Terbit: 10 March 2018 | Diperbarui: 30 January 2024
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Ada hal yang harus dilakukan setelah berhubungan intim agar tidak menimbulkan penyakit seperti infeksi saluran kemih (ISK). Apa hal yang harus dilakukan setelah seks? Simak ulasan di bawah ini!

7 Hal yang Harus Dilakukan setelah Berhubungan Intim

Hal yang Harus Dilakukan setelah Berhubungan Intim

Setelah berhubungan intim, pasangan akan kelelahan dan akhirnya memutuskan untuk langsung tidur. Kebiasaan langsung tidur setelah bercinta sebenarnya tidak dianjurkan. Tubuh masih kotor karena keringat dan ada sisa sperma yang mungkin tertinggal di dalam vagina atau tempat tidur.

Nah, untuk mencegah infeksi atau masalah kesehatan, sebaiknya lakukan beberapa kebiasaan baik di bawah ini:

1. Buang Air Kecil Segera setelah Berhubungan Seks

Apabila tidak memungkinkan untuk mandi setelah berhubungan intim, buang air kecil mungkin menjadi cara lain untuk membantu menurunkan kemungkinan infeksi vagina atau infeksi saluran kemih (ISK).

Ketika buang air kecil, bakteri apa pun yang mungkin masuk ke uretra saat berhubungan seks juga dapat ikut keluar. Jadi, tidak ada salahnya buang air kecil setelah berhubungan seks, apalagi jika itu menenangkan pikiran.

Untuk bisa membantu buang air kecil setelah berhubungan seks, simpan segelas air di samping tempat tidur. Minumlah sebelum, selama atau setelah berhubungan seks, kapan pun tubuh Anda membutuhkannya.

2. Bersihkan Alat Kelamin

Untuk wanita, segera bersihkan alat kelamin setelah berhubungan seks bila pria melakukan ejakulasi di dalam.

Pria juga disarankan untuk membersihkan penisnya. Cucilah sampai bersih agar tidak ada bekas sperma dan cairan pelumas yang dihasilkan oleh liang di dalam vagina.

Baca Juga: 8 Tips Membersihkan Vagina setelah Berhubungan Intim

3. Bersihkan Mulut

Baik saat seks kilat atau berdurasi lama, pasangan kerap melakukan seks oral baik itu pada penis atau pada vagina. Agar tidak ada bakteri tertinggal di dalam mulut, segera bersihkan.

Sebaiknya gunakan cairan pembersih mulut atau gunakan pasta gigi untuk membersihkan semua rongga mulut termasuk gigi hingga bersih.

4. Mandi dengan Bersih

Bila memungkinkan, mandi dengan bersih setelah berhubungan intim karena keringat pasti keluar saat bercinta.

Gunakanlah air hangat bila dirasa saat malam hari. Saat mandi, jangan gunakan sabun dengan kandungan bahan kimia karena bisa berbahaya untuk kesehatan alat kelamin.

5. Jangan Melakukan Douche

Ada anggapan bahwa area genital perlu dibersihkan secara menyeluruh setelah berhubungan seksual. Sayangnya ini hanyalah mitos.

Meskipun mencuci dan mengeringkan area genital dapat meningkatkan kenyamanan, douching vagina atau anal sebenarnya dapat meningkatkan risiko infeksi. Alasannya produk douching bisa menyebabkan iritasi dan peradangan.

Jadi, jika ingin keramas cukup mandi atau gunakan air hangat untuk memercikkan area tersebut.

Baca Juga: 12 Cara Merawat Penis agar Selalu Sehat, Pria Wajib Tahu

6. Ganti Baju dan Celana Dalam

Setelah mandi jangan lupa untuk mengganti pakaian khususnya pakaian dalam dengan yang bersih.

Biasanya celana dalam kerap terkena cairan lubrikasi dan keringat sehingga kotor dan bisa dihinggapi oleh bakteri.

7. Ganti Seprai

Kalau aktivitas seks dilakukan di atas kasur dan mengotori seprai, segera ganti dengan yang bersih.

Pastikan buat suasana menjadi lebih nyaman serta bersih agar tidur menjadi nyenyak dan esok hari bangun dengan badan segar.

Nah, itulah ulasan mengenai hal yang harus dilakukan setelah berhubungan intim agar terhindari dari infeksi atau penyakit. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. Tanpa Tahun. 6 things to do after unprotected sex. https://www.colorado.edu/health/blog/unprotected-sex (Diakses pada 30 Januari 2024)
  2. Brady, Krissy. 2018. 7 Things To Do After Sex To Keep Your Vagina Happy. https://www.womenshealthmag.com/sex-and-love/a19929825/things-to-do-after-sex/ (Diakses pada 30 Januari 2024)
  3. Resnick, Ariane. 2023. Why Sexual Aftercare Is So Important and How to Practice It (Diakses pada 30 Januari 2024)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi