah alat kontrasepsi yang digunakan oleh wanita guna mencegah kehamilan.
Pil KB ada yang merupakan kombinasi estrogen-progestin, namun ada juga yang hanya mengandung progestin. Fungsi keduanya secara garis besar sama, yakni mencegah aktivitas pelepasan sel telur (ovulasi).
Penggunaan pil KB untuk mencegah kehamilan harus mengikuti aturan dari dokter.
2. Intrauterine Device (IUD)
Jenis alat kontrasepsi selain kondom lainnya adalah intrauterine device (IUD).
Alat kontrasepsi yang satu ini memiliki bentuk serupa huruf ‘T’. Nantinya, IUD akan ditempatkan pada rahim dan bertugas untuk mencegah sperma membuahi sel telur.
Alat kontrasepsi IUD terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu:
- IUD Hormonal.
- IUD Tembaga.
3. Spermisida
Spermisida adalah alat kontrasepsi berbentuk krim dengan kandungan bahan kimia nonoxynol-9 yang bertindak sebagai ‘pembunuh’ sperma sebelum sampai ke sel telur.
Cara menggunakan spermisida adalah dengan mengoleskannya pada dinding vagina, lalu tunggu selama kurang lebih 15 menit sebelum penis melakukan penetrasi.
Itu dia informasi mengenai cara memakai kondom yang benar untuk menjadi perhatian Anda. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat ya, Teman Sehat!
- Anonim. 2021. How to use a Condom. https://teens.webmd.com/boys/how-to-use-a-condom#1 (Diakses pada 31 Juli 2019)
- Anonim. 2022. How do I use a Condom? https://www.nhs.uk/conditions/contraception/how-do-i-use-condom/ (Diakses pada 31 Juli 2019)
- Anonim. 2009. Relationships between condoms, hormonal methods, and sexual pleasure and satisfaction: an exploratory analysis from the Women’s Well-Being and Sexuality Study. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2746830/ (Diakses pada 31 Juli 2019)
- Anonim. 2019. Types of Contraception You Can Use to Prevent Pregnancy. https://www.health.qld.gov.au/news-events/news/types-contraception-women-condoms-pill-iud-ring-implant-injection-diaphragm (Diakses pada 18 November 2019)
- Boskey, Elizabeth. How to Use a Condom Correctly.
https://www.verywellhealth.com/how-to-use-a-condom-4020370 (Diakses pada 9 Januari 2024)