Setiap orang pasti menginginkan seks, tetapi ada sebagian orang memiliki ketakutan berlebih terhadap seks! Kondisi ini dinamakan erotophobia atau fobia seks. Lebih lanjut ketahui penyebab hingga cara mengatasinya di bawah ini.
Apa itu Fobia Seks?
Fobia seks atau disebut erotophobia adalah fobia atau ketakutan berlebihan dan tidak rasional yang terkait dengan seks. Kondisi ini biasanya menyulitkan karena penderitanya mungkin takut berhubungan seks dengan lebih dari satu cara. Misalnya, seseorang mungkin takut melakukan hubungan seksual (genofobia) dan takut disentuh (haphephobia) oleh orang lain.
Namun, penting untuk diketahui bahwa erotophobia bukan sekadar rasa takut atau keengganan terhadap seks, tindakan seks, atau keintiman. Kadar ketakutan yang ditimbulkan oleh fobia ini dapat menyebabkan depresi yang sangat nyata.
Jenis Fobia Seks
Erotophobia terbagi menjadi beberapa jenis, ada yang bersifat fisik dan ada pula yang emosional. Orang dengan fobia seks dapat memiliki satu atau lebih fobia atau ketakutan terkait seks.
Ada empat jenis erotophobia, meliputi:
1. Genophobia
Genophobia adalah rasa takut terhadap hubungan seksual. Jenis ini juga dikenal sebagai coitophobia.
Orang dengan genophobia mungkin dapat memulai hubungan romantis dan mungkin cukup menikmati aktivitas seperti berciuman dan berpelukan, tetapi ada rasa takut untuk menunjukkan kasih sayang secara fisik.
2. Paraphobia
Paraphobia adalah ketakutan terhadap penyimpangan seksual. Jenis ini dapat melibatkan rasa takut terhadap diri sendiri yang menyimpang atau ketakutan terhadap penyimpangan orang lain.
Selain itu, beberapa orang dengan paraphobia dapat menikmati hubungan seksual yang sesuai dengan moral pribadinya, sementara yang lain takut semua bentuk keintiman dapat diselingkuhi.
3. Gymnophobia
Gymnophobia adalah rasa takut terhadap ketelanjangan yang dapat terjadi dalam berbagai cara. Beberapa orang takut dirinya telanjang, sementara yang lain takut orang-orang di sekitarnya telanjang.
Jenis ini bisa terjadi bersamaan dengan rasa tidak percaya diri terhadap penampilan tubuhnya atau perasaan tidak mampu.
4. Philemaphobia
Philemaphobia atau juga dikenal sebagai filematofobia, adalah rasa takut terhadap berciuman yang dapat disebabkan oleh banyak faktor.
Salah satu penyebab potensial adalah kekhawatiran terhadap bau mulut. Orang dengan fobia kuman mungkin juga mengalami philemaphobia.
Baca Juga: Post Traumatic Stress Disorder (PTSD): Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Penyebab Fobia Seks
Meskipun sulit untuk menemukan penyebab spesifik dari erotophobia, beberapa orang mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena jenis fobia ini. Adapun hal yang mungkin menjadi penyebab erotophobia, antara lain:
1. Pelecehan Seksual
Walaupun tidak semua orang dengan fobia seks pernah mengalami pelecehan seksual atau penganiayaan secara seksual, mereka yang mengalami trauma seksual memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan beberapa jenis fobia seks.
2. Bentuk Trauma Lainnya
Orang yang pernah mengalami trauma besar lain juga memiliki risiko lebih tinggi menderita gangguan kecemasan, termasuk fobia.
Jika trauma yang dialaminya bersifat fisik, kemungkinan dapat mengalami fobia seks terkait sentuhan. Sebaliknya, orang yang pernah mengalami pelecehan psikologis atau emosional lebih mungkin mengembangkan ketakutan akan keintiman.
3. Kecemasan terhadap Kemampuan Seksual
Terkadang bukan seks yang ditakuti. Sebaliknya, orang mungkin khawatir tentang kemampuan dirinya sendiri untuk memuaskan hasrat seks pasangan.
Kecemasan terhadap performa seksual sangat umum terjadi, baik pada pria maupun wanita, dan dapat memengaruhi fungsi fisik saat berhubungan seks atau menghambat hasrat seksual.
4. Kekhawatiran terhadap Fisik
Beberapa orang khawatir seks dapat menimbulkan rasa sakit. Bahkan banyak orang mengkhawatirkan apakan mereka dapat tampil karena kondisi fisiologis atau disfungsi seksual. Kekhawatiran ini dapat mendorong pada perkembangan fobia terkait seks seperti erotophobia.
5. Takut terhadap Penyakit Kelamin
Penyakit kelamin seperti HIV, sifilis, atau gonore menular melalui hubungan seksual yang tidak sehat. Terjada ini membuat seseoorang mengambangkan rasa takut yang berlebihan terhadap aktivitas terkait seks.
6. Usia
Beberapa peneliti berpendapat bahwa orang lanjut usia alias lansia, mungkin mengalami erotophobia karena kesan bahwa seks pada kelompok usia ini mungkin bersifat patologis atau tidak boleh terjadi. Hal ini biasanya disebut sebagai erotophobia usia.
7. Nyeri Panggul
Jenis kondisi panggul tertentu dapat menyebabkan seseorang merasa kesakitan saat berhubungan seks. Kondisi ini juga dapat menimbulkan rasa takut terhadap aktivitas terkait seks.
8. Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar juga disebut penyakit manik-depresif atau manik depresi. Kondisi ini adalah gangguan kesehatan mental yang dapat menyebabkan perubahan ekstrem pada energi, suasana hati, dan tingkat aktivitas.
Terkadang, seseorang tidak dapat berkonsentrasi dan menyelesaikan tugas sehari-hari. Hal ini juga dapat menyebabkan ketakutan terhadap aktivitas seksual dan keintiman dengan orang lain.
Baca Juga: 11 Penyebab Rasa Sakit yang Terjadi Saat Berhubungan Intim
Cara Mengatasi Fobia Seks
Kegelisahan yang dialami oleh pasangan sebenarnya wajar khususnya mereka yang baru saja memulai seks. Namun, bila kegelisahan justru muncul terus-menerus, Anda harus segera mengatasinya agar kehidupan seks tidak terganggu dan fungsi reproduksi juga bisa berjalan dengan baik.
Berikut beberapa cara untuk mengatasi fosia seks, di antaranya:
1. Meredakan Stres yang Dialami oleh Tubuh
Terkadang stres bisa muncul begitu saja karena beban pekerjaan yang banyak atau masalah rumah tangga. Masalah yang terlalu besar dapat membuat pria menjadi susah untuk memaksimalkan kemampuan seks.
Sekali saja mereka tidak mampu melakukan seks dengan benar, ketakutan demi ketakutan akan muncul.
Stres membuat pria jadi susah ereksi maksimal. Selanjutnya mereka juga mengalami penurunan libido sehingga seks menjadi tidak menarik lagi. Kalau Anda tidak ingin mengalami penurunan kualitas seks, ada baiknya untuk meredakan stres dengan sering melakukan relaksasi atau pelesir dengan pasangan.
2. Obat-obatan
Dokter mungkin akan meresepkan obat untuk membantu mengurangi gejala erotophobia pada pasien. Dua obat yang terkadang diresepkan antara lain:
- Prozac. Inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) yang dapat membantu mengontrol kecemasan dan suasana hati.
- Xanax. Obat yang digunakan untuk membantu mengurangi kecemasan.
Obat lain yang dapat digunakan untuk mengobati fobia spesifik adalah antidepresan, oxidase inhibitors (MAOIs), benzodiazepines, dan beta-blockers.
3. Jujur dengan Pasangan
Salah satu kesalahan terbesar pria dalam hal seks adalah tidak jujur dengan pasangan. Mereka selalu berpikiran kalau seks yang dilakukan harus maksimal dan bisa memberikan kepuasan pada dua belah pihak. Setiap melakukan seks pria harus ada pada kondisi prima sehingga jarang sekali ada pria yang membicarakan kelemahannya.
Daripada Anda kebingungan sendiri dengan masalah ereksi dan kemampuan seksual sehingga aktivitas ranjang tidak bisa berjalan dengan lancar, ada baiknya segera membicarakan dengan pasangan. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan penyelesaian yang baik dan tekanan batin bisa diredakan.
4. Hindari Seks Hanya untuk Kepuasan Fisik
Seks menjadi obsesi dan ketakutan pria karena aktivitas ini hanya ditujukan untuk kepuasan fisik semata. Seks hanya ditujukan untuk membuat kedua belah pihak mendapatkan klimaks. Padahal seks tidak hanya demikian, ada banyak hal yang harus diperhatikan pria seperti komunikasi yang intens.
Melakukan hubungan seksual bukan karena terpaksa untuk memenuhi kebutuhan fisik saja. Lakukan seks untuk komunikasi yang intens meski tidak secara verbal. Jika seks dilakukan dengan lebih rileks, ketakutan berhubungan seks akan menurun. Anda pun lebih menikmati semua bentuk aktivitas seksual.
Baca Juga: 7 Hal yang Harus Dilakukan Kalau Kondom Bocor Saat Seks
5. Mulai Melakukan Olahraga
Mulai melakukan olahraga dengan baik seminggu 3-5 kali. Dengan melakukan olahraga, kondisi kesehatan fisik akan meningkat. Ketakutan pada ereksi tentu tidak akan terjadi karena olahraga akan membuat tubuh jadi lebih sehat dan kemungkinan mendapatkan ereksi yang maksimal bisa terjadi.
Olahraga juga bisa dilakukan untuk menurunkan kadar lemak pada pria yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Kadar lemak yang menurun akan memicu hormon testosteron meningkat sehingga gairah seksual pria akan stabil.
6. Mengunjungi Terapis
Apabila tips di atas tidak begitu efektif untuk Anda sementara seks masih menakutkan bagi Anda, sebaiknya kunjungi terapis.
Dengan mengunjungi terapis, Anda dan pasangan akan diberi tahu bagaimana cara mengatasi ketakutan dengan benar dan mendapatkan kehidupan seks yang hebat.
Jangan malu atau takut untuk mengunjungi terapis. Mereka hanya akan bertanya dan memberi saran saja. Datanglah dengan pasangan agar penyembuhan bisa diatasi berdua.
Nah, itulah ulasan terkait fobia seks baik pada pria maupun wanita. Bila Anda merasa takut akan seks, sebaiknya segera atasi dan jangan malu untuk berkonsultasi dengan terapis. Jika dibiarkan akan mengganggu keintiman atau keharmonisan Anda dengan pasangan. semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!
- Fritscher, Lisa. 2023. What Is the Fear of Sex (Erotophobia)?. https://www.verywellmind.com/fear-of-sex-2671739#toc-what-causes-a-fear-of-sex (Diakses pada 13 Desember 2023)
- Langdale, Tara. 2020. Erotophobia Causes, Treatments & Overcoming. https://www.vuvatech.com/blogs/care/erotophobia-causes-treatments-overcoming (Diakses pada 13 Desember 2023)
- Saxena, Silvi. 2023. Erotophobia: Symptoms, Causes, & Tips for Overcoming. https://www.choosingtherapy.com/erotophobia/ (Diakses pada 13 Desember 2023)